Tentang Gembok yang tidak aman


di bawah ini adalah tulisan rony lantip, aslinya ada di FB, saya salin seijin beliau bagi yang tidak punya account FB.

Alkisah sebuah hikayat, sebuah negri dalam alur perjalanan dunia niaganya, entah karena dibuat sedemikian rupa atau karena faktor tidak sengaja, semua produk menggunakan tipe gembok yang sama.
Tidak ada yang merasa terganggu dengan hal ini. Gembok pintu, gembok almari, gembok brankas, gembok pagar, semua tipenya sama. Tipe F. Gembok yang kuncinya berupa alur-alur yang tertata rapi, dengan sedikit variasi lekukan di tiap kunci.
Lalu terjadilah, sebuah kota kemalingan. Kunci pagar, kunci rumah, kunci almari, kunci brankas, semua terbuka tanpa ada yang tahu siapa yang membukanya. Barang-barang hilang dalam hitungan jam. Gemparlah penduduk negeri itu. Rasa was-was melanda semua orang, kapan tiba waktunya, gembok mereka yang akan dibobol.
Polisi selalu mencari melalui kedekatan orang dalam, mengingat gembok itu tidak rusak. Ini prosedur standar, sudah sewajarnya. Kecurigaan muncul di antara sesama, adakah yang menduplikat kunci tanpa mereka sadari?

Terkuaknya Kelemahan sang Gembok

Di sebuah media, akhirnya muncullah seorang tokoh yang selama ini kurang begitu dikenal publik. Dia ahli kunci dan gembok, juga metode pengamanan rumah. Dia tampil ke muka menyampaikan kelemahan-kelemahan gembok.
Ternyatalah bahwa gembok Tipe F adalah gembok yang sangat mudah untuk dibobol. Dia perlihatkan kepada khalayak bagaimana caranya gembok tipe F dibobol tanpa harus terlebih dulu mencuri kunci aslinya lalu menduplikatnya.
Tak lama kemudian, seorang yang kita sebut namanya saja sebagai sipandir, yang selama ini dikenal dekat dengan dunia gosip ibu-ibu, menebar kabar ke para kuli tinta. “Orang itu telah melanggar etika. Dia mengajari orang untuk membobol gembok”, demikian ungkapan kabar yang disebarnya.
Gelisah lagilah penduduk negeri. Ngeri jika rumahnya, barang kekayaannya, habis ludes dibawa pergi oleh maling-maling baru. Tetapi, nanti dulu.
Memangnya penduduk negeri ini isinya maling melulu? Ah tampaknya para penduduk negeri ini tidak paham maksud sipandir. Sipandir tak lebih hanya menunjukkan kepongahan dan kebangsawanannya (ya, dia masih bangsawan, sedarah dengan pemerkosa sum kuning). Sipandir memandang rendah semua penduduk negeri ini, menganggap bahwa semua penduduk ini berpotensi mencuri. Ini penghinaan.

Produsen pintulah yang harus bertanggungjawab

Wahai penduduk negeri antah berantah, ketahuilah. Bahwasanya bukan kesalahan kalian ketika mendapatkan gembok tipe F pada semua produk yang kalian pakai. Sama sekali bukan.
Selayaknya kalian bersyukur bahwasanya ada orang yang menunjukkan kesalahan gembok itu, memperagakan betapa mudahnya (ya, betapa mudahnya!) pembobolan gembok itu. Tanpa peragaan itu, tentunya kalian masih menganggap bahwa itu adalah ilmu tingkat tinggi. Kadigdayaan dug deng tanpa tanding. Yang kemudian kalian hanya bisa pasrah bila sewaktu-waktu tiba saatnya pintu-pintu kalian yang terbuka, harta-harta kalian habis ludes.
Si ahli gembok dan kunci serta pengamanan rumah itu telah menunjukkan, ada yang salah pada produsen pintu-pintu. Tuntutlah mereka. Minta mereka mengganti gembok dan kunci dengan yang lebih baik.
Bukankah kalian sudah menyerahkan kepercayaan kalian kepada para produsen pintu itu? Bukankah kalian sudah menandatangani nota kesepakatan penyerahan kepercayaan itu?
Janganlah kalian tertipu lagi oleh Sipandir (yang katanya bangsawan karena sepertinya sedarah dengan pemerkosa sum kuning). Menjadi cerdaslah kalian. Kejadian ini adalah bukti bahwa sipandir hanyalah orang bodoh yang sombong dan menganggap kalian rendah tak lebih dari sekumpulan pencuri.
Demikian ki sanak, aku sampaikan kepada kalian, baik penghuni negeri antah berantah itu, maupun kalian yang beruntung berada di luar negeri tersebut.
*nb: silakan tag atau forward tulisan ini ke orang-orang yang menurut Anda layak untuk diberi pencerahan. eh.. sekiranya tulisan ini mencerahkan menurut anda :)*


19 responses to “Tentang Gembok yang tidak aman”

  1. “Kata SiPandir: Tak usahlah penduduk dikasih tahu soal beginian. Kalau penduduk tidak tahu, dijamin tidak akan ada masalah pembobolan gembok!”
    Duh. Ini sih seperti burung unta menenggelamkan kepalanya ke dalam gundukan pasir, lalu menganggap bahwa semua masalah langsung hilang, hanya karena masalahnya tidak kelihatan 🙂
    Padahal masalah itu ada. Tetap ada. Dan harus dihadapi. Bukan ditutupi.

  2. wkwkwkwk, sipandir!! hahayyy 😆
    setuju banget @unta: masalah ini harus dihadapi, jangan ditutupi, dan menutup mata seakan tidak ada masalah

  3. @ soe
    si rs punya fesbuk? dia bisa bikin akunnya juga tho? atau jangan2 malah dibikinin juga sama orang lain terus tinggal dia umumin akun hasil bikinan orang itu ke khalayak ramai sebagai jerih payahnya sendiri dalam hal membuat akun di fesbuk 😆

  4. Si Ahli Kunci dan Gembok itu HACKER… mencoba untuk menunjukkan betapa lemahnya keamanan gembok yang ada.
    Dan mengingat Sipandir punya reputasi buruk dalam membedakan HACKER dan CRACKER… dah lah… terulang lagi kan…

  5. Kayaknya yg jadi masalah bukan si Pandir tapi Produsen yg sudah dikasih kepercayaan 100% ini nih….diganti dong Kunci F nya pake Kunci C 🙂

  6. ABLOY adalah brand Door Hardware spesialis bidang Padlock/Gembok. Made in Finland.
    Keunggulan Produk ABLOY :
    – Menggunakan Teknologi Rotating Disc Cylinder (door hardware,gembok,dll umunya masih menggunakan pin tumbler) dan masing-masing cylinder memiliki kode khusus sehingga untuk duplikasi kunci hanya bisa dilakukan di ABLOY Service Center Surabaya
    – Master Key System and Grand Master Key System yang memungkinkan ABLOY door hardware,gembok,dll dapat diintegrasikan dengan 1 kunci dan cabang-cabang dibawahnya(info lanjut hub ABLOY Service Center Surabaya)
    – Key Aliked memungkinkan 1 kunci dapat membuka >=2 produk ABLOY
    – Pick Proof, Key Bumping Proof, Corrosion Resistant
    Showroom – Konsultasi – Duplicate Key
    ABLOY Service Center Surabaya
    Villa Bukit Mas RF-09
    P : 0821-190-77777(WA/LINE)
    T : (031)5632756
    F : (031)5632757
    http://www.abloy.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *