hari pertama menggunakan speedy


hari ini adalah pertama kali saya menikmati speedy dari telkom. sekitar dua minggu yang lalu saya mendaftar melalui telkomspeedy.com, lalu sekitar 4 hari kemudian saya dihubungi oleh sales telkom speedy. urusan administrasi selesai hari sabtu seminggu yang lalu, dan baru sabtu siang ini teknisi speedy datang ke rumah.
saya menggunakan modem adsl ENDSL-A2+R, yang saya beli di toko pro-x-tech di ITC kuningan. instalasi berjalan lancar, dan ketika teknisinya selesai, mereka (ada dua orang) menolak uang tip yang saya berikan, sepertinya memang mereka dilarang menerima tip (duh kenapa ya yang level teknisi bisa menolak tip sementara yang level DPR bisa bebas merdeka menikmati BLBI). hasil dari speedtest.net menunjukkan angka yang lumayan, 5 kali lipat lebih cepat ketimbang koneksi CBN saya yang dibatasi di 64 kbps:

speedtest

biaya berlangganan CBN 64 kbps adalah 350 ribu, sementara speedy 384 kbps adalah 750 ribu. dengan harga 2 kali lipat, saya mendapatkan kecepatan 5 kali lipat, perhitungan ini membuat saya mantap menggunakan speedy paket unlimited. sebagai tambahan informasi, saya tidak menggunakan fastnet karena memang jaringan mereka tidak mencapai rumah saya.
modem adsl yang saya gunakan ini berfungsi juga sebagai sebuah router, jadi dengan menancapkan wireless access point dlink dwl-700ap di port ethernet-nya, terbentuk sebuah router wireless yang membagi koneksi speedy di rumah. ada sedikit ganjalan, IP default dari modem router ini adalah 192.168.1.1, dan karena subnet komputer kantor menggunakan 192.168.1.0/24, saya harus mengubah IP default ini. namun walaupun saya sudah berulang-kali berusaha mengubah IP modem router ini melalui antarmuka web-nya, IP modem router tersebut tidak mau berubah (commit dan reboot belasan kali), entah merupakan sebuah bug atau mungkin fitur foolproof agar tidak terjadi kesalahan mengeset IP modem.
setelah nyaris putus asa dan hampir menerima kenyataan tidak akan bisa membuka koneksi openVPN ke kantor (sebenarnya sih koneksi bisa terjadi, tapi akan terjadi konflik routing karena penggunaan segmen pengalamatan yang sama), saya menemukan situs khusus yang membahas modem router adsl voyager. saya mempelajari cara-cara setting di sana, yang walaupun menggunakan modem versi lama (viking), namun masih relevan dengan model baru yang saya pergunakan ini (vulcan). dan akhirnya saya menemukan bahwa file backup konfigurasi modem ini merupakan file teks biasa yang bisa langsung disunting, dan terdapat baris ini:
create ethernet intf ifname eth-0 ip 192.168.1.1 mask 255.255.255.0
saya modifikasi sedikit menjadi:
create ethernet intf ifname eth-0 ip 10.0.0.1 mask 255.255.255.0
saya juga mengubah entri DHCP server sehingga menjadi seperti ini:
create dhcp server pool start-ip 10.0.0.200 poolid 0 end-ip 10.0.0.232 mask 255.255.255.0
lalu dengan berharap-harap cemas melakukan upload konfigurasi yang baru ini. saat proses upload terlihat browser seperti stuck, lalu saya berpikir bisa jadi browser stuck akibat server-nya sudah berubah IP. jadi saya matikan koneksi wireless (airport di macbook saya), lalu coba nyalakan lagi, dan ternyata pool IP yang saya dapatkan sudah berubah dari 192.168.1.x menjadi 10.0.0.x, lega juga akhirnya bisa berhasil mengubah setting IP ini.
dampak lain yang terasa adalah situs data.startrek.or.id yang baru seminggu ini saya aktifkan terpaksa offline, karena saya masih belum berhasil menyambungkan koneksi internet ke thinkpad x20 yang menjadi server web. sebenarnya ini soal kecil, masalahnya adalah dengan layar LCD yang sudah rusak lumayan menghambat proses konfigurasi, jadi saya mohon maaf atas offline-nya data.startrek.or.id untuk sementara waktu. bagi yang masih menginginkan account mail @startrek.or.id untuk sementara bisa menumpang di blog ini, tuliskan saja permintaannya dalam kolom komentar.

,

19 responses to “hari pertama menggunakan speedy”

  1. Salam Kenal
    Mas, selamat udah pake speedy. S’moga bloggingnya menjadi makin mudah en sering2. Btw thanx ya info link speedtest.net nya. Hasil yang saia dapat nggak jauh beda yang dari Medan.

  2. Halah, gue pakai Dlink, modem cum router, cuman sekitar S$80, gak ribet kayak modem kamu ini

    lha modem encore yang gue pake ini kalo kurs SGD cuma S$45 tuh. termurah yang bisa gue temukan online. ribetnya cuma nggak mau disetting IP via web aja kok, kalo fungsionalitas yang lain cukup ok.

  3. eh ini lupa kasih detailnya, mestinya :
    D-LINK DSL-2640T Wireless-G ADSL Modem & 4pt SW
    Jadi sudah ada AP-nya juga 🙂

  4. Salam, saya dulu juga pake Speedy 384Kbps 300ribu, tapi sering bablas hingga tagihan menjadi 1 Juta.
    Alhamdulillah Fastnet sudah masuk rumah saya, akhirnya ganti ke Fastnet 512Kbps 200ribu Unlimited Download, kecepatannya juga stabil, kalau download biasanya dapat 64kbps (2 Kali lebih cepat dari Speedy) sudah gitu unlimited lagi. Mudah-mudahan Fastnet bisa segera mengjangkau daerah yang belum terinstalasi. Agar internet yang murah bisa mencerdaskan bangsa
    Thank you Fastnet.

  5. Bro Eko.., maaf tidak ada maksud apa-apa.., yang lebih tepat itu apakah berulang-kali atau berulang-ulang atau berkali-kali..? sekali lagi mohon maaf.. karena dari anda sy belajar banyak soal ejaan..
    terima kasih

  6. lha?, format conf file nya kok sama dengan merk modem merk kasda?, itu memang web interface nya buggy, sampe jelek juga gak bakalan bisa ganti IP, caranya ya dengan uprek file config nya, kemudian di restore.

  7. Di daerah rumah saya, cengkareng, lagi ada promo. Rp.168rb dapat modem adsl Prolink. Lumajan good deal.
    Kalo liat bentuk ADSLnya kok mirip dengan modem merek Atlantis dan The Planet (terutama dilihat dari layout lampu indikatornya).
    Dulu saya pasang speedy juga lagi promo Rp.200rb termasuk modem merk Atlantis.

  8. hehehe top markotob. Kemaren gua juga baru pasangin di client, yang harus pindah kantor ke sebrang jalan malah kabelvisionnya ga ada di sebrang jalan jadi harus cari alternatif lain.
    klien ini sudah coba semua koneksi mulai jaman Speedy masih non-unlimited (sampe jebol 8jt sebulan), IM2 jaman masih bayi, sampe CBN 128kbps terus kemaren 256kbps (1.3jt tapi sama aja lemot).
    Di kantor yang baru cuma ada 2 alternatif. IBM/Sistelindo 1.5jt ADSL (provided by Telkom) unlimited dan TelkomSpeedy 384kbps 750rb unlimited. Ngapain bayar 1,5jt kalo sama2 aja (jangan2 IBM bayar 750rb ke telkom, dan ambil margin 750rb lagi 😀 )
    Yang penasaran itu gua adalah jaringan IM2 lewat IM2 PayTV (jaringan tv kabel sendiri milik Indosat) itu cuma 475rb 384 Kbps, tapi ada yang bisa 512kbps = 600rb. Cuma jaringannya kayaknya terbatas banget.
    Diluar itu semua ya paling top markotop (rasio cost-performance) ya TelkomSpeedy deh. Kapan nih TelkomSpeedy punya offering 6Mbps?
    Cheers,

  9. Diluar itu semua ya paling top markotop (rasio cost-performance) ya TelkomSpeedy deh.

    itu kalau nyala 24/7. pada kenyataannya, seminggu bisa mati 4 hari.

  10. harganya 168 ribu termasuk aktivasi….kalo beli di telkom merknya bisa milih cuma ya terbatas kemaren adanya aztech; prolink; dlink; shiro…karena teknisi yg dateng tempat gw bilang kalo di t4 gw bagusnya aztech ya sudah gw putuskan pake aztech.
    so fas so good; mudah2an tak ada masalah…

  11. OH.. bisa diatur mas……
    ganti aja Modemnya…
    pakek Modem BILLION lebih gampang settingnya gak ribet kayak gt
    Harganya cuma $60 kualitas terjamin……
    Mas mending ganti modem aja….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *