gundah


kemarin sore saya sekeluarga pergi berjalan-jalan keluar rumah. tujuan utamanya memenuhi keinginan anak saya, valen, yang ingin ke pondok indah mall. perjalanan dimulai dengan valen potong rambut di sebuah tempat cukur di jl. cikajang kebayoran baru, persis di sebelahnya sate cikajang.
sehabis itu kita ke bengkel mobil di jl. antasari, mencari sekring pengganti yang terbakar dan juga mengganti lampu kecil mobil sebelah kanan. lalu kita mencari cacing beku untuk makanan ikan yang memang sudah habis di tempat penjualan ikan hias di jl. barito.
sehabis dari tempat ikan hias, saya melewati fatmawati karena valen tiba-tiba berubah pikiran dan ingin ke citos. masuk jalan fatmawati, saya memutuskan untuk mampir sebentar ke ATM danamon yang terlihat waktu itu, untuk mengambil uang tunai.
saat keluar dari mobil, ada seorang laki-laki mengenakan kemeja lengan pendek berwarna hijau, bercelana jeans biru pudar, dan menggenggam sebuah botol aqua plastik kosong ukuran 500 ml datang mendekati saya. seraya mengeluarkan sebuah KTP dari kantong kemejanya, dia bertanya kepada saya:

pak, ini jalan benar ke depok?

saya sempat tertegun sebentar, sebuah pikiran jelek berkecamuk dalam kepala saya, jangan-jangan ini usaha percobaan penipuan atau mencoba menghipnotis atau sekedar minta uang…

iya pak, tapi masih sangat jauh…
ya Allah, masih jauh pak? saya jalan kaki dari tangerang mau ke depok mau cari alamat ini…” sambil mengacungkan KTP yang dia pegang.

saya tertegun sekali lagi. pengalaman hidup di jakarta, ditambah membaca banyaknya kasus penipuan, membuat pikiran saya penuh dengan kecurigaan. tanpa memperhatikan KTP yang dia acungkan, saya menganjurkan dia untuk naik metro mini yang banyak melintas.

bapak ada air minum?

saya menggelengkan kepala, karena memang sama sekali tidak ada air minum yang saya bawa di mobil. saya kemudian meninggalkan dia dan berjalan menuju ke ATM.
sesampainya di dalam mobil, istri saya bertanya siapakah orang tadi. saya jelaskan bahwa orang tersebut hendak menuju depok dengan berjalan kaki, lalu saya lanjutkan perjalanan saya untuk mampir di ace hardware fatmawati. sewaktu parkir ternyata orang tersebut tetap terus berjalan menuju ke arah lebak bulus.
keluar dari ace hardware, istri saya menyarankan agar saya memberikan uang ala kadarnya ke orang tersebut jika kita bertemu lagi dengannya. rasa curiga saya sendiri juga sudah mulai pudar, karena saya melihat dia tetap konsisten berjalan menuju ke arah yang sama, jika dia memang bermaksud menipu, mungkin dia tidak akan capek-capek terus berjalan untuk mencari korban.
setelah berdiskusi sejenak mengenai apa yang harus kita lakukan, saya memutuskan untuk membeli sebotol aqua dan akan memberikannya jika bertemu lagi di perjalanan, dan kalau memang dia membutuhkan, kita akan memberikan uang ala kadarnya. dan memang, kita menemukan dia masih terus berjalan namun sekarang berada di sisi kanan jalan, tampaknya masih berusaha mencari air.
saya parkir mobil di sisi kiri, lalu menyebrangi jalan fatmawati untuk menghampirinya. sambil memberikannya botol aqua, saya kembali menanyakan:

bapak masih mau jalan kaki ke depok?

dia lalu kembali memperlihatkan KTP tadi, yang menunjukkan alamat seorang pria di daerah depok II.

saya sudah dua hari berjalan kaki dari tangerang pak. saya cuma penjaga mesjid, istri pria yang saya cari ini barusan melahirkan, tapi bapaknya belum datang-datang juga…

bapak kenapa tidak naik metro mini saja?

saya sama sekali nggak ada uang pak…” sambil memperlihatkan kantung kemejanya yang kosong.

bapak naik metro mini saja deh, itu banyak yang lewat…” sambil saya memberikan uang 20 ribu kepadanya.

saya lalu kembali ke mobil, dan sambil menjalankan mobil, kita memperhatikan orang itu minum air aqua seperti dia tidak pernah minum air sebelumnya, semakin meluluhkan segala kecurigaan yang sempat hinggap dalam pikiran saya. tidak pernah tersirat dari sang penjaga masjid bahwa dia meminta uang, dia hanya sekedar meminta air untuk minum.
namun pagi ini saya malah menjadi gundah. apakah saya sudah cukup membantu sang penjaga masjid tadi? apakah saya memberikan minum dan uang itu hanya untuk menutupi rasa bersalah saya, atau untuk secepatnya menyelesaikan masalah dengan cara semudah mungkin?
uang 20 ribu bagi saya adalah jumlah yang kecil. aqua seharga dua ribu bisa dengan mudah saya beli. ya, sangat mudah buat saya. dan semakin membuat saya merasa sangat kecil ketika memikirkan seorang penjaga masjid tanpa uang sepeserpun berjuang berjalan kaki selama dua hari dari tangerang menuju depok untuk menolong orang lain…
it’s kinda depressing for me.
sampai akhirnya dian ina menunjukkan potongan sebuah puisi ini:

If you compare yourself with others,
you may become vain and bitter;
for always there will be greater and lesser persons than yourself.

thanks buat jay dan dian yang sudah memberikan pandangannya.


33 responses to “gundah”

  1. Betapa tulus sang bapak itu untuk menemukan alamat yang tertera di KTP.
    Gw juga akan bersikap seperti loe, kecurigaan yang sangat terhadap sesuatu yang baru kita kenal.
    Kira2 apakah bapak itu sudah menemukan alamat yang ada diktp?
    Apakah uang yang di berikan cukup?
    A lot of question pop up right now

  2. Saya juga pernah mengalami kejadian yang mirip mas. Cuma dia jalan bersama anaknya. Anaknya haus. Ya sudah, saya beri beberapa ribu untuk membeli minuman. Sebelumnya saya juga curiga seperti anda. Tapi, bismillah…seperti anda. Kejadiannya juga di seputaran Pondok Indah

  3. kemungkinan besar sayapun (pada awalnya) akan lebih mengedepankan kecurigaan ketika menemukan hal seperti ini. fragmen diatas memberikan pelajaran baru.

  4. Penjaga mesjid ini species langka nih, perlu dilindungi dari kepunahan, he he.
    Well done, salut karena sudah mau repot-repot mencari tahu dan membantu.
    Kalau saya mungkin skeptis duluan deh, soalnya sudah sering ditipu orang yang pura-pura kesusahan; ternyata cuma malas 🙂
    Solusinya mungkin denga ikut urunan ke berbagai lembaga yang sudah ada, yang akan melakukan screening sebelum menyantuni ybs; contoh: dompet dhuafa, portalinfaq.org, rumah zakat, dll.
    Atau, yang lebih ideal adalah menyantuni langsung kepada yang membutuhkan namun malu meminta, seperti si Secret Santa. Agak lebih repot, karena banyaknya penipu dan orang-orang rakus yang cuma mementingkan dunia di zaman sekarang; tapi lebih hebat lah saya kira.
    Any other ideas perhaps?

  5. Subhanallah
    Insyaallah amal baik maseko diterima di sisi Allah SWT
    and don’t be worry
    if i in the same position like maseko i will do the same
    and maseko must thankfull had great wife that have a gold heart
    regards

  6. Itulah mengapa para penipu semakin merusak tatanan dunia. Jangka pendek dari penipuan adalah merugikan korban, sedangkan jangka panjangnya, menimbulkan situasi curiga mencurigai, yang justru lebih bahaya, karena bagi yang benar-benar membutuhkan (seperti bapak pejalan kaki itu) terkena imbasnya. Duh.

  7. emang susah sih jaman sekarang ya
    ada orang asing ngedeketin kita pikiran udah macem2
    mo ngasih duit ke pengemis, mikir, ini orang males kerja atau emang nggak bisa kerja lagi
    ribet

  8. Menurut Muhammad sang utusan, perbuatan baik seseorang akan dilipatgandakan akan dibalas 10 sampai 700 kali lipat sedang niat baik saja (tidak terlaksana) akan dibalas 1 sampai 9 kali lipat, semua tergantung tingkat usahanya.
    Kita tahu bedanya nilai orang yang penghasilannya lima juta sebulan tapi jumlah raya sumbangannya hanya lima puluh ribu rupiah sebulan (cuma 1%), karena dia menghitung kewajiban setelah dikurangi pengeluaran sebulan sehingga hanya 2.5% x (5 jt – 4 jt), dibanding dengan orang yang penghasilannya rata – rata 20 ribu perhari (angka resmi ambang batas kemiskinan), setiap pagi menyisihkan dulu sekeping lima ratusan ke kencleng.
    Itu perbandingan perbuatan baik yang mudah dihitung. Ada lagi ilmu yang kita dapat dibanding yang kita bagi, kesehatan yang kita dapat dibanding senyum sapa dan keringan-tanganan yang kita bagi, dst.
    Bagaimanapun, terima kasih atas berbagi ceritanya.

  9. Kecurigaan itu erlu, atas nama waspada. Tapi sesungguhnya, jalan kebaikan selalu ditunjukkan, kalau Anda curiga dan sombong, maka Anda mungkin tidak dipertemukan lagi dengan beliau. Bersyukurlah, Yang Maha Kuasa menunjukkan jalan bagi Anda untuk menyingkirkan alpa dari kecurigaan Anda.

  10. Jalan kaki 2 hari dari Tanggerang mau ke Depok, demi kepentingan orang lain….. speechless dah gw…
    Kisah dari Mas Eko ini bagaikan setetes embun di tengah panasnya Jakarta. Kisah yang sangat ‘Chicken soup for the soul’.
    Terima kasih atas kisahnya bos…
    Semoga dalam setiap kesempatan, saya bisa less curigation (tapi tetap was was). 🙂

  11. # On November 28, 2006 at 8:42 adalah cahyo Said:
    Saya juga pernah mengalami kejadian yang mirip mas. Cuma dia jalan bersama anaknya. Anaknya haus. Ya sudah, saya beri beberapa ribu untuk membeli minuman. Sebelumnya saya juga curiga seperti anda. Tapi, bismillah…seperti anda. Kejadiannya juga di seputaran Pondok Indah

    hmm,
    pertama gw liat seorang bapak2 tua lagi menggendong anaknya, kalau ga salah masih pakai baju sekolah, di depan sekolah bhakti mulya pondok indah, waktu itu sudah jam 10 malam dan jalanan sudah sepi, sempet kaget jg sih ngeliatnya, antara kasian, curiga, sama takut jangan2 itu setan ..hohoho
    beberapa hari kemudian liat lagi model gitu, di jalan raya nya pondok indah
    sampai rumah cerita ke istri, ternyata dia jg pernah lihat jg sekitar 2 kali, dan di sekitaran pondok indah juga
    makin heran, kira2 seminggu sejak itu, sempet ngelihat sekali lagi … kejadian rata2 antara jam 8 sampai 10 malam …
    sempet ngira jangan2 beneran setan ..hohoho… tapi ngeliat tulisan di atas, oh itu toh maksudnya
    btw, soal penipuan, barusan ada orang ngaku2 dari YUCAVRI yayasan usaha cacad veteran abri dateng ke warnet, jualin kalender 50rb, lengkap dgn kop surat stempel dan penyumbang sebelumnya, ada 2 nama disitu 1 warnet 1 wartel, karena gw cari di google ga ada, gw bilang aja ga ada duit
    pertanyaannya: emang ada ya YUCAVRI?

  12. pengalaman yang sama pernah gue alamin
    tapi jaman gue sma dimana kejujuran masih banyak ditemui
    gue lagi maen di rumah temen gue di rawamangun
    tiba2x ada bapak2x setengah tuah nyamperin kita2x yg lagi maen basket dan menanyakan arah ke tanah abang kemana?
    waduh pada spicless semua. disuruh naek bus kagak ngerti..
    akhirnya dikasih minum aja

  13. Hmmm…
    Sampe sekarang, bila ada orang yang mau minta tolong, apapun bentuknya pasti gw tolak.
    Trauma masa lalu, niat baik mau membantu orang, malah dirampas 8 juta…

  14. oh, cerita ini diposting toh?
    *baru nemu*
    don’t put the weight of the world on your shoulder, oom ganteng. you did what you can. even if it’s never enough, pak penjaga masjid punya Allah yang akan menjaganya.
    oya, puisi itu judulnya desiderata.

  15. wah…aku jg pernah tuh dicegat ibu² dihalte bus depan proyek senen, si ibu pakaiannya rapi, tapi kok nyetop aku cuman buat minta ongkos pulang kemana gitu…karena terlalu curiga (hiks..otakku makin penuh rasa curiga deh kalo dijakarta) akhirnya gak aku kasih, bilang sedang buru², takut ketinggalan kereta kejogja ..abis magrib didepan proyek senen sept 2006 😛

  16. hah ha ha…
    ternyata sang intelek percaya sama hipnotis!

    memang ada apa dengan hipnotis?
    pop quiz: apakah yang anda sebut dengan “intelek” itu percaya terhadap apa yang dinamakan sebagai “tuhan”?

  17. hah ha ha…
    ternyata sang intelek percaya sama hipnotis!

    lalu

    saya cuma mengingatkan anda pernah su u don pada orang lain dengan lintasan pikiran menganggap orang itu mau meng-hipnotis…

    yea, rite™

  18. Well, bukannya gwe skeptis or apa, tapi gwe SERING banget ketemu orang kaya gini. Pernah di terminal depok, pernah di blok m, tapi yang paling sering adalah saat gwe abis keluar ATM, entah itu di pom bensin mana, or di mall mana. Kasusnya sama, dia nanya jalan dan minta air, bukan minta uang, walau dia bilang ga punya uang.
    Begitu lah.. yaa, emang klo mau membantu sih bantu aja, asal tulus+ikhlas sih insyaAllah bakalan diterima dan dibales, toh dia ini yang dosa nipu orang.
    Tapi,, coba baca “Learn from the asongan boy, Grasshopper” di sini deh : http://indonesia-anonymus.blogspot.com/
    Coba bayangin, dia mungkin sengaja milih orang yang mukanya “baik” atau “ga tegaan”, so minimal dia dapet 5rb lah, klo orang itu ga tegaan banget yaa, bisa dapet 20-50rb. Gimana klo tiap hari dia dapet 10 orang yang kasian sama dia ya? hmm.. tajir juga..

  19. *baru baca*
    sayang juga ya om.. mungkin kalo sempet, kasi aja 50rb buat naik taksi, atau 100rm biar aman, yg penting sampai di tujuan.
    aku pernah juga.. antara iseng dan kasihan. aku pas pulang dari bandara naik damri sampai di blok m sendirian. ketika turun dari bis, seorang pemuda dengan bawaannya:
    1 backpack gunung diisi penuh sampai tingginya melebihi kepala
    1 tas bentuk tabung bepergian diisi penuh di tangan kiri
    2 dus indomi yang juga penuh di tangan kiri
    begitu melihat dia tergopoh2 dengan bawaannya yang melebihi kuota tubuhnya (aku ngga habis pikir gmana bisa dia nekad bawa sebanyak itu. dia terlihat linglung karena tidak kenal tempat. saat aku tawarkan bantuan, dia bercerita bahwa dia mau ke daerah atmajaya. aku sarankan untuk naik taksi, dia ngga mau. aku sarankan untuk naik busway saja, dia sama sekali ngga tau naik busway bagaimana. rupanya dia dari daerah (entah dimana, aku ngga tanya, cuman nebak dari logatnya yg kental jawa). yasudah, aku tawarkan menemani sampai terminal blok m.
    ku ambil tas bepergiannya yg bentuk tabung (aku ngga bakalan kuat membawa tas ranselnya, maupun kedua kardus yang sepertinya penuh diisi buku). paling tidak meringankan beban bawaannya (aku sendiri hanya membawa 1 backpack cukup ringan).
    kita berdua jalan kaki dari pool bis damri (depan SMA 6), menyebrang jalan raya, melewati taman yg ada air mancur, melewati dalamnya blok m mall (bukan blok m plaza yg ada 21-nya itu), turun ke bawah.. ke terminal blok m (aku cukup familiar wilayah ini, walaupun terkenal banyak copet). kita menuju tangga terminal busway gate 1. dia membeli tiket lalu melanjutkan perjalanannya naik busway menuju atmajaya.
    sambil aku berjalan menuju sebrang jalan dari pasaraya grande untuk naik taksi, aku baru berpikir, knapa ngga naik bis saja yang lebih murah (aku juga ngga tau mesti naik bis yg mana)? knapa ngga aku kasih uang lebih untuk dia naik taksi (kasihan sekali bawaannya berat begitu).
    tapi semua kegundahanku sudah telat, sudah lewat waktu… 🙁

  20. penyesalan selalu datang terlambat..
    bahkan untuk menolog seseorang sekalipun..
    tapi bersyukurlah.. karena kita telah disadarkan bahwa kita kurang penuh dalam menolong…

  21. Ass. Wr. Wb.
    saudaraku yang dirahmati Allah, semoga selalu diberikan hidayah dari Allah.
    saat ini, mungkin kita,dan juga mungkin kebanyakan di antara masyarakat, akan selalu memandang dengan penuh kecurigaan, bila dihadapkan pada masalah di atas.
    menurut saya sangat mudah, bila anda tergolong orang yang mampu menolong beliau, maka tolonglah, semampu anda.
    jangan mengotori niat baik kita dengan berprasangka, sesungguhnya niat itu terputus sejak saat kita niatkan di dalam hati kita.
    lagipula, sesungguhnya kita ini akan diminta pertanggungan nanti di akhirat. bila kita curiga ditipu dan memang benar sih ga masalah, tapi kalo ternyata dia benar?dan kita salah?bukannya jadi repot kita nanti pas ditanya sama Allah?
    hehe..lebih baik menolong aja deh, lagian, kan jarang-jarang kita mendapatkan kesempatan untuk menambah pahala dengan bersedekah, ingatlah, ada kewajiban untuk saling memuliakan antara sesama muslim.
    wassalam
    p.s
    maaf, bila anda bukan seorang muslim
    🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *