hari tanpa tv


hari ini saya membaca tulisan priyadi sebuah acara yang dicanangkan oleh kidia, yayasan pemerhati kualitas siaran tv untuk anak di indonesia, yaitu hari tanpa tv.

Bila Anda prihatin terhadap isi tayangan TV yang terlalu berorientasi bisnis dan secara umum berbahaya untuk anak dan remaja, maka dukunglah gerakan keprihatinan masyarakat ini !
Tujuan aksi ini adalah:
– Mendesak industri penyiaran agar benar-benar
memperhatikan kepentingan masyarakat, terutama
perlindungan terhadap anak dan remaja.
– Menumbuhkan sikap kritis masyarakat terhadap
siaran televisi.
Makna sehari tanpa TV:
– Keluarga mendapat kesempatan berharga untuk
melakukan aktivitas bersama tanpa diganggu televisi.
– Dengan mematikan TV, maka setiap anggota keluarga
akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan
kegiatan produktif, dan menyadari bahwa hidup bisa
lebih bernilai tanpa TV.

saya pribadi juga mengeluhkan kualitas sinetron indonesia yang mendominasi jam siaran di tv, jadi saya sangat mendukung acara ini. dan sebagai alternatif acara sehari tanpa tv ini, lebih baik kita membawa anak-anak kita ke acara dunia bermain anak rinso, yang diselenggarakan dari tanggal 22 sampai 23 juli 2006 di lapangan MBAU kemayoran pancoran.

, , ,

8 responses to “hari tanpa tv”

  1. saya sangat setuju!!!!!setuju banget!!!dan kalau bisa jangan nyalakan TV, selama isinya tidak mendidik dan merusak moral.
    wahai ibu2 dan bapak2…ajarilah anak2mu gemar membaca…tp bukan komik ya,,,

  2. HOREEEE MENDALI PERAK!!! 🙂
    Saya 1/2 setuju sih. Saya setujui dengan kondisi : HARI TANPA SINETRON DI TV!!!!
    1/2nya lagi karena :
    1. Saya kursi kentang berat.
    2. Anak saya suka Elmo dan Barnie.
    Yang perlu diusahakan adalah mempertinggi kwalitas terutama sinetron di TV-TV lokal. Kalau saya lihat, bahkan sampai sinetron bernuansa religius-pun, kekerasan fisik, verbal, dan psikis (mayat, darah, dll) banyak diobral. Bandingkan sinetron kita dengan sinetron2 asing dari Korea, Jepang, HK, bahkan dari India sekalipun, sinetron kita juara bo dalam hal kontent kekerasan f, v dan p itu…
    Jangankan sinetronnya, ‘trailler’nya ajah udah full kekerasan.
    enuf said

  3. tambahan, sekaligus meraih mendali perunggu.
    Saya setuju dengan usul kakang Ryo, lebih baik membawa anak2 jalan2 ke “Dunia Bermain Anak Rinso”. Sayangnya acara2 semacam ini harusnya lebih banyak diadakan. Lebih mendidik.
    Juga seharusnya pemda atau pemerintah memberi perhatian lebih kepada promosi dan pemeliharaan museum2, sehingga bisa lebih menarik untuk lebih dikunjungi bersama2 dengan keluarga di hari minggu.

  4. Eko: iklan TIDAK SEHAT!!!

    … sebagai alternatif acara sehari tanpa tv ini, lebih baik kita membawa anak-anak kita ke acara dunia bermain anak rinso, …

    😛

  5. halah ..

    Makna sehari tanpa TV:
    – Keluarga mendapat kesempatan berharga untuk
    melakukan aktivitas bersama tanpa diganggu televisi.

    padahal pas hari itu lo malah maen tembak2an, bukannya maen bareng anak … hehe
    gw sih pulangnya langsung cabut ke PIM2, ngajak mandi bola di Circuz o:-)

  6. lha pulangnya juga langsung main game sama valen kok 😛
    lagian ke acara dunia bermain anak takutnya rame banget, jadi pas gue maen sama elo, anak2 maen kolam bola juga sama ibunya di kidsports 😀

  7. Setuju banget….. aku juga sering senewen liat acara tv yang kadang ditampilkan apa adanya, kaya ngga ada cerita / ide lain yang lebih mendidik gitu lho…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *