gatra: dilarang komentar!


beda paling menonjol antara media konvensional dengan media baru adalah tingkat timbal umpan balik yang ditayangkan di media tersebut. memang ada surat pembaca dan sebagainya untuk media konvensional, namun masih melalui proses penyaringan lewat redaksi. detik-inet sudah berusaha menembus hal ini dengan menyediakan fasilitas meninggalkan komentar terhadap berita yang ditayangkan, walaupun masih harus menunggu proses moderasi, sepertinya untuk menghindari spam dan penggunaan kata-kata vulgar.
saya pikir gatra juga menempuh cara yang sama dengan detik-inet. saya coba meninggalkan komentar pada kolom yang ditulis oleh roy suryo:

isi komentar

saya klik kirim komentar, dan ternyata komentar saya langsung terpampang di sana!

tapi tunggu! selang beberapa lama kemudian… komentar saya lenyap begitu saja.

begitulah kalau kita berusaha memberikan komentar ke media konvensional. seperti yang ditulis oleh ivo, pers dengan orba tidak ada bedanya, hehe.


58 responses to “gatra: dilarang komentar!”

  1. Kalau saya tidak salah ingat, GATRA ini sempalan dari TEMPO. Waktu TEMPO dibredel tahun 1994 sebagian wartawannya nyebrang ke Media bentukan Pemerintah. Pada saat itu Goenawan Mohammad tidak bisa protes karena para wartawannya juga perlu “makan” dan tidak bisa “makan” idealisme doank.
    Saya pribadi lebih suka baca TEMPO daripada GATRA.
    (maaf, tidak bermaksud beriklan dan mengatakan TEMPO jauh lebih baik daripada GATRA)

  2. wah, kok GATRA bisa gitu, ya?
    konon ada yang bilang kalo GATRA itu adalah akronim dari GAntinya Tempo SementaRA. Artinya, setelah TEMPO kembali terbit ya lebih enak baca TEMPO sajah. hihihi….

  3. senangnya hidup di era persaingan bebas, kalo gak suka sama GATRA ya beralih aja ke kompetitornya. dengan begitu GATRA akan belajar untuk membuat penyesuaian2 agar bisa survive. konsumen adalah raja.

  4. Sepertinya bukan Gatra saja yang pro Roy, Suara Merdeka Semarang minggu kemaren masih menampilkan sosok Roy sbg pahlawan.
    Heran, apa wartawan2 itu pada ga ngikutin perkembangan berita? Ga minat untuk investigasi lebih dalam dan memilih untuk menelan bulat2 saja perkataan orang yg kredibilitas nya ‘terlihat’ bagus padahal kosong?

  5. Saya juga sempat isi komentar di Gatra, tapi memang hanya beberapa baris karena mau test juga, dan benar….. dihapus.

  6. Saya mengirim ini di komentar artikel tsb :
    Saya rasa Roy Suryo itu tak pantas mengatakan bahwa ada orang yang menyimpan/mengetahui tentang rekaman lagu/video Indonesia Raya untuk kepentingan ekonomi. Dan jelas yang dimaksud adalah sejarawan Des Alwi. Apakah Roy Suryo sudah melakukan cek terhadap tindakan Des Alwi? Jika hanya berupa prasangka, maka jelas itu adalah fitnah. Dan sekarang fitnah itu disebarkan oleh media yang bernama Gatra. Ah sangat disayangkan.
    Apakah akan dihapus juga ?

  7. Sudah dihapusin semua tuh, sekarang gak ada komentar satupun…. hahahah……. what a coward and ignorant publication. No need to waste money buying them anymore if I go back to Indonesia

  8. waktu pertama kali baca langsung darah mendidih ingin rasanya kasi komen (halah)… tapi g jadi.. males, buktinya, om ryo kirim komen trus dihapus kan…
    s*cks!

  9. No comment ah,, sudah jelas yang paling bersalah ituwhh Roy Suryo,, orang dak bisa apa-apa ajah teriak2 seperti paling hebat satu jagad raya..

  10. Media kalo gitu caranya bunuh diri. Mampus ajalah Gatra. Padahal gua termasuk simpati dulu dan suka beli dulu jaman kuliah *apa karena waktu Tempo dibredel?
    *Kagak pernah beli Tempo, Gatra, dan majalah lokalan semua lagi.. isinya mostly pepesan kosong. mending baca Fortune, Forbes, Macworld, Newsweek, Businessweek dan National Geographics. Udah hidup tambah susah, masih dijejelin sinetron ga mutu masih kudu baca tulisan yang bikin kepala puyeng, ga deh.
    Sorry folks at Gatra! Kalo kejadian ini bener, I should say, “Mampus aja deh buat Gatra”. Apa disini komen mampus bakal di delete? Ga tau deh. Rasanya ga. :))

  11. Boikot Gatra aja 🙂 Yuk, bikin logo “Boikot Gatra” lalu pasang di-blog-blog kita semua … !
    B O I K O T G A T R A ! ! !

  12. Hmmmh begitu ya? Masih ramai juga ya membicarakan belangnya Roy Suryo.
    Memang dia itu hebat ya, sampai-sampai hampir sebulan penuh dibicarakan di mana-mana, seperti di blog ini. 😀

  13. Gw pikir Gatra-nya juga cari aman, sebab kalo komentar bernada memojokkan dan menjatuhkan itu dimuat, kayaknya Roy Suryo bakal mensomasi mereka karena menganggap Gatra membiarkan (atau malah mendukung) karakter asinan. Konyol sih memang, tp gw kira itu kepanjangan dari ‘K’ di gelarnya kan? 😀

  14. Loh, Bukannya dulu yang mbandarin Gatra itu si juragan Bob Hasan ??
    Wajar donk, kalo seluruh mental redaktur di Gatra mewarisi era rezim Soeharto.
    Pokoknya, kalo gak seragam, diberangus !!!
    (eh, komen saya gak diberangus kan ??? )

  15. Ah, kalian memang berprasangka buruk selalu. Aku pikir yang terjadi adalah kesalahan pada database. Terhapusnya komentar, pasti kesalahan database. Dimuatnya tulisan orang itu, pasti kesalahan database juga. Bahkan masih terbitnya Gatra, aku yakin juga akibat kesalahan database.

  16. mmm. please be clear about this, brother. apa yang dilakukan Gatra online itu saya rasa masih dalam batas kewajaran. apalagi komentar ente “nggak konstuktif” begitu. sorry to say.
    bagaimanapun mereka berhak melakukan moderasi. komentar di blog saya pun sering saya moderasi karena menggunakan kata-kata kotor. tapi, lama-lama capek juga.

  17. mmm. please be clear about this, brother. apa yang dilakukan Gatra online itu saya rasa masih dalam batas kewajaran. apalagi komentar ente “nggak konstuktif” begitu. sorry to say.

    jadi, karena saya bukan roy suryo, maka gatra tidak akan memuat komentar saya. beda dengan tulisan roy suryo yang lebih tidak konstruktif lagi, dengan menulis hal yang tidak benar, menuduh anggota AP yang melakukan upload ke youtube, padahal yang melakukan orang lain yang tidak ada sangkut-pautnya dengan AP, namun karena roy suryo sudah dendam maka tetap dia tulis, dan tetap diloloskan oleh redaksi gatra. belum lagi caci-maki lain, yang puncaknya adalah tulisan yang saya kutip di atas.
    lagipula, yang menulis komentar bukan cuma saya kok. banyak yang lain yang mencoba, yang sepertinya lebih konstruktif menurut ukuran anda, tapi tidak ada yang lolos. atau, coba saja anda sendiri menulis komentar yang menurut selera anda konstruktif, dimuat nggak?
    memang, level kita cuma tukang kebun sih, tidak quotable, hehehe. are we clear now?

  18. Wah akhirnya hilang juga komen saya disono, koq bisa yak? Apa saya harus ngisi komen yg memuji2 si penulis biar bisa tetep nongol terus?
    Capee deeeh….

  19. @Firman Firdaus: Siapapun berhak melakukan moderasi. Moderasi komentar belum masuk fatwa haram MUI kok. Masalahnya, GATRA, bung! Yang mengagung-agungkan kejernihan jurnalisme. Udah baca panduan jurnalisme Gatra ini belum?
    GATRA bunuh diri (*atau dibunuh RyoSaeba, yang bukan detektip siti hanter?*). Di artikel ini GATRA gagal menyembunyikan kemunafikannya mendukung pers bebas dan bertanggung-jawab.
    Sudah sebegitu ‘cerdasnyakah’ redaktur GATRA meloloskan artikel yang ditulis oleh tokoh kontroversial tanpa melalui seleksi cek ulang data?
    Mereka pikir artikel itu tidak akan menuai komentar?
    Ngimpi kali, mencoba menabur angin tanpa akan menuai badai!
    Kalau saya ingin mengiklankan produk saya. Jelas tidak akan di GATRA. Sebab saya bukan pendukung Orba sih.
    *Semoga bukan hanya teman-teman dari GATRA yang membaca ini*

  20. Saya coba memberikan komentar atas berita mengenai You Know Who yang akan mencari Superbagong di Media Indonesia Online.
    Komentar saya masih tampil beserta komentar-komentar yang lainnya. Begitu saya kirim komentar ada pernyataan bahwa komentar akan dimoderasi dulu sebelum ditampilkan.
    Namun saya cek beberapa jam komentar saya sudah muncul.
    Penghargaan untuk MIOL.

  21. Saya coba komen seperti ini di Gatra:
    “Bagus sekali. Saya sangat kagum pada pakar ilmu komputer satu ini. Salut juga kepada Gatra yang telah mempublikasikan artikel yang mencerahkan ini.”
    Kita lihat saja bedanya, sepertinya sih gak dihapus ;))

  22. 54 Priyadi
    heheheh. ada bbrp yg komen ke gatra & diapus trus pindah komen tempat gua 🙂
    -> Hahahaa…. 😛 jadi tempat uneg2 yang ga kesampean ya pak hahaha… gpp priyadi.net getoo 😛 dah sehat tangan lo? kapan offline di bdg lagee?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *