Attention Whoring
Modus operandi orang caper, cari perhatian, atau saya lebih suka sebut sebagai attention whoring, adalah asal comot foto yang tersedia di internet untuk memperkuat argumen mereka.
Contoh yang lagi hangat adalah foto atap gedung outlet 212 di Instanbul bertuliskan “212 Instanbul” ditambahkan narasi “Turki mendukung gerakan 212!” Begitu di-challenge, buru2 diedit. Thank God for screenshot.
Contoh yang rada lama, rombongan bobotoh Persib naik bis atau rombongan naik haji diberikan narasi “Umat Islam berangkat ke Jakarta mendukung gerakan 411!”, di-share puluhan ribu kali, dan ketika di-challenge … dihapus.
Contoh yang sudah lama sekali adalah kisah Nabi Luth dan kota Gomora, sudah seru ceritanya, eh dikasih gambar korban meletusnya Gunung Vesuvius di kota Pompeii. Ini rada seru, karena ketika di-challenge, satu menghapus posting reshare-nya, tapi satu lagi menganggap itu ilustrasi yang pas, dibumbui dengan bisa jadi itu memang hukuman dari Tuhan, memusnahkan satu kota, brimstone and all ke kota Pompeii. Ya sudah, saya tanya jadi ada yang selamat nggak? Dijawab “tentu tidak ada.” Pada kenyataannya, tragedi Pompeii itu terjadi dalam kurun waktu seminggu, dari 20 ribu penduduknya, yang tewas terkena lava hanya 2000, sisanya yang 90% mengungsi menyelamatkan diri.
Tampaknya memang ada saklar tersembunyi di kepala manusia, yang bisa mematikan fungsi berpikir rasional otak ketika sudah bersinggungan dengan religion. Pas seperti dialog di Dirk Gently’s Holistic Detective Agency karya Douglas Adam: I don’t know what it is, I can’t name it, but I’ve seen it, and that is greater than understanding.
View on Path