gatra membuka tempat komentarnya


berkaitan dengan polemik gatra tidak memperbolehkan komentar, ivo di milis id-gmail memberitahukan bahwa baru saja gatra meloloskan semua komentar pada artikel yang saya bahas tadi. komentar saya pun ikut lolos, begitu juga banyak komentar dari yang lain. sepertinya memang kena moderasi, dan sang moderator baru menyadari setelah sekian lama ada banyak komentar yang belum diloloskan.
komentar di gatra


170 responses to “gatra membuka tempat komentarnya”

  1. Wah masa sih sekelas Gatra baru nyadar perpustakaan Leiden punya akses email?
    Mudah-mudahan bisa jadi pelajaran buat wartawan dan media. Konfirmasi dua belah pihak itu wajib hukumnya.

  2. beberapa hari yg lalu sempat forward alamat blog ini ke temen di gatra … cuma nggak ada komentar apa2 dari dia …

  3. yth Bapak Ryo,
    Hari ini saya melihat di blog milik ryogi dan ternyata komentar saya dari milis technomedia anda ambil,lalu dikomentari sebagai ‘jurnalis melek internet yang bukan jaminan
    nggak tertipu roy suryo’. saya hanya ingin bilang bahwa komentar itu menyedihkan. sebaiknya anda melihat dengan jernih semua hal dari kedua belah sisi.
    Apa yang saya katakan di milis adalah bentuk keprihatinan saya ttg topik debat kusir indonesia raya
    yang seharusnya diselesaikan dengan kepala dingin, nggak usahlah saling ngaku-ngaku yang paling tahu dengan menjatuhkan yang lain .
    Artinya, nggak ada pembelaan terhadap siapapun disana.
    Tapi di sisi lain, saya juga harus berterima kasih karena mas Roy Suryo pernah
    membantu memberi masukan ttg hal yang saya tidak mengerti, sebagaimana jurnalis lain yang meminta pendapat ahli ttg satu hal.
    dan hal itu sangatlah wajar. lalu apakah itu salah dan apakah itu juga serta merta
    diartikan sebagai pro atau ‘tertipu’ dll? dan kemudian ditafsirkan juga sebagai upaya
    tidak kritis dll. sebaiknya anda melihat dengan jernih semua hal dari kedua belah sisi.
    saya menghargai orang yang setuju, tidak setuju atau ditengah-tengah dan bahkan abstain.
    sehingga menjadi adil jika saya meminta pendapat saya dihargai sebagaimana mestinya.
    janganlah blog seperti ini jadi ajang menampung prasangka yang picik dan berkembang
    menjadi bola liar tanpa moderasi. Mestinya blog seperti ini jadi tempat bertukar
    pikiran yang positif, supaya bermanfaat bagi kita semua. terima kasih.

  4. komentar saya dari milis technomedia anda ambil

    FYI saya bukan anggota milis technomedia.

    saya hanya ingin bilang bahwa komentar itu menyedihkan.

    komentar anda tidak ada di sini (kecuali yang saya jawab ini), mungkin anda salah tempat?

    janganlah blog seperti ini jadi ajang menampung prasangka yang picik dan berkembang menjadi bola liar tanpa moderasi.

    apakah ini berarti anda klaim bahwa anda tidak pernah menulis prasangka yang picik? wow, anda sudah setara dengan nabi. 🙂

  5. ryosaeba berkomentar,
    Tanggal 10 August 2007 jam 1:08 pm dari Indonesia
    Menggunakan Opera 9.22 on Mac OS X
    ——————————————————————————–
    Sampeyan bisa bicara begini karena sampeyan melek internet.
    berikut ini adalah mail dari seorang yang melek internet, di milis technomedia, wartawan, ex kompas cybermedia:
    On 8/6/07, lily bertha wrote:
    yang saya heran malah pernyataannya Des Alwi, bahwa
    itu bukan hal baru dan dia produsernya bla-bla,
    menyimpan copy aslinya dst.Sebenarnya apakah nggak
    lebih baik kalau benar dia lebih banyak tahu mestinya
    disebarluaskan untuk publik dan bukan disimpan
    sendiri, karena ini kan kaitannya dengan sejarah.
    Saya malah berterima kasih karena mas Roy punya
    inisiatif mempublikasikan temuan itu, lepas dari baru
    atau tidak. Dulu ketika saya masih di kompas cyber
    media, beliau pernah sangat membantu saya untuk ngasih
    masukan beberapa kasus yang saya tulis. dan mestinya
    dengan makin banyaknya ketidaktepatan fakta sejarah
    seperti sekarang,makin banyak orang harus berinisiatif
    meluruskan atau memberikan input….
    Salam,
    Lily Bertha Kartika
    jadi, melek internet pun bukan jaminan tidak tertipu dengan bualan roy suryo.
    Kalau saya sih punya prinsip, membiarkan sesuatu yang tidak benar padahal kita mampu melakukannya adalah dosa.
    i’ve done my part.
    ——————————————————————————-
    ini postingan anda di blog-nya pak ryogi. semoga anda ingat. dan saya tidak akan menanggapi ke blog anda kalau bukan karena itu. kalau anda tidak mengakui itu sebagai postingan anda, saya hanya bisa berterima kasih karena anda sudah memuat komentar saya,menghakiminya dan lalu malah balik menuding. setidaknya saya jadi tahu seperti apa anda.

  6. ini postingan anda di blog-nya pak ryogi.

    ah, pantas. menyebutkan nama narasumber pun salah, saya tahunya riyogarta, bukan ryogi. pantesan anda sangat berterima-kasih pada roy suryo, hanya menulis ulang nama orang pun anda tidak bisa melakukan dengan benar. setidaknya saya jadi tahu seperti apa anda.

  7. 🙂 kalau nulis nama roy suryo itu lebih baik dan memang benar kan namanya itu. kasian dong kalau saya sampe nulis ryoseba.wah, siapa ya? pakar TI bukan, pakar apa-apa bukan. mungkin bisanyanya cuma ngeles seperti ini. kasian sekali. terima kasih ya,selamat menjadi orang sok hebat. daaaahhhhhh

  8. 🙂 kalau nulis nama roy suryo itu lebih baik dan memang benar kan namanya itu. kasian dong kalau saya sampe nulis ryoseba.wah, siapa ya? pakar TI bukan, pakar apa-apa bukan. mungkin bisanyanya cuma ngeles seperti ini. kasian sekali. terima kasih ya,selamat menjadi orang sok hebat. daaaahhhhhh

    wah, kalau bisanya cuma ngeles, itu bidangnya roy suryo pujaan anda itu, bukan saya. tulisan-tulisan anda di sini hanya semakin menelanjangi sifat anda yang sangat tidak menghormati orang lain. contoh lain:

    yang saya heran malah pernyataannya Des Alwi, bahwa itu bukan hal baru dan dia produsernya bla-bla, menyimpan copy aslinya dst.Sebenarnya apakah nggak lebih baik kalau benar dia lebih banyak tahu mestinya disebarluaskan untuk publik dan bukan disimpan
    sendiri, karena ini kan kaitannya dengan sejarah.

    setelah menulis di atas masih bisa berpidato soal pikiran picik. selamat, anda memang munafik sejati.

  9. hahahahaha … pantesan bikin blog ginian. ternyata cuma pingin pendapatnya yang nggak karuan itu dipublish. ya udahlah, tulis aja apa sesukamu. biar puas.

  10. untuk mbak lily, om ryosaeba ini manajer di salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia :). rasanya udah cukup untuk dibilang sebagai ‘pakar IT’.
    yang gak ngaku pakar belum tentu bukan pakar. yang ngaku2 pakar belum tentu pakar.

  11. hahahahaha … pantesan bikin blog ginian. ternyata cuma pingin pendapatnya yang nggak karuan itu dipublish. ya udahlah, tulis aja apa sesukamu. biar puas

    dengan anda tetap kunjung menulis di sini pun, tujuan saya sudah tercapai, yaitu membuat orang-orang yang terlena terhadap roy suryo membaca tulisan saya.
    anda sendiri yang berprofesi sebagai jurnalis (masihkah? semoga saja tidak) juga terlihat sangat tidak profesional dalam menanggapi hal ini.

  12. koq malah jadi berantem yaa, buat lily saya bukan jurnalis dan saya tidak mengerti apapun soal jurnalisme. Tetapi saya tetap berpegang teguh pada pernyataan bahwa pendapat atau opini tidak pernah salah 🙂
    peace man

  13. Alhamdulillah masih jurnalis. harusnya anda menanggapi baik saja ketika tadi saya pertama kali posting. sejak pertama kali menulis, saya sudah bilang dengan bapak. tapi jawaban anda kasar sekali. kalau anda di posisi saya, tiba-tiba lihat aapa yang anda tulis lalu dimuat di blog orang dan dikomentari seperti itu,bagaimana perasaan anda? apakah tidak manusiawi kalau saya kesal? dan coba lihat, anda tetap memaki saya dengan picik,munafik, saya setara dengan nabi dsb. tadinya saya berharap mendapat jawaban yang benar, tapi malah anda bersikap begitu. semua awal itu kan dari kutipan anda di blog riyogarta.
    Untuk pak Priyadi, terima kasih untuk keterangan tentang ‘manager di perusahaan…’. mudah-mudahan anda juga baca betapa kasar kata-katanya kepada saya. kalau pak Ryo ini tidak berkenan minta maaf karena sudah mengomentari saya di blog orang lain dengan hal yang tidak pernah saya lakukan, plus juga malah memaki-maki saya, maka saya dengan besar hati meminta maaf. komentar saya di milis teknologi juga bukan berkaitan dengan berita gatra dll, tapi karena pada saat itu sedang ngobrol dengan sesama pengguna milis. saya kan sudah bilang bahwa saya nggak membela, saya bilang intinya bahwa kalau memang pada ngaku tahu sejarah ya mereka semua,kita juga itu ikut ngelurusin sejarah. pada saat nulis itu,saya tidak sedang baca gatra atau yang berhubungan dengan itu.
    kalau saya atau anda atau siapapun berterima kasih pada seseorang yang pernah karena kapasitas atau keahliannya membantu anda,apakah itu sama artinya dengan memuja, membela dll? lalu bagaimana anda merasa bisa dan boleh mengomentari bahwa saya ‘jadi, melek internet pun bukan jaminan tidak tertipu dengan bualan roy suryo’ ?. kenapa anda merasa punya hak untuk bilang sesinis itu, padahal kita saling kenal saja tidak? wajar dong saya membela diri. malah anda mengatakan saya munafiklah, piciklah dll. kalau anda nggak senang dengan roy suryo atau siapa saja,ya terserah.tapi kan boleh orang lain berterima kasih sama dia, lepas dari baik dan buruknya. kenapa anda jadi sangat kasar dan memaki seperti itu? saya sudah beberapa kali mengunjungi website anda dan senang saja dengan apa yang anda tulis. tapi dengan makian dan kekasaran anda, saya terheran-heran. kalau setelah ini anda mau memaki saya lagi, terserah saja. saya sudah jelaskan masalahnya.

  14. harusnya anda menanggapi baik saja ketika tadi saya pertama kali posting.

    1. bagaimana saya tahu siapakah itu “bapak ryogi”?
    2. apakah anda “menanggapi baik saja” dengan tulisan anda terhadap des alwi?
    3. saya bukan pembaca pikiran. kita di sini berkomunikasi murni lewat tulisan. kalau sampai ada salah komunikasi, kemungkinan besar salah satu pihak tidak pandai menulis.

    dan coba lihat, anda tetap memaki saya dengan picik,munafik, saya setara dengan nabi dsb.

    lihat point no. 3 di atas. tulisan saya tentang picik dan munafik itu murni berdasarkan penilaian semua yang anda tulis di sini, dan orang lain yang belum mengenal anda pun hanya bisa menilai seperti apa anda dengan cara membaca apa yang anda tulis. makanya ketika anda menulis soal “hanya ingin menulis pendapat tidak karuan”, sangat terlihat anda tidak pantas berprofesi sebagai jurnalis, karena anda tidak melakukan background check terlebih dahulu. terlebih malah “ngeles” dengan alasan emosi.

    kalau pak Ryo ini tidak berkenan minta maaf karena sudah mengomentari saya di blog orang lain dengan hal yang tidak pernah saya lakukan, plus juga malah memaki-maki saya, maka saya dengan besar hati meminta maaf.

    saya hanya menyalin tulisan anda di sebuah milis, tidak saya kurangi, tidak saya tambah. mengapa anda malah menulis “hal yang tidak pernah saya lakukan”?
    soal memaki-maki, seperti yang saya tulis sebelumnya, itu terpicu dari semua tulisan anda di sini.
    kalau memang masih butuh bimbingan, nih saya kasih clue: yang pertama kali bilang picik itu bukan saya. silakan tekan ctrl-F dan cari kata “picik”, lalu lihat siapa yang menuliskan kata itu pertama kali.

  15. saya bilang intinya bahwa kalau memang pada ngaku tahu sejarah ya mereka semua,kita juga itu ikut ngelurusin sejarah.

    apa anda tahu perjanjian linggarjati? saya anggap gak tahu deh. kemudian saya tahu isi perjanjian linggarjati. dengan logika anda, kalau saya gak bikin konferensi pers untuk bilangin isi perjanjian linggarjati, maka saya ngga “ikut ngelurusin sejarah”.
    sama kasusnya dengan misalnya piagam jakarta, perjanjian meja bundar, dan *surprise* lagu indonesia versi asli.
    kalo gini caranya tiap hari bakalan ada yang konferensi pers untuk “ngelurusin sejarah” 🙂

  16. pak ryosaeba,
    pertanyaan anda
    ‘bagaimana saya tahu siapakah itu “bapak ryogi”?’ sudah saya jawab dengan menyalinkan apa yang anda posting ke blog itu. dan bahkan anda menulis ini:
    ryosaeba berkomentar,
    Tanggal 29 August 2007 jam 2:48 pm dari Indonesia
    Menggunakan Opera 9.23 on Mac OS X
    ——————————————————————————–
    ternyata sumbernya di sini toh, tempatnya pak “ryogi”. saya jadi tahu betapa hormatnya si lily ini terhadap orang lain, nama orang pun dimodifikasi seenak jidat.
    ——————-
    dan lagi anda juga kan tidak recheck dulu awal mula saya menulis di milis tekno, lalu main mengomentari ‘jadi, melek internet pun bukan jaminan tidak tertipu dengan bualan roy suryo’ ?. ‘ di belakang kalimat saya dari milis. di awalnya juga menulis ‘ berikut ini adalah mail dari seorang yang melek internet, di milis technomedia, wartawan, ex kompas cybermedia’ . maksudnya apa? saya yakin anda dari awal tahu bahwa letak masalahnya adalah postingan anda di blog lain. kalau postingan itu tidak ada, saya tidak akan menulis kepada anda.
    anda nggak punya hak menuduh saya nggak pantas berprofesi sebagai jurnalis. kalau anda tidak suka dengan jurnalis, ya sudah, titik. tidak usah memposting di blog orang dengan komentar seperti itu, sekarang juga menuduh orang tidak profesional. yang tau profesional atau tidak anda atau saya, itu company masing-masing. dari tadi anda cuma nyalin kalimat saya trus dikomentari, tapi nggak ada kerendahatian anda untuk mengakui kalau anda sudah posting ini :
    ——————————–
    ryosaeba berkomentar,
    Tanggal 10 August 2007 jam 1:08 pm dari Indonesia
    Menggunakan Opera 9.22 on Mac OS X
    ——————————————————————————–
    Sampeyan bisa bicara begini karena sampeyan melek internet.
    berikut ini adalah mail dari seorang yang melek internet, di milis technomedia, wartawan, ex kompas cybermedia:
    On 8/6/07, lily bertha wrote:
    yang saya heran malah pernyataannya Des Alwi, bahwa
    itu bukan hal baru dan dia produsernya bla-bla,
    menyimpan copy aslinya dst.Sebenarnya apakah nggak
    lebih baik kalau benar dia lebih banyak tahu mestinya
    disebarluaskan untuk publik dan bukan disimpan
    sendiri, karena ini kan kaitannya dengan sejarah.
    Saya malah berterima kasih karena mas Roy punya
    inisiatif mempublikasikan temuan itu, lepas dari baru
    atau tidak. Dulu ketika saya masih di kompas cyber
    media, beliau pernah sangat membantu saya untuk ngasih
    masukan beberapa kasus yang saya tulis. dan mestinya
    dengan makin banyaknya ketidaktepatan fakta sejarah
    seperti sekarang,makin banyak orang harus berinisiatif
    meluruskan atau memberikan input….
    Salam,
    Lily Bertha Kartika
    jadi, melek internet pun bukan jaminan tidak tertipu dengan bualan roy suryo.
    Kalau saya sih punya prinsip, membiarkan sesuatu yang tidak benar padahal kita mampu melakukannya adalah dosa.
    i’ve done my part.
    ———————————-

  17. *trying so hard to enjoy my doughnut*
    lesson learned:
    – dont empty your heart without your head… and then figure out that you just managed to put your foot into your mouth.
    – dont call people names without proof or unless they really deserve it.
    *back to my doughnut*

  18. pertanyaan anda ‘bagaimana saya tahu siapakah itu “bapak ryogi”?’ sudah saya jawab dengan menyalinkan apa yang anda posting ke blog itu.

    tampaknya ada yang lupa dengan tulisan sendiri (tolong perhatikan yang saya cetak tebal):

    harusnya anda menanggapi baik saja ketika tadi saya pertama kali posting.

    lalu ada tulisan anda ini:

    dan lagi anda juga kan tidak recheck dulu awal mula saya menulis di milis tekno, lalu main mengomentari ‘jadi, melek internet pun bukan jaminan tidak tertipu dengan bualan roy suryo’ ?.

    sekali lagi, apa gunanya saya menulis bahwa SAYA BUKAN MEMBER MILIS TECHNOMEDIA di atas?

    anda nggak punya hak menuduh saya nggak pantas berprofesi sebagai jurnalis.

    lalu siapa? roy suryo, yang menganggap pimpinan yayasan airputih hanyalah tukang kebun? anda ini benar-benar bagai kerbau dicocok hidungnya ya, sifat roy suryo pun ditiru habis.
    kalau anda luangkan waktu sejenak untuk menenangkan emosi anda, dan membaca ulang semua tulisan anda di sini, itu sudah cukup menggambarkan betapa profesionalnya anda dalam bidang yang anda tekuni, yaitu JURNALISME.

    dari tadi anda cuma nyalin kalimat saya trus dikomentari,…

    saya terus terang takjub dengan tulisan anda di atas ini, apalagi mengingat bahwa anda ini seorang jurnalis. itu namanya point-by-point rebuttal, hal sesederhana ini anda tidak juga mengerti?

    tapi nggak ada kerendahatian anda untuk mengakui kalau anda sudah posting ini:…

    anda ini lucu sekali. di bagian tulisan saya yang mana yang menyatakan BAHWA SAYA TIDAK MENULIS KOMENTAR ITU?
    mbok logika dipakai. apalagi kalau ngaku kerjanya sebagai wartawan. nggak heran orang-orang yang melecehkan logika seperti anda sangat mudah tertipu.
    btw, sudah dicoba dilakukan belum, CTRL-F lalu cari kata “picik”?

  19. btw, kayaknya Amerika itu udah penemuannya orang Indian bukan? mereka jalan jauh banget lewat Siberia dan Bering Straight. atau malah kalau mau orang bule-nya orang Viking. bukannya Cheng Ho juga sudah ke Amerika sebelum Columbus?
    Columbus cuman jadi peneriak ” Wooy, ada benua baru sini” sementara orang Viking dan orang Indian pada saling liat liatan dan bilang, “uhmm, dude, like we know that, duh!” and all the ignorant Europeans of that time were going “omg, dude, we can go and kill more indigenous people”
    so in this case, can we say that: Columbus is to America, as Roy is to Indonesia Raya ?
    * no wonder he likes quoting the egg story
    * btw lagi, orang indian kalau mengingat Columbus day, sebagai awal dari kehancuran bangsa mereka

  20. pertanyaannya kan dari tadi sederhana: ngapain anda posting kayak gitu?
    ryosaeba berkomentar,
    Tanggal 10 August 2007 jam 1:08 pm dari Indonesia
    Menggunakan Opera 9.22 on Mac OS X
    ——————————————————————————–
    Sampeyan bisa bicara begini karena sampeyan melek internet.
    berikut ini adalah mail dari seorang yang melek internet, di milis technomedia, wartawan, ex kompas cybermedia:
    On 8/6/07, lily bertha wrote:
    yang saya heran malah pernyataannya Des Alwi, bahwa
    itu bukan hal baru dan dia produsernya bla-bla,
    menyimpan copy aslinya dst.Sebenarnya apakah nggak
    lebih baik kalau benar dia lebih banyak tahu mestinya
    disebarluaskan untuk publik dan bukan disimpan
    sendiri, karena ini kan kaitannya dengan sejarah.
    Saya malah berterima kasih karena mas Roy punya
    inisiatif mempublikasikan temuan itu, lepas dari baru
    atau tidak. Dulu ketika saya masih di kompas cyber
    media, beliau pernah sangat membantu saya untuk ngasih
    masukan beberapa kasus yang saya tulis. dan mestinya
    dengan makin banyaknya ketidaktepatan fakta sejarah
    seperti sekarang,makin banyak orang harus berinisiatif
    meluruskan atau memberikan input….
    Salam,
    Lily Bertha Kartika
    jadi, melek internet pun bukan jaminan tidak tertipu dengan bualan roy suryo.
    Kalau saya sih punya prinsip, membiarkan sesuatu yang tidak benar padahal kita mampu melakukannya adalah dosa.
    i’ve done my part.
    ————–
    saya udah baca tulisan anda kalau anda bukan dari milis techno.lalu kenapa anda tau2 ngambil apa yang saya tulis di milis itu lalu dikomentarin di awal sama akhir kalimat saya itu? di milis itu kan saya sekadar sharing dengan sesama teman. tiba-tiba anda posting di blog lain dengan komentar kayak gitu. kalau anda dasarnya nggak suka roy ya udah, ngapain juga karena saya menulis di milis dan cuma bilang terima kasih karena dia pernah memberikan pendapat, lalu itu jadi bikin anda sinis mengomentari saya, lebih-lebih dengan profesi jurnalis yang saya sandang? hanya karena saya nggak berapi-api membenci roy suryo, lalu anda pakai itu sebagai senjata untuk bilang saya nggak profesional dll?
    dan memangnya orang nggak boleh beda pendapat? saya nggak peduli sampe segimana antipati anda sama roy suryo kek,sama siapa kek. buat saya, semua orang harus disikapi sama baiknya, kendati kita tau masa lalu dan kekurangannya.
    dan ini lagi ‘mbok logika dipakai. apalagi kalau ngaku kerjanya sebagai wartawan. nggak heran orang-orang yang melecehkan logika seperti anda sangat mudah tertipu.’ terserah. saya bekerja tidak tergantung dengan orang melecehkan atau nggak, suka atau nggak, anti atau nggak. pekerjaan saya halal, seperti juga pekerjaan anda. bedanya, anda manager dan saya bukan. tapi jalani aja pekerjaan anda tanpa mesti ngeributin orang lain profesional apa nggak.

  21. dan ini juga diposting sama anda di blog lain, beberapa saat yang lalu :
    There is a new comment on the post “Tidak Adakah Yang Lain?”.
    http://riyogarta.com/2007/08/07/tidak-adakah-yang-lain/
    Author: ryosaeba
    Comment:

    Oh kenal toh mas ama mbak yang satu ini?

    ada yang sedang menulis tanpa menggunakan otak, dan mungkin juga tanpa
    hati nurani
    . (MENULIS TANPA MENGGUNAKAN OTAK DAN MUNGKIN JUGA TANPA HATI NURANI)
    See all comments on this post here:
    http://riyogarta.com/2007/08/07/tidak-adakah-yang-lain/#comments
    kalau kebetulan lagi pada gelar tiker sekarang dan membaca blog ini, bisa dilihat apa saja kata-kata kasar yang disemburkan ke segala arah ini. lagipula, kita yang tau kita punya otak dan hati nurani apa nggak.ya toh? 🙂

  22. pertanyaannya kan dari tadi sederhana: ngapain anda posting kayak gitu?

    jawabannya juga sederhana. bahkan sudah ada dalam teks yang bolak-balik anda paste di sini — menunjukkan anda tidak mampu mengolah informasi yang ada di dalamnya — untuk membalas pernyataan ini:

    Sampeyan bisa bicara begini karena sampeyan melek internet.

    anda lagi-lagi bertanya:

    lalu kenapa anda tau2 ngambil apa yang saya tulis di milis itu lalu dikomentarin di awal sama akhir kalimat saya itu?

    ya itu dia, ada yang melek internet pun tetap bisa terbuai oleh roy suryo.

    kalau anda dasarnya nggak suka roy ya udah, ngapain juga karena saya menulis di milis dan cuma bilang terima kasih karena dia pernah memberikan pendapat, lalu itu jadi bikin anda sinis mengomentari saya, lebih-lebih dengan profesi jurnalis yang saya sandang?

    anda tidak cuma bilang terima kasih, anda pun turut menjelekkan des alwi dalam tulisan anda itu. apakah tulisan anda tentang des alwi itu sama dengan permintaan anda sendiri ini: “menanggapi baik saja”? tolong camkan hal ini. anda tidak bisa menuntut sesuatu dari orang lain yang anda sendiri tidak sanggup memberikannya.
    soal sinis, saya hanya mengutip bulat-bulat dan menulis soal ex kompas cybermedia itu berdasarkan tulisan anda itu sendiri, menanggapi klaim bahwa yang melek internet tidak akan tertipu oleh roy suryo. nada sinis baru dimulai sejak anda menyebut-nyebut “pak ryogi” dan segala kekacauan yang anda tulis berikutnya.
    soal profesi jurnalis yang anda sandang… ya lihat sendiri tulisan anda sendiri yang anda tebar di sini. ungkapan yang sangat cocok buat anda itu, mulutmu harimaumu. anda boleh saja merengek-rengek bahwa saya tidak berhak menilai anda tidak profesional, tapi orang lain bisa dengan jelas membaca sendiri tulisan anda dan bagaimana itu menjadi cermin tentang tingkat keprofesionalan anda di bidang jurnalisme.

    dan memangnya orang nggak boleh beda pendapat? saya nggak peduli sampe segimana antipati anda sama roy suryo kek,sama siapa kek. buat saya, semua orang harus disikapi sama baiknya, kendati kita tau masa lalu dan kekurangannya.

    yeah, right, seperti anda menuliskan komentar anda tentang des alwi.

    saya bekerja tidak tergantung dengan orang melecehkan atau nggak, suka atau nggak, anti atau nggak. pekerjaan saya halal, seperti juga pekerjaan anda. bedanya, anda manager dan saya bukan. tapi jalani aja pekerjaan anda tanpa mesti ngeributin orang lain profesional apa nggak.

    baru saja anda ngomong soal antipati, di paragraf sebelumnya. lupa ya?

  23. Btw Lily Bertha Kartika ini tau sejarah gak ya? *mikir*
    saya anggap nggak aja deh, tapi gw agak khawatir kalo media yang satu itu lama2 berkurang peminatnya.
    Kayaknya KUDU langsung Face2Face kalo mau menjelaskan sesuatu. >:-)

  24. kalau kebetulan lagi pada gelar tiker sekarang dan membaca blog ini, bisa dilihat apa saja kata-kata kasar yang disemburkan ke segala arah ini. lagipula, kita yang tau kita punya otak dan hati nurani apa nggak.ya toh? 🙂

    serta juga menjilat ludahnya sendiri?

    kasian dong kalau saya sampe nulis ryoseba.wah, siapa ya? pakar TI bukan, pakar apa-apa bukan. mungkin bisanyanya cuma ngeles seperti ini. kasian sekali. terima kasih ya,selamat menjadi orang sok hebat. daaaahhhhhh

    and yet she kept coming back. dan tetap tidak mau mencari tahu siapa sih sebenarnya yang pertama kali menulis kata picik.

  25. gue: sengsara, tolong cek dulu tulisan saya di milis technomedia sebelum menanggapi!
    sengsara: tapi bagaimana mungkin, membaca ke sana aja akyu sulit… menara gading gituloh…

  26. dan memangnya orang nggak boleh beda pendapat? saya nggak peduli sampe segimana antipati anda sama roy suryo kek,sama siapa kek. buat saya, semua orang harus disikapi sama baiknya, kendati kita tau masa lalu dan kekurangannya.

    nah, sekarang kalo kasus des alwi itu gimana? apa sekarang masih mau menuduh dia dan orang2 lainnya itu ‘menyembunyikan fakta sejarah’ hanya karena gak mau bikin konferensi pers?
    kalau sekarang sudah tahu itu kalau itu sikap yang salah ya berarti sudah gak ada masalah lagi dan ribut2 ini gak perlu diterusin. cuma ya lain kali jangan lupain investigasinya, jangan sampai menelan bulat2 omongan orang begitu saja. bisa2 nanti orang yang baca tulisannya terbodohi hehehe.
    terus terang kalo saya gemes sekali liat perlakuan sebagian besar media yang meliput ribut2 ini kemarin, dan setelah tahu dikibulin mentah2 oleh roy suryo justru langsung diem seakan2 gak ada apa2 yang terjadi, atau bahkan mencari pembenaran. mudah2an blunder seperti ini gak bakalan terjadi lagi.

  27. pernyataan ‘yang saya heran malah pernyataannya Des Alwi, bahwa itu bukan hal baru dan dia produsernya bla-bla,
    menyimpan copy aslinya dst.Sebenarnya apakah nggak
    lebih baik kalau benar dia lebih banyak tahu mestinya
    disebarluaskan untuk publik dan bukan disimpan
    sendiri, karena ini kan kaitannya dengan sejarah. ‘ emangnya muatannya apa? nyatanya memang saya heran dengan penjelasan dia kok. heran dalam pengertian sebenarnya dan bukan heran dalam konteks sinis. memangnya orang nggak boleh heran??
    tendensi kalimat saya jelas : kalau sama-sama ngaku tau sejarah, diluruskan bersama aja, kan lebih enak daripada saling bilang yang paling benar. dan soal .. merengek2 sama anda tentang anda nggak berhak menilai profesionalisme saya? nggak tuh. dimana ya kata ‘merengek2’ itu?.
    anda seperti punya kebencian yang amat sangat sama wartawan. atau terlatih berdebat sama wartawan, sehingga betah ngomong muter-muter dan mencaci maki dimana-mana.
    dan kalimat anda ‘tolong camkan hal ini. anda tidak bisa menuntut sesuatu dari orang lain yang anda sendiri tidak sanggup memberikannya.’ … nah, anda juga nggak bisa mengharap semua orang setuju dengan anda tentang roy suryo atau siapapun yang anda benci, meski anda memaki-maki saya dengan ‘nggak punya otak dan hati nurani’. emang kalau saya nggak suka roy seperti anda barulah saya punya otak dan hati nurani?

  28. mba lily…
    bukannya waktu itu sudah keluar pernyataan bahwa bukti sejarah itu tadinya memang disimpan oleh negara. lalu karena sudah 50thn maka bisa dikembalikan lagi pada yg berhak menyimpannya
    cmiiw..aku juga ga ngikut2in banget sih

  29. sudah pernah baca kok mas Dedenf.terima kasih banyak.kayaknya malah anda yang lebih ngerti maksud saya.
    to ‘smith’.. terima kasih apapun tulisan anda. mungkin anda lebih tau sejarah? baguslah, kelak ada narasumber baru yang bisa dikutip media. KCM kehilangan peminat? rasa-rasanya sih nggak, makin baik malah. tapi ya terserah aja,itu kan pendapat anda,silakan tanya ke redaksi KCM.

  30. *bantuin jawab ah, geli gw liat yang ngeyel*
    Lily Bertha Kartika
    pernyataan ‘yang saya heran malah pernyataannya Des Alwi, bahwa itu bukan hal baru dan dia produsernya bla-bla, menyimpan copy aslinya dst.Sebenarnya apakah nggak lebih baik kalau benar dia lebih banyak tahu mestinya disebarluaskan untuk publik dan bukan disimpan sendiri, karena ini kan kaitannya dengan sejarah. ‘ emangnya muatannya apa? nyatanya memang saya heran dengan penjelasan dia kok. heran dalam pengertian sebenarnya dan bukan heran dalam konteks sinis. memangnya orang nggak boleh heran??
    WAHAI LILI BERTHA KARTIKA, ORANG UDAH PADA TAU SEJARAH? KECUALI ANDA DAN SEBAGIAN KECIL ORANG MUNGKIN. SILAHKAN SEARCH BLOG JAY POSTINGAN SEKITAR TAHUN 2005.
    tendensi kalimat saya jelas : kalau sama-sama ngaku tau sejarah, diluruskan bersama aja, kan lebih enak daripada saling bilang yang paling benar. dan soal .. merengek2 sama anda tentang anda nggak berhak menilai profesionalisme saya? nggak tuh. dimana ya kata ‘merengek2? itu?
    SEJARAH UDAH LURUS, UDAH LEWAT!! LEWAT!!! INI NKRI BUNG! SAYA WARGANYA!
    anda seperti punya kebencian yang amat sangat sama wartawan. atau terlatih berdebat sama wartawan, sehingga betah ngomong muter-muter dan mencaci maki dimana-mana.
    IYA SAMA WARTAWAN YANG BASBANG! BELAJAR SEJARAH NGGAK SIH?
    dan kalimat anda ‘tolong camkan hal ini. anda tidak bisa menuntut sesuatu dari orang lain yang anda sendiri tidak sanggup memberikannya.’ … nah, anda juga nggak bisa mengharap semua orang setuju dengan anda tentang roy suryo atau siapapun yang anda benci, meski anda memaki-maki saya dengan ‘nggak punya otak dan hati nurani’. emang kalau saya nggak suka roy seperti anda barulah saya punya otak dan hati nurani?
    SAYA TIDAK BENCI SAMA ROY SANG PELAWAK DIGITAL, KITA CINTA.. TAPI SAYA BERHARAP BELIAU NYADAR KALAO BELIAU ITU BASBANG!

  31. tendensi kalimat saya jelas : kalau sama-sama ngaku tau sejarah, diluruskan bersama aja, kan lebih enak daripada saling bilang yang paling benar.

    hal yang paling terlihat dari tulisan anda adalah anda tidak tahu soal sejarah indonesia raya dan sama sekali tidak berusaha untuk mengetahuinya ketika anda menulis komentar anda terhadap des alwi, dengan kalimat “apa tidak lebih baik” dan “diluruskan bersama saja”, sama sekali tidak mencerminkan credo jurnalisme.

    dan soal .. merengek2 sama anda tentang anda nggak berhak menilai profesionalisme saya? nggak tuh. dimana ya kata ‘merengek2′ itu?.

    hmmm.

    anda nggak punya hak menuduh saya nggak pantas berprofesi sebagai jurnalis. kalau anda tidak suka dengan jurnalis, ya sudah, titik. tidak usah memposting di blog orang dengan komentar seperti itu, sekarang juga menuduh orang tidak profesional. yang tau profesional atau tidak anda atau saya, itu company masing-masing.

    lalu anda asal nulis tentang kebencian:

    anda seperti punya kebencian yang amat sangat sama wartawan. atau terlatih berdebat sama wartawan, sehingga betah ngomong muter-muter dan mencaci maki dimana-mana.

    anda ini sombong sekali ya. anda kira di seluruh dunia itu wartawan cuma anda? benar-benar megalomania.
    kalau anda luangkan waktu baca blog saya, saya itu benci penipu. coba saja anda search maxgain. saya juga membenci penipu yang memanfaatkan ketidak-tahuan orang lain.
    soal betah ngomong muter-muter, coba buka tas anda dan ambil kotak bedak, dan ngaca deh. siapa yang dari tadi tidak berani mencari kata “picik”? siapa yang sebenarnya muter-muter ngeles gak karuan tapi malah makin menunjukkan betapa munafiknya dia?

    nah, anda juga nggak bisa mengharap semua orang setuju dengan anda tentang roy suryo atau siapapun yang anda benci, meski anda memaki-maki saya dengan ‘nggak punya otak dan hati nurani’. emang kalau saya nggak suka roy seperti anda barulah saya punya otak dan hati nurani?

    anda mencampur-adukkan dua hal di sini. saya justru menunjukkan di blog riyogarta bahwa ada yang berbeda pendapat, bahwa ada yang membela roy suryo. lalu mengapa anda merasa seperti kebakaran jenggot? apakah anda merasa “salah” membela roy suryo? karena semestinya jika anda memang benar-benar membela roy suryo, anda tidak akan merasa tersinggung sedikitpun, toh saya mengutip secara keseluruhan isi mail anda.
    soal tidak memakai otak dan hati nurani, ya itu sih setelah membaca tulisan-tulisan anda di sini, terlihat tanpa berpikir panjang dan benar-benar tanpa hati nurani, memaki-maki lalu belakangan menulis bahwa anda yang dimaki-maki. tidak ada hubungannya dengan anda membela roy suryo atau tidak, ini lebih berhubungan dengan tulisan anda sendiri di sini.

  32. kalo mbak Lily sudah baca, tentunya tau kenapa Des Alwi tidak mempublikasikannya? sama seperti mengatakan susu itu putih, kalau tidak tau ya paling anak-anak kecil yang tidak tahu warna.
    kepres/uu(?) yang menuliskan berapa bait yang ditentukan untuk lagu itu? tentu wartawan harusnya sudah tahu hal seperti ini. dan lagi, kecuali itu anak-anak yang tidak tahu warna susu itu putih.
    makanya pas roy suryo bilang indonesia raya itu 3 stanza, ya gak pada aneh, ya orang2 sudah pada tahu (masih ingatkan waktu SD? di SD sudah diajarkan)

  33. Sedihnya sih emang lihat media-media kita saat ini
    Agak susah juga bedain kadar media berita aktual dengan ghibah bertitel “infotainment”.
    Banyak yang rada2 asal dicomot, apa ajah di publish tanpa ada riset yg mumpuni soal referensinya.
    Jangan-jangan kalo YouKnowWho bikin konferensi pers dan bilang bahwa bumi itu kotak, langsung diamini dengan publikasi yang meriah 🙂
    Kemudian nyalahin NASA yang diem ajah krn ga ikutan publikasi untuk “meluruskan” bahwa bumi itu tidak kotak? 🙂
    kira2 kamera saya yg ilang bakal ketemu di server leiden juga ga yah ? 😀
    *numpang tikernya arjuna*

  34. Yth. Mbak Lily,
    sebetulnya tidak ada yg perlu diluruskan kalo tidak ada yg tidak lurus bukan? bagaimana mau meluruskan sesuatu yg tidak perlu diluruskan karena sudah lurus? anda mengerti kan kalimat saya? sengaja saya menulis dgn pelan2 supaya anda tidak salah menangkap pesan yg ingin saya sampaikan.
    sebelumnya semua sudah lurus2 saja. lirik penuh lagu indonesia raya sudah tercakup dalam kurikulum sekolah dasar kita. jika saja kita lebih memperhatikan pelajaran SD kita, niscaya kita tidak akan terkejut jika mendapati adanya rekaman video indonesia raya dgn versi penuhnya, apalagi sampai bikin konferensi pers segala. ini kan perilaku orang kaget, dikiranya ini penemuan baru padahal sama sekali tidak. si “penemu” tidak usah jauh2 ke leiden (btw, kapan sih beliau ini pergi ke leiden? coba KCM menginvestigasi soal ini), si “penemu” cukup pergi ke gedung Arsip Nasional, atau ke palasari bandung (sayang sudah terbakar) utk beli buku pelajaran SD dgn harga yg terjangkau.
    sayangnya, si “penemu” kemudian malah seperti menyarankan bahwa lagu kebangsaan kita seharusnya dinyanyikan sebagaimana versi yg dia “temukan” itu. padahal peraturannya sudah jelas. kalo si “penemu” tidak tahu adanya suatu peraturan, ya itu salahnya dia. coba tanyakan dosen hukum ttg teori fictie. semua orang dianggap mengetahui adanya hukum sehingga tidak bisa mengelak dgn alasan tidak tahu.
    dgn adanya kontroversi itu, orang2 seperti des alwi, om ryosaeba, om priyadi, om JaY, dll justru adalah pihak2 yg berusaha meluruskan. karena sesuatu yg tadinya lurus, menjadi tidak begitu lurus lagi, kemudian coba diluruskan lagi. om priyadi bahkan menyempatkan untuk melakukan cross check ke perpustakaan terbesar di leiden. apakah wartawan ada yg melakukan itu sebelum menerbitkan berita? padahal harusnya yg melakukan fact checking itu kan si wartawan serta editornya, itu wajib loh, tapi saya yakin mbak lily sudah tahu kewajiban itu, toh sudah diajarkan waktu kuliah dulu bukan? btw, mbak lily ini lulusan mana ya kalo boleh saya tahu? 🙂
    “apa lagi ya, udah dulu kali ya, ketik c spasi d… :-“

  35. Jangan-jangan kalo YouKnowWho bikin konferensi pers dan bilang bahwa bumi itu kotak, langsung diamini dengan publikasi yang meriah 🙂
    Kemudian nyalahin NASA yang diem ajah krn ga ikutan publikasi untuk “meluruskan” bahwa bumi itu tidak kotak? 🙂

    jadi bumi itu kotak ga?
    *tendang nuri dari tiker*

  36. sebenernya apa yang dilakukan roy suryo itu bukan sesuatu yg baru melainkan perpanjangan
    *klik Start > Turn off computer > Turn off*

    bukannya mau bikin baru?
    *junk di milis dibawa ke sini*

  37. *nyalain komputer lagi*
    TK Dewi Sartika, SD Dewi Sartika, SMP St.Fransiskus Asisi, SMA St.Fransiskus Asisi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
    demikian
    *klik Start > Turn off computer > Turn off*

  38. * tadinya berdiri pengen ikut ngomong, akhirnya nyerah, angkat bahu dan duduk sebelah pak setiawan, nuri, conan, markum, tapi taunya udah pada bubaran. pulang deh*

  39. Ibu Lily, yang menilai diri kita profesional atau tidak ya orang lain yg melihat hasil kerja kita.. yg menilai diri kita baik atau tidak ya orang lain yg kita melihat kelakuan kita.. yg menilai diri kita cantik ya orang lain yg melihat kita (setidaknya pacar kita, tetap bukan diri kita yg menilai)..
    Hanya mak lampir yg menilai dirinya sendiri cantik, baik hati, tidak sombong, dan suka menabung..
    Nasehat saya, janganlah “buruk muka cermin dibelah.”; “yang dipandang rupa, yang dimakan rasa.”; “tak ada umpat yang membunuh, tak ada puji yang mengenjang.”

  40. owghh telad yak
    gelar tiker gelar tiker..
    hihihiihh
    duh ngeyel kok dipiara, mana yang katanya jurnalisme investigasi, omong doang ya ??
    wartawan sekarang udah boleh ya nulis pake emosi doang tapi gak pake logika ??
    duhh
    baca maxim ah
    eh baca apa lihat ya ??

  41. #72 Sekarang saya mengerti kenapa pas ulangan sejarah saya kalo nulis Linggarjati disalahin terus. Tapi kok ya bu guru nggak pernah bilang kalo kelebihan satu “r”.

  42. #74 wah, menyembunyikan fakta sejarah! kemane aje lu? ini pasti punya kepentingan ekonomis. dasar tukang kebun, sini saya ceritain soal telornya columbus..

  43. #75, bu guru sih lebih sering bilang, “ga tau salahnya di mana? cari sendiri! belom cari udah sok tau” dst dsb.
    stres deh punya bu guru yang begini. tapi lucu juga sih.
    *kok ya jadi curhat gini*

  44. Kadang Kala sebagaimana yang biasa jurnalistik lakukan.
    1. Gelar Tikar..
    2. Dengarkan apa yang dia biacarakan.
    3. Tulis dan Rekam suara “Celoteh” sang Pakar
    4. Editing kalimat asli dan membuat menjadi berita yang sangat menarik.
    5. Mencari Trade Market dengan kosa kata yang menarik.
    6. Kirim ke penerbit dan dapat duit.
    Hal ini yang biasa digunakan seseorang yang suka “Go Public” Menjadi Seorang Pakar. Karena sifat yang saling membutuhkan (Duit, berita dan Terkenal) dan sifat masyarakat yang masih buta internet dan segala macam Informasi maka hal ini yang sering digunakan oleh banyak orang.
    Biasanya seseorang yang sudah sering tenggelam di dunia tersebut sudah mengetahui bagaimana kondisi real dan cara penyampaian seseorang berbeda-beda.
    Berhubung Roy Suryo Seorang Pakar yang bersentuhan dengan Teknologi Informasi dan hampir sebagian besar orang yang tenggelam di dunia ini “Melek Internet” yah mereka pun menyalurkan lewat jaringan cyber ini. Salah satunya dengan Blog.
    Karena mba lily seorang jurnalistik saya rasa anda akan tenggelam di dunia tinta dan kertas.
    Semoga semua orang dapat saling memahami..

  45. WAH RUPANYA BLOG INI RAMAI YA KEMAREN. SAYANG PAS GAK LIAT. HMM.. SORI TELAT. TAPI SAYA CUMA MAU IKUT LURUSKAN. KCM DAN KOMPAS ITU SETAHU SAYA SATU ATAP DALAM MANAJEMEN. SEJAUH YANG SAYA TAHU DARI TEMAN-TEMAN DAN KARENA JUGA BRITA BRITA DOTCOM, KCM JUGA TERMASUK VALID. SORI JUGA KALAU SALAH, TAPI KALAU BACA DARI AWAL, KAYAKNYA MAS SAEBA JUGA SALAH KARENA MENGIRIM PENDAPAT ORANG LAIN DI BLOG LAIN LALU DIKOMENTARI. ANDA KAN PAKAR, MESTINYA TIDAK BEGITU. TERLEPAS DARI MBAK LILI ITU WARTAWAN ATAU BUKAN, MENURUT SAYA WAJAR KALAU DIA MARAH. BEGITU. MATURNUWUN SAJA. SALAM.

  46. pak gilang telat ya kemarin. aku nonton tuh sambil gelaran … hehe..
    tapi iya, maap ya oom roy, bukan belain mb lili juga (mb lili nya liat gak y?) tapi aku liat kemarin oom roy gak sportif, ga mau minta maap. padahal aku yakin oom lebih tuaan dari si mbak itu.
    .. dah gitu blog ini kemarin juga ga ada yg belain mb lili itu pdhal dia ada benernya. ini masukan aja loooooooooohhhh… jgn pd marah.
    btw, apa iya blog ini pd benci wartawan? fiuuuuhhhh..kasian tu wartawan kalu pd tau

  47. HALAAAA MAsih terus neh pertandingan? haluuu mba lily dimana dirimu? ..kikikikkkk…. kaTa temen gue rame emang kemarin disini. tp si MbA itu okey kook.. gue sempet search juga berita2nya dia. keLIAtannya seh bkn wartawan kemarinlah.gue MALah gak abis pikir sama oom roy,segitu ngOTOTNya sama si mba lily. GAK boleh gitu oom, gak SOpan tuh kan katanya situ manager (kt oom priyadi). BOKAP gue bilang, si oom bisa DILAporin polisi malah, krn menjelek-jelekan orang. ati ati loh. just aware.

  48. Yovanka, ada apa dengan CapsLock Anda? Kok suka tiba-tiba ada huruf kapital nggak pada tempatnya? Yang harusnya huruf kapital malah jadi huruf kecil? 😀
    *lanjut makan rangginang*

  49. ooo,jadi ini toh yang rame bener dr kmrn?
    *garuk-garuk kepala*
    opa roy kayaknya yg napsu … wakakaakak
    #joan,bagi dunk rengginannya

  50. eh gw baru baca blog ini tadi search google. denger gosip klu ini rame pd berdebat.
    * eh haluuu bang roy salam kenal ..
    coba ada bu lily bertha kartika juga, pasti seru bikin semua ngumpul sini. hoiii lam kenal juga bu he..he..
    takjub jg gw baca kegigihannya dia kemarin.jarang cewek kyak gt. btw gw setuju oom gilang bilang.. bang roy dari awal uda salah knpa gak ngaku ajah? sbenernya klu bang roy minta maap,persoalannya selesai. kata tmn gw yg di media, bu lily itu wartawan bagus.lagian bang roy bnyk bgt jelekin si roy suryo. knp y? segt bencinya si abang. mestinya anda malu bang ..
    *introspeksi dunk*

  51. 100: Coba baca lagi yang benar deh. Setahuku, yang punya blog ini bukan Roy Saeba.
    Aku nggak jualan rangginang. Cuma ngegoreng dan makan rangginang kiriman ortu tercinta.

  52. *waduh mao rame lagi neh?
    si priyadi tumben ndak bela pak roy.bawahannya di ktr ya pak? wakakakak …..
    e tapi penasaran ama mbak lily. bener dia wartawan bagus?

  53. ooooo hiyaaaaaaaaaaaaaaa maappp … bang ryo saeba maksudnya. ho-oh mestinya dia gentle jadi laki-laki, gw baca dr awal tadi sempet-sempetin.emang dia yg salah dr awal.
    **** manager kaleee yaaaa jd gensong (bahasa bencongnya gengsi) minta maap …………..

  54. morgano lubizz siapa sih ?? baca koran doang ? analisis media doang ?
    mana bisa menyatakan ryosaeba salah wong situ nulis aja gak becus roy vs roy apa ryo vs roy, ato lily vs ryo /roy ?
    bukan menjelek jelekan roy suryo, mbok ya di baca baca buku dulu, maen ke perpustakaan, tanya sama eyang eyang nya dulu baru komen, yang bener entar ketahuan roy ato ryo.

  55. #102 kata tmn gw anak reuters seh gitu. cukup ngetoplah kabarnya. taelaaaa…
    namanya juga bagus, bukan model wartawan bodrekan gituh.idealislah. eh ini kata temen gw lho ya

  56. #106 malem-malem ojo marah (he..he..bkn org jawa seh susah de blepotan)
    maapppp kan td gw dah bilang salah nulis,dah di benerin jd ryo.
    gw sapa ya?
    * si gembala sapiiiiii … kikikikkkkk

  57. ha udah pd ngantuk kyaknya,jadi pd salah nulis nama yak.sori ya oom ryo, ogut juga ketlingsut mengganti nama si oom. ..
    for miss (or mrs?) lily .. if you see one day..
    glad to know you anyway .. whatever they said, I think you are good woman …
    cheers…..

  58. klu ulangan, gua dapet 3 kali y…. nulis nama orang salah jg,keikut yg lain..
    wah pd cabut y? gua jg de.titip pesen buat pak ryo..udahlah ga usah benci sampe segitunya ..
    ini blog bagus tp kmrn jd gak baik karena tulisan2 bpk terliat penuh amarah dan benci
    #(sama roy suryo or sama lily,gua malah jd bingung).
    mungkin gua gak setinggi pak ryo (manager dimana yah?), tp guru ngaji saya dulu bilang berdamailah dgn hatimu spy tenang jiwamu. maap y pak.. tp dlm bebrp tulisannya bpk kmrn (blm baca yg laen2), byk kebencian. mungkin malah suatu hari ibu lily itu jadi sahabat baik pak ryo. sapa yg tau? mumpung mau puasa, berdamai paling baik dan di ridhoi Allah.
    Assalamualaikum

  59. #102: Apa tolok ukur “wartawan bagus”?
    – Apakah ia menyajikan berita yang jadi headlines?
    – Beritanya sensasional?
    – Beritanya bikin koran/majalah/media apa pun jadi naik tirasnya?
    – Menyajikan berita apa adanya?
    – Menyajikan berita dengan obyektif dan melalui penelitian?
    Saya nggak menyerang Ms. Lily ini ya. Saya juga sama sekali nggak mempertanyakan kredibilitasnya (apakah baik atau buruk).
    Saya hanya tergelitik dengan pertanyaan Anda: “wartawan bagus”.
    Soal Roy Suryo:
    Mungkin Anda pernah dengar yang namanya konferensi pers? Lalu pernahkah Anda membaca / menonton media yang isinya kurang lebih sama?
    Akankah RS terkenal jika ia tidak menggelar konferensi pers? Dan kemudian banyak media yang menuliskan hal yang intinya SAMA.
    Apakah itu artinya ia seorang jenius? Bisa iya, bisa tidak.
    Lalu mengapa semua media memberitakannya? Bisa jadi, seperti yang (mantan) bos saya alami saat saya masih berkecimpung di dunia tulis-menulis: “Tulis aja apa yang narasumber bicarakan, kalau loe gak mau nama loe dicoret dari press release selanjutnya.”
    Bisa mengikuti maksud saya? 🙂
    Yang jelas sih RS itu selalu cari perhatian, IMHO.
    IMHO lho, ya! Bukannya hukum pasti!

  60. Oops! Salah ketik.
    …Lalu mengapa semua media memberitakannya? Bisa jadi, seperti yang (mantan) bos saya BILANG saat saya masih berkecimpung di dunia tulis-menulis: “Tulis aja apa yang narasumber bicarakan, kalau loe gak mau nama loe dicoret dari press release selanjutnya.”…

  61. #111: Mungkin bukan benci. Mungkin eneg, ya?
    Mungkin Oom Ryo –seperti banyak atau beberapa orang lainnya– mau melihatkan sisi lain dari hal yang dibicarakan oleh RS.
    Sama seperti mereka protes akan hal lain yang terjadi di sekitar mereka (yang mereka anggap tidak seharusnya demikian).
    Lagi-lagi, hanya pendapat pribadi.

  62. *baru bangun diantara puing puing kertas koran dan tiker. bungkus chiki dimana2. liat henz dan fanani masih bebersih, ikut bantu2 bersih*

  63. WOOOO!!! OOOO!!! KAMU KETAHUAN!!!!! PACARAN LAGI!!!
    *bersenandung matta diantara tumpukan bungkus kacang dan tiker lecek*
    WOIII BERESIN NAPAH!!!!!!
    GLOBAL WARMING NIH!!! GLOBAL WARMING!!!!
    *treak2x global warming biar gaya aja.. biar dibilang keren gitu..* 😀

  64. KAYAKNYA MAS SAEBA JUGA SALAH KARENA MENGIRIM PENDAPAT ORANG LAIN DI BLOG LAIN LALU DIKOMENTARI.

    saya tidak melihat di mana salahnya. ketika anda mengirim pendapat ke milis, pendapat anda sudah masuk ke ranah publik. lain cerita kalau sewaktu saya mengutip saya melakukan modifikasi terhadap tulisan orang lain itu agar menguntungkan posisi saya, itu jelas salah. namun saya tidak melakukan hal tersebut, saya mengutip secara keseluruhan dan menyebutkan sumbernya.

    …tapi aku liat kemarin oom roy gak sportif, ga mau minta maap. padahal aku yakin oom lebih tuaan dari si mbak itu.

    sekali lagi, di mana letak kesalahan saya? dan apa hubungannya umur dengan soal ini?

    MALah gak abis pikir sama oom roy,segitu ngOTOTNya sama si mba lily.

    hmm, dari kemarin yang sudah berpamitan (‘daaah‘) tapi tetap terus kembali lagi menuliskan komentarnya kok malah tidak dibilang ngotot ya? 🙂

    .. dah gitu blog ini kemarin juga ga ada yg belain mb lili itu pdhal dia ada benernya. ini masukan aja loooooooooohhhh… jgn pd marah.

    tidak ada yang belain karena… ngapain belain orang yang salah? 🙂

    btw, apa iya blog ini pd benci wartawan? fiuuuuhhhh..kasian tu wartawan kalu pd tau

    sepertinya tidak. klaim bahwa saya benci wartawan itu murni keluar dari tulisannya lily, yang mungkin beliau merasa ketika dirinya dikritik itu sama dengan mengkritik semua wartawan di dunia.

    BOKAP gue bilang, si oom bisa DILAporin polisi malah, krn menjelek-jelekan orang. ati ati loh. just aware.

    ok, soal menjelek-jelekkan orang, sudah coba tekan CTRL-F lalu cari kata “picik”? kalau ketemu, coba lihat nama orang yang pertama kali menuliskannya. selamat, anda sudah menemukan siapa sebenarnya yang menjelek-jelekkan orang lain.

    takjub jg gw baca kegigihannya dia kemarin.jarang cewek kyak gt. btw gw setuju oom gilang bilang.. bang roy dari awal uda salah knpa gak ngaku ajah? sbenernya klu bang roy minta maap,persoalannya selesai.

    sekali lagi, saya salah di bagian mana? bisa tunjukkan? dan aneh juga ya, kalau saya membalas tulisan lily, saya dianggap ngotot, tapi kalau lily yang tetap balik menulis walaupun sebelumnya sudah berpamitan, dianggap sebagai gigih, hehehe. emangnya ini blog-nya siapa, saya nulis di tempat saya sendiri kok dianggap ngotot. lalu, coba lihat topik tulisan saya ini. isinya membahas soal gatra yang akhirnya membuka tempat komentarnya. apakah lily wartawan/perwakilan gatra? kalau tidak… lalu kenapa ngotot meninggalkan komentar di sini? 🙂

    ho-oh mestinya dia gentle jadi laki-laki, gw baca dr awal tadi sempet-sempetin.emang dia yg salah dr awal.
    **** manager kaleee yaaaa jd gensong (bahasa bencongnya gengsi) minta maap

    ok, apa hubungannya gender dengan soal minta maaf ini? apakah anda begitu rendahnya memandang wanita, sehingga ketika berdiskusi yang murni pertukaran kata-kata, laki-laki yang harus minta maaf? lalu, anda bilang saya salah dari awal. APA SALAH SAYA? lebih beradab sedikit lah kalau komentar, ini kok disambungin ke gender dan soal jabatan segala. non sequitur.

    wah pd cabut y? gua jg de.titip pesen buat pak ryo..udahlah ga usah benci sampe segitunya ..
    ini blog bagus tp kmrn jd gak baik karena tulisan2 bpk terliat penuh amarah dan benci

    saya ada istilah yang bisa anda renungkan: skip reading. artinya, membaca sepotong-sepotong dan melewati bagian yang malas dibaca (terutama tulisan lily yang memang cenderung tidak rapi sehingga susah dibaca). kalau anda baca ulang dari awal, anda bisa menemukan sendiri bukan saya yang “benci”, lagipula kata benci itu juga pertama kali dikeluarkan oleh si lily. tidak percaya? gampang kok membuktikannya, tinggal tekan CTRL-F lalu cari kata “benci”, cari kemunculannya yang pertama kali, dan lihat siapa yang menuliskannya. sama kok seperti ketika saya menyarankan untuk mencari kata “picik”. kalau sudah menemukan kebenarannya, bisa ditelusuri kok siapa sebenarnya yang membenci siapa.
    julukan yang lebih tepat bagi saya adalah “tega”. atau “sadis”. kenapa? karena saya secara metodik menelanjangi kemunafikan orang-orang dengan cara mengutip tulisan mereka sendiri, lalu saya komentari tanpa kompromi, tidak seperti kebiasaan jawa yang pakai basa-basi segala dan nggak berani menuliskan apa adanya. nah, kalau tidak suka gaya saya menulis, baru itu cocok kalau anda anggap tidak baik, karena tidak sesuai dengan selera anda. di mana-mana orang juga makan makanan yang sesuai dengan seleranya kan?

  65. #69: Hanya mak lampir yg menilai dirinya sendiri cantik, baik hati, tidak sombong, dan suka menabung..
    Sejak kapan mak lampir suka menabung?

  66. SADIS?MANAGER KOK SADIS? MUNGKIN TEPATNYA BUNG RYO INI PENYEBAR KEBENCIAN DAN SUKA BERSILAT LIDAH.APA ‘PAKAR IT’ GITU SEMUA YA?

  67. Penulis: BLONCO(IP: 202.148.4.170,202.148.4.170)
    E-mail: multital@gmail.com
    Komentar:
    SADIS?MANAGER KOK SADIS? MUNGKIN TEPATNYA BUNG RYO INI PENYEBAR KEBENCIAN DAN SUKA BERSILAT LIDAH.APA ‘PAKAR IT’ GITU SEMUA YA?

    hai lily. 🙂
    kenapa ganti nama jadi BLONCO?

    Penulis: Lily Bertha Kartika(IP: 202.148.4.170,202.148.4.170)
    E-mail: lily_bertha@yahoo.com

    sudah selametan nginjak bubur merah putih?
    btw, banyak yang kagum pada kengototan kegigihan anda lho.

  68. #125 dgn sdh tdk adanya si mb lily di blog ini u/ nanggapi komentar, tp ttp dikomentarin sama pak ryo itu tdk fair.pak ryo jd spt menyebar debat kusir sendirian.mestinya akhiri or di deleted aja hlmn yg ini
    #112 … wah salut. ada yg masih waras disini,good solution.

  69. Penulis: joy sarjono(IP: 202.148.4.170,202.148.4.170)
    E-mail: amikbsi@hotmail.com
    Komentar:
    #125 dgn sdh tdk adanya si mb lily di blog ini u/ nanggapi komentar, tp ttp dikomentarin sama pak ryo itu tdk fair.pak ryo jd spt menyebar debat kusir sendirian.mestinya akhiri or di deleted aja hlmn yg ini
    #112 … wah salut. ada yg masih waras disini,good solution.

    hai lily, blonco, atau joy sarjono, whoever you guys are, menilik kalian semua dari IP yang sama:

    inetnum: 202.148.4.168 – 202.148.4.175
    netname: FERRIER
    country: ID
    descr: Ferrier Hodgson
    descr: World Trade Center Lt. 11
    descr: Jl. Jendral Sudirman Kav. 29
    descr: Jakarta 12920

    saya bisa berasumsi kalau memang kalian ini 3 orang yang berbeda, setidaknya selalu kontak dengan lily. buat anda bertiga, cool down dulu deh, sebelum lebih banyak menulis dengan penuh emosi yang hanya akan bikin malu kalian saja. contohnya seperti menulis orang-orang di sini pada tidak waras, hehehe.

  70. Buat Yang ada di Gedung WTC mendingan pakai proxy luar baru berbicara.. Bisa-bisa entar dibilang lily semua… Atau jangan-jangan lily berkelamin ganda kah?

  71. lho kok mulai lagi…???
    *gelar tiker sndiri*
    Waaah….ternyata bisa dicari gitu ya? saya yg tidak terlalu “melek internet” jd kagum niy……
    Temen2nya Mb Lily kok sama2 mengeluarkan aura “negatif” ya kayak Mb Lily….?
    *tangan sambil menggapai2 udara*
    Om Ryo betul…! ini kan blog dia, terserah dia dunk mo nulis apa, bukannya ini bedanya blog ama media massa…eh hampir sama ding…sistemnya,
    salah satu MEDIA massa besar di INDONESIA juga gitu, lebih banyak bawa pesan dari Sang Bos yang petinggi partai, dari pada mencoba obyektif seperti seharusnya sebuah berita.
    Blog ini kan murni punya Om Ryo, dia berhak nulis apapun, berhak menganalisa, berhak berkata tidak…..
    *aduh ada nyamuk ya di sini ??….sambil nepok2 pipi*

  72. yah telat untuk peragaan busana hari ini, para modelnya dah pada pulang ya om?
    kemaren gak ada pesan to be cont’d sih :((

  73. Aduh, yang pura-pura jadi orang asing tapi ternyata orang yang itu-itu juga (entah teman se-gank-nya atau apa lah), malu kalian! Malu!
    Nggak gentle deh. Bilang aja, “Eh, aku ini rekannya si Lily. Aku mau bilang…”
    Nggak usah pura-pura nggak kenal dan nggak tahu apa-apa. Itu sih namanya pengecut.
    Buat Lily juga, kalau merasa benar, kenapa harus repot-repot mencari pembenaran dan dukungan dari orang lain?

  74. eeehhh… udah bubar! ayo pada bubar!
    eh iya jangan lupa… yang tadi nyewa tikar ayo bayar!
    gak terima utangan yah
    huh!
    *beresin tikar2 yang berserakan*

  75. #104: DEAR MORGANO LUBIZZ, APAKAH ANDA SUDAH TAU APA YANG MENJADI PERBINCANGAN DISINI, JANGAN MENDIKTE ORANG SALAH ATAU TIDAK. BACA DULU BARU KOMENTAR. TOLONG DIJELASKAN SALAH DARI AWAL INI BAGIAN MANA. SAYA GAK TAU AWAL VERSI ANDA!
    #108: KOK KATA TEMEN, BERARTI ANDA TIDAK MENGENAL SECARA LANGSUNG
    #110: ANDA SIAPA, BARU BELAJAR KOMEN YA?
    INI YANG KOMENTAR PADA BACA DULU GAK SIH?? MAEN KOMEN AJA NUDUH ORANG SALAH LAGI, BACA DONG BACA!! PUNYA MATA GAK SIH
    joy sarjono sama morgano sama blonco ini satu kelompok ya? kelompok gak bisa baca? ato jangan2 satu orang?
    #138: si “dia” gak ngerti proxy lagi, cuman taunya teknologi INTERNET!
    *lho kok capslock?* d0h maap om ryo emosih nih! *fheww*

  76. mo ngomentarin #112

    tp dlm bebrp tulisannya bpk kmrn (blm baca yg laen2), byk kebencian. mungkin malah suatu hari ibu lily itu jadi sahabat baik pak ryo. sapa yg tau?

    been there done that, jaman dulu sekali (eh sekarang jg masih sih kadang2), gw jg pernah flame war tanpa henti sama si ryosaeba ini … sekarang fine2 aja tuh, malah sering ketemuan, walopun terakhir dia ciken ga mau ikutan ke bandung :p
    ralat, kasusnya beda dikit, kalo sekarang si ryosaeba yg bener, kalo dulu selalu gw yg bener B-)

  77. #82 Biho nggak kapok-kapok loe norak ah, ingat ya different class kamu itu cuma STM sama kaya si you know who itu yang katanya bukan pengemis itu tuh.

  78. *pecahin celengan*
    *bayar sewa tiker*
    duh, sekarang ini kok sewa tiker mahal banget ya? inflasi ya? kalo saya bantuin beresin, dapet disekon ga?

  79. eh ngomong ttg IP, jd inget tmn gw. dia pernah ribut di blog jg sama Z, trus nmr IPnya kelacak. di belakang hari taunya si Z gak tau manahu IPnya dipake. krn kayak kantor kaka gw aja satu komputer dipake berempat.kadang tmnnya minta bukain emailnya sama kaka gw …
    sori guys,gw sumpah beneran ga kenal lily atau bung ryo. tp just case aja .. klo ternyt bkn bu lily itu yg hr ini nulis itu, gw kasian ma dia. …
    just sharing y guys,jgn pd salah sangka. menurut gw mesti adil jg liat mslh
    see y

  80. *ngakak ngakak sendiri*
    Duh,
    Norak banget si mbak Lily yang tersayang itu.
    Mencoba membela diri sendiri, tapi pake ganti ganti nickname yg lain.
    Blanco lah, apalah.
    Seolah olah banyak yg belain dia. Biar ga tengsin kali ya di blognya om ganteng berjuang sendirian?
    Ternyata dia memang ga melek internet ya? ga tau kalo IP adress bisa kelacak?
    duhhhhhhh….
    malu aku maluuuuuuu
    mbok ya ke warnet dulu gitu
    atau kemana lah terserah,
    demi menjaga identitas. Jadi kan biar terkesan memang banyak yg belain dan memuja.
    Kalau ketauan satu orang doang kan
    boook…

  81. Penulis: sengsara(IP: 61.94.168.153,61.94.168.153)
    Komentar:
    #82 Biho nggak kapok-kapok loe norak ah, ingat ya different class kamu itu cuma STM sama kaya si you know who itu yang katanya bukan pengemis itu tuh.
    inetnum: 61.94.168.0 – 61.94.168.255
    netname: TLKM_D6_DIALUP_BPP
    country: ID
    descr: PT TELKOM INDONESIA
    descr: Balikpapan, Kalimantan Timur

  82. #160 blub sapa ya? jgn2 yg ada di blog sodara gw jg..
    ati-ati friend, klu bener ‘blub’ yg itu …
    rada ‘miring’ tuw org .. hik hik

  83. di mana bagian dari tulisan gue yang jelek-jelekin orang yah? ha ha ha ha nih orang jelek-jelekin gue di blog gue ga nyadar apa…
    maling teriak maling hu hu hu.. posting 2 kali pake nama yg beda tapi dari IP yang sama…
    sekali lagi tulisan gue ga ada yg jelek-jelekin kan? kalo emang udah jelek ga usah teriak dijelekin orang deh…
    FYI, harga cermin di supermarket ada yang 5000an lho…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *