iklan marimas menyesatkan


beberapa hari terakhir ini saya memperhatikan iklan marimas orenggo (spelling?) sedang gencar ditayangkan tv. iklan tersebut memperlihatkan anak kecil (yang saya ingat ada anak kecil perempuan berkacamata yang berumur 9 tahun, dan versi yang lain anak kecil laki-laki berseragam pramuka) yang menyatakan bahwa marimas menyegarkan, dan berkata “mau bukti?”, lalu diperlihatkan sebuah apel dipotong-potong, sebagian ditaruh di piring, sebagian dicelupkan dalam minuman marimas. selang berapa lama diperlihatkan kalau apel di piring berubah warnanya menjadi kecoklatan, sementara yang tercelup dalam marimas warnanya tidak berubah menjadi kecoklatan.
apa sih sebenarnya yang terjadi? proses potongan buah apel menjadi coklat merupakan proses alami, akibat dari teroksidasinya enzim polyphenol oxidase (PPO) yang terdapat dalam buah apel yang menjadi katalis terjadinya polimerisasi yang membentuk secara cepat melanin, pigmen berwarna coklat yang membuat potongan apel tersebut berubah warna menjadi kecoklatan. salah satu cara untuk mencegah perubahan warna ini adalah dengan melumuri atau mencelupkan potongan apel ini ke sari jeruk atau cairan asam lainnya, sehingga kadar keasaman jadi tinggi dan menghalangi enzim PPO bekerja:

Lemon juice and other acids are used to preserve color in fruit, particularly apples, by lowering the pH and removing the copper site necessary for the enzyme to function.

jadi, yang sebenarnya terbukti hanyalah kalau marimas orenggo itu bersifat asam, yang menjadi inhibitor bekerjanya enzim PPO, tidak ada hubungannya dengan apakah minuman tersebut menyegarkan atau tidak. yang saya sangat sayangkan adalah pemanfaatan anak kecil untuk iklan yang menyesatkan dan tidak informatif ini.
TAUTAN

,

59 responses to “iklan marimas menyesatkan”

  1. saya belum liat iklannya langsung sih, tp klo emang seperti itu sangat disayangkan ya. apakah ini menjurus ke pembohongan publik ato tidak yah? humm btw, trims buat info nya mas 😀

  2. Anak-anak sekarang dikelilingi oleh produk instan yang tidak sehat. Dibungkus iklan yang menarik dan heboh, jadilah penarik untuk membeli.
    Akibatnya segala zat kimia aneh2 masuk kedalam tubuh secara berlebihan.
    Efeknya nanti kalau sudah dewasa.
    Duh jadi inget dulu waktu makan cireng goreng, sambalnya pakai zat warna apa ya? Yang penting enak, murah, dan pedas….

  3. ada lagi kejadian gua lagi di client di datengin sales promo obat, obat ini dibilang bagus buat kesehatan.. Kloro***blablabla *katanya kan dilarang nyebut merk. Si sales dengan pede nya minta Styroform untuk dibuktikan bahwa styroform aja bisa larut….
    damn di depan mata gua liat tu styroform larut jadi minyak. hayah kalo styroform aja larut apa ga hancur tuh lambung ane 😀 …..
    go figure!

  4. Well, banyak cara buat bilang Marimas itu seger, dengan cara yang LEBIH berlebihan. Sayangnya kok malah nipu pake cara “ilmiah” ya? Kaya gitu kok ngaku kreatif.

  5. Saya belum lihat iklannya langsung. Baca tulisan pak Ryo saya pengen urun nih.
    Kalo menurut saya, kok malah biro iklannya marimas ini pengen membuktikan (menunjukkan (?) ) bahwa marimas itu mengandung vitamin C dalam jumlah yang cukup untuk mencegah terjadinya oksidasi, sehingga pencoklatan (browning) enzimatis pada irisan apel dapat dihambat (walau kalo ditunggu lama2 jadi coklat juga).
    Setahu saya, vitamin C itu adalah anti oksidan yang larut air. Jadi, ketika irisan apel dilapisi dengan vitamin C, maka yang teroksidasi adalah vitamin C dulu, baru kemudian enzim pada irisan apel. Jadi di sini vitamin C nya berfungsi sebagai cover (pelindung).
    Mungkin, ini cuma perkiraan saya lho, karena sekarang trend-nya konsumsi vitamin C dosis tinggi 500-1000mg, jadi marimas juga pengen nunjukin kalau dia punya vitamin C yang bisa cukup lumayan untuk jadi anti-oksidan.
    So, IMHO, bukan cuma asam yang pengen ditunjukkan (dibuktikan ?) disini. Vitamin C juga 😀 (info Vit C yg di wiki sepertinya bisa mendukung).
    Well, just my two cents..

  6. Ah ya, aku setuju sama Netta.
    Waktu lihat itu pikiranku juga gitu. Aku malah gak denger soal ‘menyegarkan’nya. Yang aku simak, produk itu mengandung vitamin C dus dibuktikan dengan adegan ‘mencegah browning’.
    *ikutan nimbrung rada gak penting*

  7. Namanya juga iklan ya memang gitu, urusan mo menyesatkan tinggal pembuktian yang penting konsumen sudah terbius ma iklannya……berarti anda salah satu yang gampang terhipnotis iklan…..harusnya kita sebagai konsumen tidak gampang dengan mudah terhipnotis iklan…………mana ada iklan yang bener2 jujur…..
    beriklan dengan mengatasnamakan amal saja kadang masih diragukan, bukannnya menuduh lho. tapi kebanyakan amal hanya kamuflase. dan kalo memang ada amal paling2 cuma berapa persen saja…
    daripada minum yang ga alami mending minum jus buah langsung…enak seger dijamin ga menipu..

  8. bingungnya, kesan nama “marimas” itu kan identik dengan “produk khusus orang gede”, kenapa harus pakai model anak kecil ya? (walaupun produknya adalah cuma minuman vit c whatsoever). ortunya harus selektif tuh.

  9. lom liat juga euy, tapi yang saya tahu marimas menyegarkan kalo disuguhkan dalam keadaan dingin… bukan karena apel diiris2 trus ga cokelat gitu…
    ato mungkin karena suasana dinginnya marimas, apel jadinya ga cokelat, sehingga dikatakan menyegarkan…
    ????

  10. Gw kapok minum minuman instan bubuk. Langsung batuk-batuk. Harga minumannya murah, obat batuknya itu.
    Dan herannya, di kantin sekolah anak gw yang banyak produk seperti itu dan cemilan, hiks.

  11. Setahu saya, vitamin C itu adalah anti oksidan yang larut air. Jadi, ketika irisan apel dilapisi dengan vitamin C, maka yang teroksidasi adalah vitamin C dulu, baru kemudian enzim pada irisan apel. Jadi di sini vitamin C nya berfungsi sebagai cover (pelindung).

    penjelasan yang menarik. hanya saja, selain enzim PPO, buah apel sendiri merupakan sumber vitamin C, dan anti oksidan juga.
    http://en.wikipedia.org/wiki/Apple
    Like many fruits, apples contain Vitamin C as well as a host of other antioxidant compounds, which may reduce the risk of cancer by preventing DNA damage.

    Waktu lihat itu pikiranku juga gitu. Aku malah gak denger soal ‘menyegarkan’nya. Yang aku simak, produk itu mengandung vitamin C dus dibuktikan dengan adegan ‘mencegah browning’.

    hmm, jangan terjebak dengan logika seperti ini. tidak semua asam adalah vitamin C, sementara yang menjadi inhibitor enzim PPO adalah tingkat keasaman yang tinggi. jadi yang disebut sebagai “bukti”, jika memang yang dimaksud adalah bukti mengandung vitamin C, itu belum tentu benar. yang terbukti hanyalah bahwa produk tersebut memiliki kadar keasaman yang tinggi. tapi bukan berarti juga bahwa produk tadi tidak mengandung vitamin C, hanya saja cara pembuktian tersebut tidak valid.

  12. Sungguh terlalu bang salim…kata bang samin di si entong… kalo udah gini ..sungguh terlalu produsen marimas untuk membodohi anak-anak yang gak tau apa-apa *termangsup orang tuha nyang tidak tahu*

  13. err.. *garuk2* gimana ya ngomongnya?
    “tidak semua asam adalah vitamin C”
    memang, karena vitamin C adalah L-asam askorbat == vitamin C adalah asam. (vitamin C termasuk asam; tidak semua asam adalah vitamin C) dan sebenarnya tidak semua vitamin C dan atau asam adalah anti oxidant. (http://en.wikipedia.org/wiki/Anti_oxidant#Ascorbic_acid)
    “selain enzim PPO, buah apel sendiri merupakan sumber vitamin C, dan anti oksidan juga.”
    ya, buah dan sayuran memang banyak mengandung vitamin C dan antioksidan, tapi perlu diperhatikan juga, seberapa banyak kandungannya?
    IMHO, walaupun buah apel itu mengandung vitamin C, tapi kandungan vitamin C nya sekitar 8% (wiki). Ketika terpapar udara (oksigen bebas), vitamin C pada apel (yang sudah diiris-red) tidak cukup untuk menghambat proses oksidasi. Beda kalau vitamin C-nya (ato antioksidan lainnya) dioleskan dibagian permukaan apel. Oksigen akan mengoksidasi lapisan vitamin C (atau antioksidan lain) lebih dahulu.
    (http://food.oregonstate.edu/ref/plant/weaver/r14.html)
    ==
    just FYI, percobaan seperti ini dipakai dalam praktikum untuk menunjukkan proses browning enzimatis irisan apel/kentang/lainnya di lab (dalam kondisi terkontrol, e.g. konsentrasi vitamin C tertentu)
    saya setuju kalau cara yg digunakan dalam iklan itu bukan cara yang valid. karena saya juga nggak tau, berapa % vitamin C yg diklaim terkandung dalam marimas (nggak punya stok marimas, jadi nggak bisa ngintip bungkusnya).
    asumsi ngawur saya, biro iklannya marimas ini berasumsi bahwa konsumen udah ngerti kalo marimas itu “jualannya” vitamin C, so untuk “membuktikan kebenaran” bahwa marimas mengandung vitamin C, maka dia bikin “percobaan” semacam itu.
    maaf ya pak, ini jadinya agak melenceng, nggak ngomongin marimas, tapi malah ngomongin asam, vitamin C, dan browning enzimatis.
    (http://www.mratcliffe.com/images/vcb.pdf)
    kok jadi panjang dan mbulet ya? *garuk garuk lagi*

  14. IMHO, walaupun buah apel itu mengandung vitamin C, tapi kandungan vitamin C nya sekitar 8% (wiki). Ketika terpapar udara (oksigen bebas), vitamin C pada apel (yang sudah diiris-red) tidak cukup untuk menghambat proses oksidasi. Beda kalau vitamin C-nya (ato antioksidan lainnya) dioleskan dibagian permukaan apel. Oksigen akan mengoksidasi lapisan vitamin C (atau antioksidan lain) lebih dahulu.
    (http://food.oregonstate.edu/ref/plant/weaver/r14.html)

    dalam URL yang sama, disebutkan:
    Enzymatic browning can also be retarded by chilling or by lowering the pH with acid.

    saya setuju kalau cara yg digunakan dalam iklan itu bukan cara yang valid. karena saya juga nggak tau, berapa % vitamin C yg diklaim terkandung dalam marimas (nggak punya stok marimas, jadi nggak bisa ngintip bungkusnya).

    sebenarnya yang saya jadikan topik utama adalah kalimat “mau bukti?” yang diucapkan oleh anak kecil tersebut. memang benar setelah vitamin C habis teroksidasi maka baru enzim PPO-nya mulai bekerja. tapi yang terlihat di iklan itu adalah potongan apel yang dicelupkan ke dalam cairan minuman marimas tadi, yang (sepertinya) dingin juga. jadi ada beberapa hal yang terjadi, seperti (1) pendinginan (chilling) dan (2) penurunan pH / naiknya keasaman. itu saja yang bisa “dibuktikan”, tapi seperti yang saya tulis sebelumnya, tidak semua asam adalah vitamin C, jadi “pembuktian” yang diperagakan oleh anak kecil tadi tidak bisa dipergunakan untuk membuktikan banyaknya kandungan vitamin C atau segarnya minuman tersebut.
    memang benar, penelitian yang disebutkan dalam URL tadi membuktikan bahwa semakin banyak ascorbic acid alias vitamin C akan memperlambat proses browning pada pisang. tapi sebaliknya, melambatnya proses browning tidak bisa dijadikan bukti bahwa minuman tersebut mengandung vitamin C. analogi yang sederhana, sekaligus contoh klasik saat diajarkan tentang logika: jika hujan, maka jalanan akan menjadi basah. tapi, jika jalanan basah, belum tentu diakibatkan oleh hujan. mengapa? penyebab jalanan basah tidak hanya hujan, bisa jadi ada yang menyiram jalanan dengan air, selokan meluap, dan lain sebagainya. begitu juga yang bisa menjadi inhibitor proses browning, tidak cuma vitamin C, tapi proses pendinginan, menghilangkan kontak dengan oksigen, menaikkan keasaman, dan seterusnya.
    tapi coba perhatikan lagi deh iklannya, apakah intinya membuktikan “kesegaran” atau membuktikan jumlah vitamin C.

    kok jadi panjang dan mbulet ya? *garuk garuk lagi*

    sebenarnya sih tidak, selama tidak pendek dan menyesatkan seperti iklan marimas. 🙂

  15. Iklannya kan mengedepankan “kesegaran” dari Marimas.
    Bukan bahas bahwa marimas baru mengandung vit. c-nya.
    eh ini reply siapa ya?
    Pokoknya yg diatas2 deh, yg bilang marimas ngiklanin vit C-nya

  16. Apapun itu, dewasalah! promosi sebuah produk, tentu bakalan jorjoran biar laku gitu. Sebaliknya, kita sbg calon konsumen tentu jangan mudah termakan iklan, harus selektif. Jadi kita berdiri di posisi yang objektif. by the way, tuh yang namanya phawzee ganteng juga ya!

  17. 36 atmo4th:
    “Kalau menurut saya, sah-sah saja. Itu kan cuma permainan iklan. Mau benar atau salah, yang penting bisa dipertanggungjawabkan”
    Yeah… termasuk juga iklan bodoh:10 dari 7 wanita memakai kotex, shampoo XXX membasmi ketombe hingga 99,99%, atau Orang pintar minum Tolak angin.
    Semua terserah di Indonesia. Terserah ngebodohin masyarakat pakai angka persen-persenan. Terserah mau nipu asal keliatan pintar. Pantes aja orang-orang Rominten bisa eksis di Indonesia.
    Turut berduka cita atas hilangnya nurani….

  18. Om…Om….saya udah liat iklannya…pfuuufff…akhirnya mudeng ama topik pembicaraan kali ini…..
    saya malah ngeliatnya (maap ya kalo terdengar bodoh)…iklan itu lagi ngasih tau cara minum marimas yg dimodifikasi ama apel….hehehehehe….bukan to???

  19. wah wah…kagum jg ma opini2 di atas. smp sgitu detailnya ya liat iklan2 tv.. saya aj selaku anak iklan, kadang mls nontonnya. tp ttg marimas itu, kalo emang menyesatkan, kita ambil hikmahnya saja lah…smg iklan2 laen bs lbh kreatif n mmpertanggungjawabkan adegannya yah….

  20. di Indonesia mang dah banyak iklan2 yg menyesatkan!
    Sebagai masy Indonesia sbnrnya sedih juga. kenapa sgl cara dihalalkan?
    bagi masyarakat yang tahu iklan2 menyesatkan tolong disebarkan!!!
    Demi kemajuan Bangsa!!!
    Hidup Indonesia!!!!

  21. wah2… alhamdulillah masih banyak yang peduli sama bangsa kita ya… semoga opini2 ini gak cuma nempel dsini tapi juga bisadijadikan masukan aktif buat para produsen2 baik iklan maupun produk lainnya,,, 🙂

  22. Wew. Bagus neh, Oom artikelnya ^^
    membantu meringankan tugas kimiaku. tinggal di rangkum lagi trus di translate ke bhs inggris. 😀

  23. Pada prinsipnya yang penting tidak menggangu kesehatan mau iklannya model apa yang penting sehat, dari pada bangsa kita yang suka niru-niru.. Tapi aku mau cari tau temanku yang kerja di PT. Mari Mas. namanya Richa dari UNPAD Bandung/Jatinangor. Kalo ada yang tahu info dong (khusus karyawan PT. Mari Mas yg di Semarang) Dia sih alamatnya di Boyolali, Masalahnya Aku Di Papua. No Hp ku: 0813 447 13887, “””help i wond hes… Thank’s 4 All….

  24. Kalau dari sudut periklannan…tu.. iklan Boleh banget, Creative….namun sbg konsumen sekarang mesti cerdik dan bisa pandai memaknai dari ikan tsb.
    Ndak kalah seru produsen manufacture besarpun juga beriklan sama….Spt buavita masak di iklankan di buat dari sari buah murni yang saya pikir berapa buah yang diperlukan untuk produksinya….????

  25. sadar gag… dengan anda2 semua menanggapi semua tulisan diatas, kalian semua juga sudah jadi korban iklan secara tidak langsung….!? buktinya, ada yg penasaran sampe nunggu iklannya atau memperhatikan sekali saat iklan itu disiarkan… benar bukan?? dan belum tentu kalian sedang sendiri, mungkin saja adik, anak, atau saudara kalian juga disebelah anda menyaksikan iklan tsb. dan mereka juga jadi korban iklan… komunikasi saat ini bukan tentang sesuatu yang “menarik” atau “kreatif”, itu jaman aristoteles masih hidup baru berlaku… yg berlaku sekarang itu komunikasi yang mempengaruhi…. dan anda2 semua telah terpengaruh baik dalam mindset, emosi, dan perbuatan…. benar bukan???

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *