The Johari Window was invented by Joseph Luft and Harrington Ingham in the 1950s as a model for mapping personality awareness. By describing yourself from a fixed list of adjectives, then asking your friends and colleagues to describe you from the same list, a grid of overlap and difference can be built up.
sebenarnya saya sudah keduluan oleh isman dalam menulis artikel ini, namun saya akan tetap menulisnya dalam versi saya sendiri. jendela johari adalah sebuah cara sederhana untuk membantu seseorang mengerti tentang kemampuan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. pada intinya jendela johari dibagi menjadi apa yang (dirasa) diketahui oleh diri sendiri, orang lain, lalu apa yang tidak diketahui oleh diri sendiri, dan akhirnya yang tidak/belum diketahui oleh orang lain.
irisan antara yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain disebut sebagai Arena; yang diketahui oleh orang lain namun tidak diketahui oleh diri sendiri adalah Blind Spot; yang diketahui oleh diri sendiri namun tidak diketahui oleh orang lain adalah Façade; yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain cukup dikatakan sebagai Unknown.
jika anda mengenal saya, atau merasa sudah mengenal saya melalui tulisan saya di blog ini, silakan mengisi kuesioner online jendela johari mengenai diri saya di situs milik Kevan Davis. hasilnya sendiri bisa dilihat di sini.
kalau di jendela johari yang dipakai adalah sifat positif, maka ada jendela nohari yang menggunakan sifat negatif dari seseorang. sekali lagi, bagi yang sudah mengenal saya atau merasa mengenali saya melalui tulisan saya di blog ini, bisa mengisi kuesioner online jendela nohari tentang saya. hasilnya sendiri bisa dilihat di sini. untuk mengisi kedua tipe kuesioner ini, akan lebih baik jika tidak mengintip terlebih dulu hasil akhirnya. 😀