selama ini poligami identik dengan seorang laki-laki dengan banyak istri, dan poliandri adalah sebaliknya. padahal poligini merupakan istilah yang lebih tepat untuk seorang laki-laki dengan banyak istri. istilah poligami sendiri mencakup poligini dan poliandri. sayang, heboh “poligami” aa gym malah makin memperkuat salah kaprah tersebut.
http://en.wikipedia.org/wiki/Polygamy
The term polygamy (literally many marriages in late Greek) is used in related ways in social anthropology and sociobiology and sociology. A good definition of “polygamy” is: having many wives or many husbands.
In social anthropology, polygamy is the practice of marriage to more than one spouse simultaneously. Historically, polygamy has been practiced as polygyny (one man having more than one wife), or as polyandry (one woman having more than one husband), or, less commonly as “polygamy” (having many wives and many husbands at one time).
27 responses to “poligami”
jrit keduluan
@priyadi
hihihihihi
🙂
slap in the butt thou … hkkkk …
polisi EYD mana ya?
what is it?
Seorang tokoh yang dikenal sebagai da’i
Dalam hal wanita ternyata Aa Gym nggak beda ama pelaku poligami pada umumnya. Mereka sama – sama berlindung di balik “Islam” ( islam dalam tanda petik ).
Istri pertamanya tidak ikhlas. Itu terlihat jelas dalam wawancara di televisi. Demikian pula anak-anaknya. Mereka terpaksa ikhlas. Habis mau apa lagi.
Kasihan istrinya. Memang masih banyak wanita yang merasa wajib menerima apapun perlakuan suaminya.
Adalah jauh lebih baik bila Aa Gym secara gentle mengakui bahwa beliau terpaksa kawin lagi karena tidak bisa menahan nafsu cintanya melihat wanita lain tersebut.
Ada yang bilang bahwa istri pertama Aa Gym sedang menerima cobaan dari Allah, jadi memang harus sabar dan ikhlas. Padahal yang disebut “cobaan” itu bukan hanya urusan kesabaran saja, tapi bisa nggak dia pakai akal-pikirannya untuk keluar dari masalahnya atau pasrah saja diiming-imingi surga versi suaminya.
Keikhlasan, kesabaran, kemampuan memaafkan memang jalan menuju surga. Maka ketabrak becak pun, bila ikhlas, juga bisa masuk surga.
Ada pula yang bilang bahwa Aa Gym menikah bukan karena hawa nafsu.
Wah kalau Aa Gym menikah tanpa rasa cinta, lebih kacau lagi. Disebut apa orang yang berhubungan suami-istri tanpa rasa cinta ?
Sebetulnya Aa Gym, secara samar, sudah mengakui keterbatasannya dengan menyebut kawin laginya itu sebagai “emergency exit”. Artinya dia tak mampu membendung hasrat egonya dengan melukai hati anak dan istrinya.
“Jagalah hati, jangan kau nodai,” itu senandungnya. Sayangnya justru beliau sendiri tak mampu membendung hasrat hatinya hingga perlu “emergency exit”.
Al Qur’an memang tidak secara gamblang melarang poligami, tapi dalam Al Qur’an surah An Nisaa (4) : 129 dinyatakan : “ Kamu tidak akan dapat berlaku adil terhadap para istrimu, walau kamu sangat ingin berbuat demikian”. Aa Gym harusnya tahu dan mampu menghayati ayat tersebut.
Harus dibedakan antara masalah poligami dengan kasus Aa Gym. Poligami boleh-boleh saja, asal memenuhi syarat. Masalahnya Aa Gym tidak memenuhi syarat. Anak dan istrinya tidak ikhlas.
Dalam wawancara di televisi, istri pertama aa Gym selalu berujar, “ do’akan saya, agar bisa ikhlas,…do’akan saya agar mampu menjalani hidup bersama Aa”. Itu artinya dia dalam kondisi tidak ikhlas. Istri Aa Gym tidak ikhlas. Tapi terpaksa ikhlas.
Pada umumnya wanita yang mengizinkan suaminya kawin lagi (berpoligami), memiliki ciri-ciri : 1. Tidak paham sepenuhnya ajaran Islam, khususnya tentang hak-hak seorang istri (wanita). 2. Wanita yang tidak mandiri. Sangat tergantung pada sosok laki-laki.
Ciri-ciri no 2 tersebut nampak jelas pada diri istri pertama Aa Gym. Ini Wajar: anak banyak dan ketergantungan financial.
Orang sering bilang,”Daripada zina, lebih baik poligami.” Pertanyaannya : Mengapa poligami dibandingkan dengan zina yang jelas-jelas salah dan dosa ? Bandingkan donk poligami dengan monogami. Ini ibarat orang tua ditanya, mengapa pukul anaknya yang nakal, dan dia menjawab: “Daripada saya bunuh !”
Pengertian adil itu apa ? Sama rata, sama rasa, sama-sama ?
Kalau itu ukurannya, maka : nggak makan satu nggak makan semua, kelaparan satu kelaparan semua, itu sudah memenuhi kreteria adil. Tapi apakah rumah tangga macam ini membahagiakan.
Para pria pelaku poligami harusnya dapat lebih secara jujur mengakui bahwa ia jatuh cinta lagi, bahwa ia mencintai dirinya sendiri, bahwa kadar cinta kepada anak dan istri pertamanya memang sudah berkurang. Ngaku gitu aja koq repot.
Janganlah mengaku-ngaku karena Allah, sunnah rasul, ingin menolong, mengangkat derajat wanita. Kalau ingin menolong, ya tolong aja. Kenapa harus dikawini. Kalau mau angkat derajat wanita, ya angkat aja. Kenapa harus dikawini.
Dan tentang rasul dan para nabi, mereka tidak dapat dijadikan ukuran. Mereka adalah orang-orang yang terjaga hati dan perbuatannya. Dan mereka hidup di zaman dengan tatanan sosial budaya yang berdeda dengan kita sekarang.
Diperbolehkannya menikah sampai empat dalam Al Qur’an bertujuan pembatasan, karena pada masa Al Qur’an di turunkan masyarakat Arab hobby menikah sebanyak-banyaknya, hingga banyak istri dan anak-anak yang terlantar, nggak keurus.
Jadi bukannya yang sudah monogami dianjurkan berpoligami. Pernikahan ideal adalah monogami. Namun bila jatuh cinta lagi dan nggak bisa tahan diri, boleh nikah lagi asal izin anak-istri, anak istri ikhlas (tidak melukai hati mereka) dan… ADIL !
Tetapi patut direnungkan QS. An Nisaa (4) : 129 , yang menyatakan: “Kamu tidak akan dapat berlaku adil terhadap para istrimu, walau kamu sangat ingin berbuat demikian…”
-000-
poligami itu dikalakukan karena banyak faktor, diantaranya karena maslah keluarga dan Rumah Tangga, orang yang beriman tentu memilih poligami daripada bercerai, setiap manusia mempunyai kejadiannya masing2 yang itu pun belum tentu anda bisa menolaknya dan akan membela diri jika hal ini terjadi pada diri anda, anda begitu mudahnya menghakimi seseorang , jadi sebaiknya pahami saja takdir, bahwa jodoh mati dan rejeki kita di tangan Allah SWT.
jadi yang anda maksud poliandri atau poligini?
kasihan amat sih sudah copy paste panjang lebar tapi cuma memamerkan diri sendiri nggak menghargai tulisan orang lain.
how about poliandri? 😛
Poligami?
itu si tergantung istri..
kalo emang istrinya punya ‘best service’ kayaknya tidak bakalan si suami tega.
toh, ngurus yang 1 aja susah palagi mo 2,3 ato lebih… cappeee dee…
yang anda maksud poligini atau poliandri? atau anda sama sekali tidak membaca apa yang saya tulis?
yang komen udah kepikiran komenin poligami yang sedang heboh tanpa membaca isi semuanya, judul yang berperan
sabar ya, oom ganteng…
sabar…
*sekarang jadi ngerti perasaannya pulisi eyd*
poliklinik aja *kabur sambil nyubit pipi calon bronis bernama Valen*
Poligini yg jelas dalam hukum islam halal mas asal mereka menikah sesuai syariat islam…Terserah ada yg pro or kontra itu kan hak org masing2 oke!!!
hah hah ha… =))
jadi pengen ketawa…
sabar Om
ahaaaa,…
bener juga,…
ada kesalahan di bahasa untuk kelakuan yang relatif salah,.. hehehe menarik,..
Dulu saya penggemar berat berat Aa Gym tapi setelah dia melakukan poligami sata tidak lagi menonton acara dia lagi di tv. ngapain nonton acara orang yang suka ngawinin orang. ga cukup tuh bini satu
POLIGAMI= Nikahi Janda beranak Yatim
Poligami dalam Islam bukanlah didasarkan pelepas syahwat tetapi sesuai dengan maksud Ayat 4/3 hanyalah untuk kestabilan hidup anak yatim dan ibunya yang janda.
Perbantuan terhadap janda beranak yatim lebih efektif jika disalurkan melalui poligami daripada melalui Baitul Maal atau jawatan yang membiayai hidup fakir miskin.
Dan sayangnya, tradisi poligami yang berlaku selama ini dalam masyarakat Islam bukan berdasarkan Ayat 4/3 tetapi poligami bebas sembarangan yang karena salah paham telah menimbulkan sikap sekuler dalam diri perempuan bahkan juga membuka jalan bagi usaha emansipasi.
Selengkapnya klik di bawah:
http://myquran.org/forum/index.php/topic,11911.0.html
adakah sanksi bagi anggota polisi poligami, yang mana si isteri pertama tidak tahu bahwa si suami beristerikan lagi?
Kenapa yah klo masalah poligini (jadi canggung nih krn kebiasaan menggunakan kata poligami) selalu menggunakan alasan: (pria) tidak mungkin bisa adil.
Trus kalo postulat ini digunakan dan dihubungkan ke arah yang lebih luas dan lebih besar: pemimpin = harus adil dan karena tidak ada yang adil = tidak ada yang bisa jadi pemimpin; serta diterapkan dalam kehidupan sehari2 dalam lingkup terkecil bahwa pemimpin keluarga yaitu laki2; maka akhirnya kita menarik kesimpulan kita tidak akan mempunyai pemimpin. Trus kalo diasumsikan pemimpin = presiden, dan karena tidak ada yang jadi pemimpin maka seharusnya tidak ada presiden. Lalu SBY itu sebagai apa yah? Bisa tolong saya menjelaskannya?
Hehehehe, membingungkan yah? Saya juga bingung kenapa dalam kriteria poligini selalu pakai “adil” tapi kalau dalam kriteria “pemimpin” atau “presiden” kita jarang sekali menemui dan menuntut kata “adil”.
*garuk2* kok cuma di poligini aja?
hahaha…
lucu ya pap orang2 ini…
postingnya apa….. komentarnya kemana
Poligami???? sah-sah aja asalkan dapat berlaku adil seperti Rasulullah SAW,,masalahnya ga ada manusia yang dapat seadil Rasululla SAW…
So tau dunkk jawabannya apa?????!!!!
Ga usah sok”an poligami deh…
ga akan ada keadilan di poligami…
Bagi wanita yang dipoligami sabar aja yah….
Kenapa sih orang lebih menekankan pada bagian ayat yang: nikahilah 1,2,3, atau 4 bukan yang: kalau kamu takut untuk tidak bisa berbuat adil maka nikahilah hanya 1.
Ternyata manusia tu sama aja kalo berkaitan dengan masalah nafsu. Termasuk orang yang merasa sebagai da’i terkenal.
Dan waktu aku baca friendster da’i kondang tersebut, alasan beliau poligami tu aneh…
Klo aku pikir, manusia tu ga bisa berbuat adil. Apalagi dengan orang lain.
Klo aku lebih setuju alasan poligami no.1 adalah nafsu ( lihat aja betapa cantiknya istri ke2 dari da’i tersebut).
‘Ketika nafsu mengalahkan Qalbu, kita tidak akan pernah lagi mempertimbangkan kalo hal yang kita lakukan akan menyakiti hati orang lain’
Poligini?? Istri satu aja ga bakalan abis2, masih mau kawin lagee?? Terlalu!! Hehehe…
Memang istilah poligami ini banyak salah kaprahnya, tapi saya maklumin karena tidak semua orang dapat pelajaran antropologi, makanya ga semua tahu.. Yang jelas saya tidak mendukung poligami (baik dari pihak cowo terlebih2 cewe)..