generasi instan


saya pertama kali kenal dunia maya ketika saya kuliah dulu, sekitar tahun 1994. sebelum kenal dengan internet, sebelumnya saya berkenalan dengan dunia BBS, bulletin board system. di sini saya belajar untuk pertama kali apa itu netiket, dengan cara yang agak memalukan, yaitu ditegur oleh sysop (system operator) ketika saya menulis mail dengan signature ASCII art kapal enterprise NCC-1701D. namun pengalaman adalah guru terbaik, dan dari sini saya mulai mempelajari apa itu netiket.
salah satu netiket yang saya pegang teguh sampai sekarang adalah jika masuk ke sebuah komunitas yang baru, pelajari dulu apa yang berlaku di sana. yang paling jelas adalah membaca aturan yang tertulis, seperti baru masuk milis atau sebuah forum, namun yang tidak kalah penting adalah mempelajari suasana, tulisan apa yang disukai dan tidak disukai, siapa yang berpengaruh di sana dan lain sebagainya, yang tidak bisa ditemukan pada aturan tertulis. cara paling ampuh untuk mempelajari hal ini adalah dengan melakukan lurking, atau diam saja tanpa menulis / posting sesuatu selain perkenalan diri. saya biasanya melakukan lurking ini selama paling tidak dua minggu untuk mempelajari suasana sebuah komunitas yang baru saya masuki.
namun dengan semakin meluasnya akses internet, semakin banyak tipe manusia yang terpapar ke internet, dan ada satu tipe yang saya sebut sebagai generasi instan. generasi instan ini sangat kuat egonya, segala hal adalah saya, saya dan saya, sehingga ketika mereka baru masuk ke sebuah komunitas, mereka menuntut pengakuan atas eksistensi mereka secara instan, tanpa mempelajari komunitas itu terlebih dahulu. akibatnya mudah ditebak, terjadi riak-riak keributan dari ego generasi instan yang tidak menerima bahwa mereka tidak dipedulikan, dan terjadi reaksi resiprokal dari penghuni lama sebuah komunitas karena merasa generasi instan ini tidak menghormati tata krama yang berlaku di komunitas tersebut.
hasil akhir dari proses ini umumnya cuma dua: sang generasi instan itu terpinggirkan oleh komunitas dan terusir keluar dari komunitas tersebut, atau sang generasi instan ini belajar the hard way bahwa apa yang dia lakukan itu kurang elegan. contoh kasus yang mirip antara lain blogger yang menutup blog-nya akibat tidak dikomentari oleh seleb blog, yang dikomentari oleh risiyanto bahwa bayi pun tidak bisa langsung berlari ketika baru lahir.
*ditulis ketika terjebak hujan di mega kuningan*

, ,

13 responses to “generasi instan”

  1. dimana-mana ternyata sama saja, di tempat kerja ku juga gitu, orang-2 baru cenderung sok tahu dan sok jago, gak semuanya sih dan yg paling nyebelin tuh suka meremehkan, apalagi kalo sudah ngomong Teknologi baru, IT misalnya. beuh … ah sudah lah nanti ghibah

  2. Mungkin karena internet juga, orang jadi jarang bergaul dan karena di internet dia hanya buka 1 website/milis dan aktif serta sudah di akui di website tersebut. Jadi ketika masuk ketempat baru dia merasa kalo sudah seharusnya diakui di tempat baru juga.

  3. Beberapa blogger dengan senang hati “menyemangati” para blogger pemula ini dengan memberi komen pada postingan mereka.
    Kalau komen diberikan dengan niat “menyemangati”, bukan karena memang ingin komen, jadilah komen yang garing, wagu, basa-basi.
    Itu akan membuat harga komen jatuh. uhuk uhuk.

  4. oom ganteng jadi bijaksana.
    percaya deh, kalo anaknya udah dua.
    hehehe…
    mmm, aku sendiri ngerasa kok. kadang kalo masih baru, ada energi berapi-api yang menggemakan suara “aku-aku! lihat aku!” di liang kepala. kadang-kadang persoalannya terletak pada ‘cara’. gimana sih biar bisa melakukannya dengan cara yang elegan?
    gimanapun juga, ada orang-orang tertentu yang memang nggak fit into a community. jadi biar udah lama juga, dia tetep selalu jadi musuh bersama. dan kita menyebutnya troll. eh, l-nya satu apa dua ya?

  5. bro yang negur aku ttg salah satu netiket, yaitu ditegur karena maen forward email, dan sampe skrg aku milih email yang mana yang akan aku fwd ke orang lain, kalo dulu tiap kali dapet fwd-an pasti di fwd ke yg laen, skrg males… hehehhehe… *bahasaku kok kaco ya?*

  6. salam kenal…
    gw gak punya komentar buat loe…tapi gw cuma pengen belajar ama loe [kalo boleh]
    Ini pertama gw masuk dalam dunia maya…first blog juga…+ gaptek + language kacau…intinya gaptek
    Yang pengen gw tanya gimana caranya nampilin blog yang keren kaya loe..banyak fitur,photo n bla 10x,langkah2nya and prosesnya ? thanks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *