update
saya sudah menulis petunjuk triple boot terbaru khusus untuk macbook air keluaran akhir tahun 2010. petunjuk di bawah ini tidak berlaku untuk MBA 2010, karena masalah rEFIt yang kurang kompatibel dengan MBA generasi terbaru.
komputer mac generasi sekarang sudah menggunakan prosesor intel x86, sehingga banyak yang menamakannya sebagai macintel. macintel ini karena pada dasarnya menggunakan kode instruksi x86, bisa menjalankan secara native sistem operasi windows. saya akan menjelaskan cara agar sebuah macbook bisa melakukan triple boot ke sistem operasi mac os x, linux dan windows. seharusnya petunjuk ini juga bisa digunakan untuk komputer macintel selain macbook.
persiapan
syarat nomer 1: sebuah mac yang sudah berprosesor intel. syarat berikutnya: mengerti sistem operasi windows dan linux, dan berani membuka terminal untuk mengetikkan perintah command line. syarat esensial lainnya adalah mempunyai cd/dvd boot mac ataupun eksternal bootable harddisk, atau lebih bagus lagi punya lebih dari satu mac, untuk berjaga-jaga jika oleh suatu sebab mac gagal boot. langkah berikutnya tergantung pada kondisi mac target.
jika mac dalam kondisi baru
ini paling mudah, karena kondisi harddisk masih kosong dan semua file terletak secara fisik di awal partisi. buka terminal, lalu ketik perintah “diskutil list“. hasilnya kira-kira seperti ini (pada harddisk 250 GB):
[sourcecode language=”java”]$ diskutil list
/dev/disk0
#: TYPE NAME SIZE IDENTIFIER
0: GUID_partition_scheme *232.9 Gi disk0
1: EFI 200.0 Mi disk0s1
2: Apple_HFS Scorpio 232.7 Gi disk0s2[/sourcecode]
perhatikan bahwa partisi HFS ada di /dev/disk0s2.
langkah berikutnya adalah menentukan batas besar partisi:
[sourcecode language=”java”]$ diskutil resizeVolume /dev/disk0s2 limits
For device disk0s2 Scorpio:
Current size: 204010946560 bytes
Minimum size: 80508096512 bytes
Maximum size: 204010946560 bytes[/sourcecode]
terlihat bahwa besar partisi minimum untuk Mac adalah sekitar 80 GB.
jika anda menggunakan Tiger, perintah di bawah ini bisa dipergunakan (membagi partisi menjadi 190 GB untuk Mac, 22 GB untuk Linux, dan 20 GB untuk Windows; angka-angka ini boleh anda ganti sesuka anda selama total jumlahnya tidak melebihi besar harddisk anda):
[sourcecode language=”java”]diskutil resizeVolume /dev/disk0s2 190G Linux Linux 22G "MS-DOS FAT32" Windows 20G[/sourcecode]
namun jika anda menggunakan Leopard, partisi “Linux” sudah tidak didukung lagi. pilihan yang tepat untuk kebutuhan ini adalah UFS:
[sourcecode language=”java”]diskutil resizeVolume /dev/disk0s2 190G UFS Linux 22G "MS-DOS FAT32" Windows 20G[/sourcecode]
yang perlu diperhatikan adalah limit banyaknya partisi fisik yang bisa dibuat dalam 1 harddisk adalah 4 buah. satu partisi sudah diambil untuk EFI, satu untuk mac os x, jadi tinggal sisa dua partisi yang bisa dibuat. lalu, jika ingin memasang windows, partisi khusus untuk windows harus dibuat sebagai partisi paling terakhir.
jika pada proses resize partisi ini mendadak OS froze (mouse tidak bisa bergerak, tidak ada tanda kehidupan di layar), maka proses ini bisa dipastikan sudah gagal. anda harus boot dari dvd installer mac dan melakukan repair disk untuk memperbaiki terlebih dahulu kegagalan proses resize tadi. dan sewaktu masih dalam kondisi boot dari dvd, buka terminal dan ulangi lagi perintah membagi partisi di atas (sesuaikan dengan dvd yang dipergunakan, apakah tiger atau leopard).
jika proses berjalan mulus, maka perintah diskutil tadi akan memberikan pesan berhasil. namun jika perintah diskutil tadi gagal dan memberikan pesan seperti ini:
Resizing encountered error No space left on device (28) on disk
berarti harddisk anda tidak dalam kondisi “bersih”, ada file yang tersimpan di tengah atau dekat ujung belakang partisi. ini bisa terjadi karena mac os x dengan HFS-nya menghindari menyimpan file pada ruang bekas file yang sudah terhapus, untuk menghindari fragmentasi pada harddisk. kalau anda mengalami hal ini, maka sudah saatnya lanjut ke langkah berikutnya.
jika mac sudah lama dipakai
definisi sudah lama dipakai ini sangat luas, dari pernah menyimpan file sebesar 4 giga misalnya di dalam harddisk, sampai pernah membuat dual boot ke windows dengan menggunakan bootcamp. intinya, mac bukan dalam kondisi baru dibuka dari dusnya. atau anda sampai di sini karena mengalami error “no space left” di atas.
tujuan kita sekarang ini adalah membuat partisi tunggal mac dan melakukan pemampatan alokasi file, sehingga semua file bisa diletakkan di awal partisi. jadi, jika kondisi mac anda sekarang ini adalah dual boot menggunakan bootcamp, silakan pergunakan bootcamp untuk menghapus partisi windows dan digabungkan lagi menjadi satu partisi besar mac.
untuk memampatkan partisi ini, saya menggunakan iDefrag. jika anda bisa menemukan aplikasi pemampat lain yang bersifat gratis, silakan informasikan di komentar di bawah. yang menjadi masalah adalah agar bisa melaksanakan pemampatan ini, harddisk yang ingin dimampatkan tidak boleh online, atau dengan kata lain, harus unmounted. ada banyak cara untuk bisa melakukan hal ini, antara lain:
- menggunakan bootable USB flashdisk yang sudah dilengkapi dengan aplikasi iDefrag tadi. aplikasi dasboot seharusnya bisa membuat sebuah USB flashdisk ataupun sebuah ipod menjadi bootable device (untuk ipod, dasboot bisa membuat sistem operasi ipod-nya tetap aktif sekaligus juga menjadi bootable ipod). sayangnya di sistem saya yang menggunakan leopard, dasboot tidak bisa berfungsi dengan baik. baik dvd installer maupun cd bootable diskwarrior yang saya punya tidak bisa dikenali. walaupun begitu, saya tetap menuliskan cara menggunakan dasboot ini, karena mungkin saja dasboot masih bisa dipergunakan di tiger.
- menggunakan cd bootable iDefrag itu sendiri. saya tidak menempuh jalur ini karena saya memang tidak punya cd bootable iDefrag.
- boot mac ke mode target disk, caranya dengan menekan tombol T saat boot. setelah itu tancapkan via firewire ke mac yang lain, lalu jalankan iDefrag. tentu saja cara ini mempersyaratkan anda punya lebih dari satu mac.
- gunakan bootable eksternal harddisk. saya menempuh cara ini, karena saya masih punya harddisk lama saya yang berkapasitas 80 GB dan bersistem operasi tiger. untuk mac baru yang sudah berprosesor intel, bisa melakukan boot baik dari firewire maupun dari USB. jalankan iDefrag dari external harddisk ini.
terus terang saya butuh 3 hari sampai akhirnya menemukan solusi di atas. saya menuliskan pengalaman saya ini agar orang lain tidak perlu mumet memikirkan hal ini sampai 3 hari. 🙂
instalasi windows
setelah selesai melakukan partisi ulang, unduh dan instalasi refit. refit akan berfungsi sebagai boot manager yang dinamis, dia bisa mengenali partisi bootable baik dari harddisk maupun dari keping cd/dvd dan external media yang tersambung melalui USB dan firewire.
baru langkah berikutnya adalah instalasi windows. untuk kepentingan triple boot ini, windows driver cd dari bootcamp (dvd installer leopard juga menjadi dvd driver windows) belum diperlukan, yang penting adalah instalasi windows beres terlebih dahulu, masalah driver bisa belakangan. masukkan cd instalasi windows xp sp2 (atau vista) ke dalam cd/dvd drive, dan jika sebelumnya anda sudah memasang refit, saat boot akan muncul pilihan boot dari partisi mac atau dari keping cd/dvd instalasi windows. jika karena sesuatu hal menu pilihan boot ini tidak muncul, atau anda tidak menggunakan refit, saat boot tahan tombol C untuk boot melalui cd/dvd.
lakukan instalasi windows seperti biasa, dengan memilih partisi paling terakhir / paling bawah, yang sudah kita namakan “Windows” dan bertipe FAT32. jika partisi paling akhir bukan FAT32, berarti anda telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya, silakan diulangi kembali. untuk instalasi windows ini, kita bisa memilih tetap menggunakan FAT32 atau dikonversi menjadi NTFS. saya pribadi memilih untuk dikonversi ke NTFS.
setelah instalasi selesai, biarkan saja kondisi windows seperti apa adanya, instalasi driver bisa kita lakukan belakangan setelah instalasi linux.
instalasi linux
untuk sistem operasi yang ketiga dan juga yang terakhir, saya memilih linux ubuntu hardy heron. jika anda memilih distribusi linux lainnya juga silakan, yang penting adalah ketika ditanyakan soal partisi untuk instalasi, pilih mode manual, lalu pilih partisi yang dinamakan “Linux” tadi (di tiger akan bertipe “Linux”, di leopard akan bertipe “UFS”), pilih tipenya ext3, dan mount di /. jangan buat partisi swap, ini akan kita buat belakangan. kita tidak bisa membuat partisi swap saat ini karena total partisi fisik sudah berjumlah 4, sehingga kita tidak bisa lagi menambah sebuah partisi fisik yang baru. setelah instalasi selesai, grub akan mengenali partisi windows dan menambahkannya dalam daftar sistem operasi yang bisa dipilih saat boot.
sudo tidak bisa dijalankan
ketika boot ke partisi windows, windows akan memperlakukan hardware time sebagai local time, bukan sebagai universal time. akibatnya ketika berpindah dari sistem operasi windows ke linux atau mac os x, jam akan selalu berubah. ini sebenarnya bukan masalah besar, karena tiap sistem operasi bisa melakukan sinkronisasi waktu dengan menggunakan ntp, namun jika oleh suatu hal saat boot ke linux tidak ada akses network, dan sistem operasi yang aktif sebelumnya adalah windows, maka jam akan maju 7 jam ke depan (jika menggunakan WIT, western indonesia time yang lebih cepat 7 jam ketimbang UTC/GMT). dalam kondisi ini jika kita menggunakan perintah sudo, akan muncul pesan kesalahan sudo:timestamp too far in the future. saya menemukan solusinya dengan mengetikkan perintah sudo -K.
membuat swap file
jalankan perintah ini di linux (gunakan sudo jika diperlukan):
[sourcecode language=”java”]dd if=/dev/zero of=/swapfile bs=1024 count=2048000
mkswap /swapfile
swapon /swapfile[/sourcecode]
tambahkan entri berikut ini di /etc/fstab:
[sourcecode language=”java”] /swapfile swap swap defaults 0 0[/sourcecode]
jika semua berjalan lancar, maka pada reboot berikutnya akan muncul layar refit seperti ini:
anehnya, walaupun partisi windows jelas dikenali oleh refit, jika kita memilih boot dari partisi windows, akan masuk dulu ke grub dan kita harus memilih lagi secara manual agar bisa boot ke windows.
jika memang memilih untuk tidak memasang refit, maka untuk memilih boot dari partisi mana bisa dilakukan dengan menahan tombol option saat reboot.
linux driver
driver mac untuk linux bisa dibaca di artikel How to install Ubuntu on a MacBook. khusus untuk macbook saya (generasi pertama yang masih menggunakan prosesor intel core duo), jalur headphone masih tidak bisa mengeluarkan suara, lalu isight baru bisa menyala setelah cold reboot. setting trackpad juga masih belum menemukan yang perilakunya sama seperti setting trackpad yang biasa saya pergunakan di mac os x, sehingga saya lebih suka menggunakan mouse bluetooth. petunjuk menggunakan mouse bluetooth di linux bisa dibaca dalam artikel HOWTO: Bluetooth Keyboard and Mouse. yang menarik adalah compiz (pada hardy heron) langsung bisa aktif di macbook, yang menggunakan 3D accelerator intel GMA 950.
windows driver
bagi yang masih menggunakan tiger, dan pernah menggunakan bootcamp beta, bisa menggunakan windows driver yang sempat dibuat. namun jika harus membuat cd driver lagi, bootcamp assistant sudah tidak bisa dijalankan lagi, karena sudah expired. tapi ini bukan masalah, salinan dari cd driver windows masih bisa ditemukan di:
[sourcecode language=”java”]/Application/Utilities/Boot Camp Assistant.app/Contents/Resources/diskimage.dmg[/sourcecode]
salin file ini ke tempat lain, dan gunakan Disk Utility untuk membuat cd driver dari file ini.
bagi yang masih memakai tiger dan belum pernah menggunakan bootcamp, bootcamp beta sudah expired dan tidak bisa diunduh lagi dari apple. silakan anda cari sendiri bootcamp beta khusus untuk tiger, atau unduh bootcamp 2.1 (yang sepertinya cuma update driver, dan anehnya tidak bisa dijalankan di instalasi windows xp saya), pilih sesuai dengan jenis windows yang akan dipasang (windows xp, vista 32 bit, atau vista 64 bit; sayangnya tidak ada pilihan untuk xp x64).
bagi pemakai leopard, dvd installer leopard juga berfungsi sebagai dvd driver windows, silakan langsung digunakan.
kondisi saat saya membuat triple boot ini:
- macbook black 2.0 GHz generasi pertama, masih intel core duo, 2 GB RAM, dan 250 GB hdd, yang sudah terpakai sekitar 90 GB.
- harddisk internal menggunakan sistem operasi leopard 10.5.2 (sekarang sudah ada update ke 10.5.3).
- menggunakan bootable harddisk eksternal 80 GB yang berisi sistem operasi tiger, memanfaatkan iDefrag untuk memampatkan harddisk internal 250 GB.
- menggunakan perintah diskutil resizeVolume dari tiger, dengan pembagian 190 GB mac, 22 GB linux dan 20 GB windows.
- menggunakan refit sebagai boot manager, dan menggunakan driver windows yang berasal dari bootcamp beta di tiger.
interoperabilitas: masalah jam yang berubah-ubah
dalam keadaan standar, windows memperlakukan hardware time sebagai local time, sementara baik mac os x maupun linux dalam keadaan standar memperlakukan hardware time sebagai universal time (UTC/GMT). maka dari itu setiap kali berpindah sistem operasi dari windows ke linux/mac dan sebaliknya, jam sistem akan selalu berubah.
untuk memperbaiki berubah-ubahnya jam, saya menemukan solusinya di UbuntuTime, yaitu dengan memaksa windows memperlakukan waktu hardware sebagai waktu UTC. caranya adalah dengan membuat file teks fixtimeutc.reg, dan isikan dengan teks sebagai berikut:
[sourcecode language=”java”]Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\TimeZoneInformation]
"RealTimeIsUniversal"=dword:00000001[/sourcecode]
simpan lalu dobel klik file fixtimeutc.reg tadi.
interoperabilitas: akses file dari linux ke hfs/plus dan ntfs
di linux ubuntu hardy heron, fuse dan ntfs-3g sudah merupakan paket standar instalasi. untuk melakukan proses baca tulis ke partisi NTFS semudah memilih menu Places lalu klik volume partisi NTFS, partisi tersebut akan terpasang di /media/[nama volume].
untuk mencari partisi hfs/hfs+ ada di mana, gunakan parted dan perintah print:
[sourcecode language=”java”]$ sudo parted
GNU Parted 1.7.1
Using /dev/sda
Welcome to GNU Parted! Type ‘help’ to view a list of commands.
(parted) print
Disk /dev/sda: 250GB
Sector size (logical/physical): 512B/512B
Partition Table: gpt
Number Start End Size File system Name Flags
1 20.5kB 210MB 210MB fat32 EFI System Partition boot
2 210MB 204GB 204GB hfs+ Untitled
3 204GB 228GB 23.6GB ext3 Linux Native_Untitled_2
4 228GB 250GB 22.1GB ntfs DOS_FAT_32_Untitled_3
(parted) quit
Information: Don’t forget to update /etc/fstab, if necessary.[/sourcecode]
untuk membaca partisi hfs/hfs+ bisa menggunakan perintah mount seperti ini:
[sourcecode language=”java”]sudo mount -t hfsplus /dev/sda2 /mnt[/sourcecode]
menurut HOWTO hfsplus, partisi hfs+ hanya bisa ditulis jika fitur journalling-nya dimatikan.
interoperabilitas: akses file dari windows ke hfs/hfs+ dan ext3
agar windows dapat mengakses partisi mac, bisa digunakan aplikasi macdrive.
untuk partisi ext3, akses baca tulis bisa dilakukan dengan menggunakan Ext2 IFS for Windows. untuk alternatif lainnya, bisa dibaca di Ext3 in windows, walaupun kebanyakan hanya menawarkan read only.
interoperabilitas: akses file dari mac os x ke ext3 dan ntfs
mac os x secara default bisa membaca partisi ntfs, walaupun belum bisa menulisinya. untuk bisa menulis ke partisi ntfs, bisa dipergunakan aplikasi paragon ntfs, atau alternatif gratisnya adalah kombinasi macfuse dan ntfs-3g.
sementara untuk membuat mac bisa baca/tulis ext3, sebenarnya ada petunjuk di artikel How to mount ext3 partition on Mac OS X Leopard startup ?, namun saya belum sempat mencobanya sendiri.
referensi
13 responses to “triple boot macbook”
the guide is very helpful. thanks! tp utk menginstal linux di dalam hardware apple saya rasa sedikit membuang hard disk space, krn leopard juga berbasis unix seperti linux. tp boleh lah utk coba2 hehe.
saya lebih prefer menggunakan parallels desktop utk menginstal linux, toh kita tidak bemain game di linux, jadi kita tidak membutuhkan kecepatan murni.
catatatn: saya menginstall vista di mbp saya utk bermain game. sisa pekerjaan saya lakukan di macosx. bahkan program stock inventory perusahaan saya bukan terdapat di vista tapi berada di dalam windows xp sp2 yg ter emulasi di dalam parallels desktop 3 for mac, dikarenakan karena program stock inventory itu harus siap dan berjalan selama saya berada di kantor, dan saya lebih suka bekerja di dalam ruan glingkup mac osx.
terima kasih atas guide nya.
Minimal 3 hari begadang ini jadi tulisan bagus bgini.. 🙂
AYO LAH KITA MERAMEKAN KOMUNITAS “Axxyc.com”
(Komunitas Indo, ngak perlu register)
gara2 ini, sempet nginstall windows/ubuntu berulang2 selama 2 hari krn si windows gak mau ngeboot.. masalah selesai setelah ngatur windows tuk make partisi terakhir.
Very well!
Sangat membantu saya yang selama ini bingung udah install refit dan pusing soal partisi karena mencoba bertahan dengan tiger
Thanx a lot!!!!
[…] setelah selesai mensetting semuanya baru dapat informasi dari blognya ryosaeba soal triple boot […]
blom pernah coba pake mac os neh …
pake triple boot … woow
thanks bos…
wew…
akhirna 😀
saya pernah 4 boot malah, 2 linux saya taruh di partisi terakhir (swap jadi satu). yang aneh adalah koq saat saya partisi dengan gparted-nya ubtuntu gak ada opsi pilihan primer atau extended ya? padahal kalo ingikut gaya-nya MBR seharusnya maksimal 4 partisi primer atau 3 partisi primer dengan 1 extended yang di masuku partisi-partisi lain.
cobain dl akh tar kalo ada masalah comment lagi hehehe..thx 4 da infonya.
[…] Triple Boot MacBook dari Mas Eko […]
Thank ya Mas Informasinya sangat membantu saya.
salam brur, terima kasih infonya.