afrika dan film


jumat kemarin saya menyempatkan diri menonton film lord of war, yang dibintangi oleh nicolas cage. film ini sangat berkesan buat saya, dan akhirnya saya bersemangat untuk menuliskan kesan saya untuk film-film bertemakan afrika lainnya yang pernah saya tonton. jadi saya peringatkan sejak awal, bagi yang tidak suka spoiler, lebih baik berhenti membaca tulisan saya ini.
lord of war menceritakan kehidupan seorang penyelundup senjata, yuri orlov, yang diperankan oleh nicolas cage, yang dikejar-kejar ke seluruh dunia oleh seorang agen interpol, jack valentine, yang diperankan oleh ethan hawke. judul dari film ini sendiri merupakan ungkapan yang diucapkan oleh andre baptiste sr., seorang pelanggan yuri yang merupakan presiden liberia (fiktif tentunya):

Andre Baptiste Sr.: They say that I am the lord of war, but perhaps it is you.
Yuri Orlov: I believe it’s “warlord.”
Andre Baptiste Sr.: Thank you, but I prefer it my way.

film diawali dengan yuri orlov yang berdiri di atas lautan peluru di daerah perang di balkan, dan menyatakan ada 550 juta senjata yang beredar di seluruh dunia, jadi cukup untuk mempersenjatai 1 dari 12 orang penduduk dunia. pertanyaannya adalah, bagaimana cara mempersenjatai 11 orang lainnya?
pembukaan film berlanjut dengan opening title yang memperlihatkan perjalanan sebuah peluru berdasarkan perspektif peluru tersebut, mulai dari pembuatannya, pengirimannya, pembagian peluru, sampai akhirnya peluru tersebut ditembakkan, yang mengenai kepala seorang remaja afrika.
film berlanjut dengan menceritakan sejarah keluarga orlov yang bermigrasi dari ukraina ke amerika, dan awal mula penyebab yuri orlov mendapatkan ide untuk menjadi penjual senjata, setelah menyaksikan dengan mata kepala sendiri proses pembunuhan seorang tokoh mafia rusia yang gagal di dalam sebuah restoran.
cerita berlanjut dengan yuri mengajak adiknya, vitaly orlov, yang diperankan oleh jared leto, untuk memulai usaha penjualan senjata. namun belakangan vitaly kecanduan heroin, yang didapatkan dari hasil barter senjata dengan pengusaha obat bius kolombia. vitaly masuk ke panti rehabilitasi, dan yuri meneruskan usaha penjualan senjata sendirian.
usaha yuri mulai menghasilkan uang dalam jumlah banyak, dan dia berhasil mempersunting seorang model terkenal, ava fontaine, yang diperankan oleh bridget moynahan, sebagai istrinya, dan menghasilkan seorang anak.
yuri mendapatkan kesempatan besar ketika uni soviet runtuh. dia memanfaatkan pamannya yang seorang jendral di ukraina, dimitri, untuk mendapatkan pasokan senjata dalam jumlah sangat besar. namun kemudian pamannya terbunuh oleh bom mobil yang sebenarnya ditujukan untuk yuri. bom mobil tersebut dipasang oleh saingan sesama pedagang senjata, simeon weisz, yang diperankan oleh ian holm.
pada akhirnya, jack valentine berhasil menangkap yuri, setelah vitaly terbunuh di sierra leone, dan ketika mayatnya dibawa kembali ke amerika, terdeteksi ada satu proyektil peluru di salah satu tulang rusuknya, padahal yuri menyatakan dalam dokumen jenazah bahwa adiknya meninggal terkena serangan jantung. pada saat ini yuri telah ditinggalkan oleh istrinya, dan orang tuanya sudah tidak lagi mengakui yuri sebagai anak.
namun ternyata yuri bisa bebas kembali, karena dia memang dibutuhkan oleh pemerintah amerika yang tidak bisa mengirimkan senjata secara ilegal ke luar negeri. di sinilah yuri berperan sebagai penyalur senjata. dan ending film ini tidaklah klise seperti tipikal film hollywood lainnya. dan pada kenyataannya tidak ada satu studio pun di amerika yang mau membiayai film ini, sehingga pembiayaan didapat dari luar amerika.
fakta lain dalam pembuatan film ini: baik deretan tank maupun tumpukan senjata AK-47 yang terlihat dalam film ini merupakan pinjaman dari para penjual senjata yang sebenarnya. pada kenyataannya memang lebih murah memperlihatkan tumpukan 3000 lebih senjata AK-47 ketimbang membuat prop palsunya, dan para pembuat film sampai harus menghubungi NATO terlebih dulu agar mereka tidak curiga melihat barisan tank yang begitu panjang pada pencitraan satelit pada sat pengambilan gambar.
sebagai penutup, ada dua pesan menarik dari film ini. pertama, kalimat yang diucapkan jack valentine saat dia berhasil menangkap yuri, bahwa sebenarnya 9 dari 10 korban perang diakibatkan oleh persenjataan senapan dan pistol, sehingga lebih cocok disebut sebagai senjata penghancur massal (WMD). kedua, 5 negara utama produsen senjata di dunia ini adalah amerika, inggris, perancis, rusia dan cina, dan ironisnya, kelimanya adalah anggota tetap dewan keamanan PBB.
film lain yang tak kalah bagusnya adalah the constant gardener. sesuai dengan tagline film ini, “Love. At any cost.“, menceritakan tentang revelasi hubungan cinta yang justru makin menguat setelah justin quayle, yang diperankan oleh ralph fiennes, kehilangan istrinya, tessa quayle, diperankan oleh rachel weisz, yang meninggal terbunuh di afrika.
tessa quayle terbunuh ketika mencoba mengungkap konspirasi percobaan obat oleh perusahaan farmasi besar, yang memanfaatkan penduduk afrika sebagai kelinci percobaan. konspirasi ini mulai tercium oleh tessa, namun sebelum dia berhasil mengungkapkannya, dia terbunuh terlebih dulu. suami tessa, justin, pada awalnya tidak terlalu curiga terhadap laporan polisi afrika yang menyatakan tessa tewas dibunuh oleh perampok. namun karena dia merasa curiga atas kemungkinan istrinya berselingkuh dengan teman kantornya sendiri, dia mulai menyelidiki segala sesuatu tentang istrinya, sampai akhirnya dia mengetahui kebenarannya dan membongkar konspirasi tersebut.
dan juga seperti lord of war, penutup film the constant gardener ini sangat jauh dari klise, dan buat saya pribadi, sangat memilukan hati. poster film the constant gardener ini juga agak menipu, karena pada kenyataannya miskin aksi, namun kaya dalam cerita.
the interpreter merupakan film bertemakan afrika juga, sayangnya tidak sebagus kedua film yang telah saya sebut di atas. namun begitu, masih tetap layak tonton. film ini bercerita tentang silvia broome, diperankan oleh nicole kidman, yang bekerja sebagai penerjemah di PBB. secara tidak sengaja dia mendengar sebuah rencana pembunuhan salah seorang pemimpin negara afrika yang akan memberikan pidato di PBB. kantor secret service amerika yang bertanggung-jawab atas keselamatan pemimpin negara asing yang berkunjung ke amerika, menugaskan agen tobias keller, diperankan oleh sean penn, untuk menyelidiki masalah ini.
sebenarnya film ini pada bagian awal sampai tengah cukup menegangkan, sayangnya mendekati akhir alur cerita mudah ditebak dan menjurus ke klise, sehingga mengurangi kualitas film ini. selain itu ada beberapa special effect yang kurang menyakinkan yang turut mengganggu menikmati film ini, seperti efek superimposing yang terlalu kentara sewaktu diperlihatkan foto silvia sewaktu ikut berdemonstrasi di afrika.
film terakhir yang bertemakan afrika dan juga yang paling jelek di antara keempat film yang saya bahas adalah sahara. secara singkat, film ini adalah indiana jones wannabe dalam setting modern. unsur-unsur untuk sebuah film petualangan ala indiana jones ada di sana, seperti sang petualang dirk pitt yang diperankan oleh matthew mcconaughey, pembantu setia sang petualang (sidekick) al giordino, yang diperankan oleh steve zahn, lalu wanita yang diselamatkan oleh sang petualang, eva rojas, yang diperankan oleh penelope cruz.
sayang jalan ceritanya kurang bagus, ditambah penggambaran pasukan pemberontak afrika yang sangat berbau amerika, sehingga kurang bisa menyakinkan penonton. film ini masih tertolong oleh pemanfaatan special effect yang bagus, ditambah pemandangan afrika yang cukup bagus. sayang masih belum setara dengan trilogi indiana jones.
sudah lengkap empat film yang bertemakan afrika yang saya bahas, kini saya ingin menyebutkan dua film yang bertemakan jerman yang ingin saya tonton: der untergang dan munich. der untergang, atau downfall dalam bahasa inggris, menceritakan saat-saat terakhir kekalahan jerman dalam perang dunia II, sampai akhirnya hitler bunuh diri, dari perspektif sekretaris hitler. sementara munich bercerita tentang aksi terorisme yang terjadi pada saat olimpiade munich tahun 1972, dan aksi pembunuhan balas dendam yang dilakukan oleh israel. berdasarkan resensi, tampaknya keduanya adalah film yang sangat bagus dan wajib tonton bagi saya pribadi.


10 responses to “afrika dan film”

  1. bahas jg ‘hotel rwanda’ dong. ini film africa yang bikin saya merinding. tentang konfil etnik yang mengorbankan banyak orang nggak berdosa.

  2. Lord of War memang patut direkomendasikan! Saya agak lupa bagian terakhirnya. Ternyata Yuri dibebaskan ya? Yang masih saya ingat si Presiden Liberia-nya itu yang datang mengunjungi Yuri. tapi waktu itu Yuri masih ada keluarga prasaan. Wow, ternyata itu memang senjata-senjata aseli? Gila!!
    #2 Hmm, ada hubunganya sama U5x1 (?)
    #3 Kalo soal konflik etnik, jangan lupa lihat Tiberian Sun-nya Bruce Willis, dan Beyond Borders-nya Angelina Jolie. Semoga gk salah nulis judul 😀

  3. #5, tiberian sun itu mah berhubungan dengan game command & conquer. maksudnya tears of the sun kali ye, ini emang lumayan sih, tapi pendapat saya pribadi ya nggak sebagus constant gardener atau lord of war. lagipula sudah rada lama filmnya, tahun 2003, sementara yang saya tulis di atas itu film tahun 2005 semua.

  4. Film Munich tidak boleh beredar di Indonesia ya ????? itukan cuma film dan itu juga ada dalam sejarah. bukan untuk mendiskriminasi suatu kelompok tertentu. aku sudah punya buku tentang kejadian itu tahun 1990, judulnya PERJALANAN BALAS DENDAM, aku beli di gramedia matraman. kenapa tidak dari dulu saja buku tersebut dilarang beredar di indonesia.

  5. downfall kasihan banget tuh..
    paling berkesan saat si hitler ngasih penghargaan ke pasukan2 remaja dia… bener2 sakit jiwa mas hitler ini..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *