dalam artikel di detik yang membahas kebijakan pemerintah untuk memblokir situs porno, menkominfo menjawab pertanyaan wartawan mengenai hal ini:
“Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan menyuburkan pornografi,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa situs (pornografi) tersebut dilarang karena tujuan kita ingin membangun bangsa” ujarnya.
teknik membalas pertanyaan dengan mengajukan pertanyaan retoris seperti ini sudah sering saya lihat di berbagai acara. tapi, tetap saja ini menghindari pertanyaan aslinya, dan kalau tidak berhati-hati, cenderung menyudutkan diri sendiri. coba kita ungkapkan pertanyaan retoris tadi dengan mengubah sedikit kalimatnya (terima kasih PYAP yang memberikan ide ini):
- “Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan membiarkan painem, paijo, ponirah dan pyap hidup terus,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa halal darahnya karena tujuan kita ingin membangun bangsa” ujarnya.
- “Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan menyuburkan blog,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa blog tersebut dilarang karena tujuan kita ingin membangun bangsa” ujarnya.
- dan seterusnya…
menggunakan pertanyaan retoris memang sudah sepatutnya lebih berhati-hati. apalagi kalau menggunakan kata “pokoknya”, ini sudah merambah ke absolutisme. berikut adalah jawaban beliau ketika ditanyakan bagaimana cara membedakan apakah sebuah situs itu porno atau bukan:
“Caranya gampang. Pokoknya kalau ada situs yang mensyaratkan pengaksesnya berusia 17 atau 18 tahun, maka sudah pasti itu (situs) porno,” tandas Nuh yakin.
inilah salah satu contoh situs yang mempersyaratkan pengunjungnya harus berusia 18 tahun ke atas:
sepertinya pihak sampoerna harus bersiap-siap kena denda 1 miliar seperti yang tertulis dalam UU ITE.
55 responses to “bagaimana cara membangun bangsa ini”
kalo pak nuh lebih mending dari pada pak sofyan yg gak bisa ngurusin printer, ya tapi tetap gak jauh-jauh dari selengkangan. hedop selangkangan!
Gitu kok jadi menteri 🙂 GANTI!
1. Membiarkan painem, paijo, dan ponirah dan pyap hidup merupakan salah satu cara menghargai nyawa manusia yang memiliki hak untuk hidup. bangsa ini bisa menjadi besar jika menghargai hak manusia paling mendasar ini.
2. Blog bisa membantu membangun bangsa jika berisi ide-ide besar yang bisa menginspirasi banyak orang untuk bisa berbuat lebih baik.
Itu (salah satu) jawaban untuk pertanyaan analogistis sampeyan kang. Sekarang giliran Anda menjawab pornografi itu.
Iya, tadi saya baca. Geli. Lucu 😛
Logical fallacy semacam ini umumnya dipakai oleh orang-orang awam yang gemar debat kusir.
Sungguh mengejutkan bahwa Pak Menkominfo yang seorang mantan Rektor ITS juga bisa melontarkan pernyataan sesat semacam itu.
“Bagaimana cara membangun bangsa ini dengan menyuburkan pola pikir semacam Daus?” 😛
# 1 :
Tetot. Anda didenda 1 miliar rupiah!
Karena mengucapkan dan/atau menuliskan kata ‘selangkangan’ di depan publik.
😀
Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan membiarkan menteri berpikiran selebar daun pintu membuat keputusan.
Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa para pembuat keputusan tersebut dilarang jadi menteri karena tujuan kita ingin membangun bangsa.
Hidup pak menteri, wis pak gak usah diurusin yang gak setuju dengan cara anda 🙂
Akan selalu ada pro dan kontra, mumpung anda sekarang ini punya kuasa lakukan yang terbaik, soal yang kontra2 dibiarkan dulu lah, just do it my menteri 😀
Kalau di Alquran disebutkan agar kita menjauhi zina, rasanya memblokir pornografi di internet sudah cocok dengan itu, saya mah setuju wae lah
hmm, kok gwe komentar di sini yah….
huaahhh…kasian sekali kita ini. lebih kasian lagi si pak mentri itu, hahahah….
Saya adalah salah satu pendukung di-block nya porno2 di indonesia. Karena kita semua tau bahwa content2 porno itu menghabiskan lumayan banyak bandwidth. Jadi dengan berkurangnya content porn yang diakses netter indonesia, maka akan berkurang juga beban jaringan indonesia.
Coba deh kita minta pakar telematika kita itu untuk memeriksa traffic internet indonesia, mungkin bakal dia jawab… 70% nya adalah porn… kekekkekkekke.
Untuk sementara ini saya juga belum butuh porn2 soalnya. karena udah ada stok sekitar 40 GB 😀
Buat pak mentri : google bisa kena blok nggak yah…
http://images.google.com/images?hl=en&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&hs=yWr&q=foto+telanjang&um=1&ie=UTF-8
kekkekekkeke
@ Agus: Barter koleksi Bung? 🙂
Wo o o, mentri kita satu ini, kasian sekali mind setnya masih cekak. Apalagi guk-guknya Momon yang sok ngerti bab IT itu.
mungkin bahasa indonesia saya karatan, jadi saya tidak bisa mendefinisikan retoris di sini. jadi saya pakai wiktionary bahasa inggris saja untuk menjelaskan apa maksud retorik:
Meaningless language with an exaggerated style intended to impress.
atau kalau perlu diterjemahkan, pertanyaan yang ditanyakan untuk membuat sebuah pernyataan, bukan memberikan informasi.
Rakyat makan aja susah, gimana mau ngurusin selangkangan. Malah pemerintahnya yang sibuk ngurusin selangkangan.
Retorik dan retoris berbeda. Retorik adalah teknik (skill) berbicara/presentasi, retoris adalah suatu gaya bicara tertentu.
Retorik masih jadi mata kuliah wajib anak jurusan hukum di sini.
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, retoris sama dengan retorik (yang kedua dianjurkan), yaitu “bersifat retorika” dan termasuk kata sifat. Akan halnya retorikaadalah “keterampilan berbahasa secara efektif”, namun juga berarti, “seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis”.
seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, nilai bahasa indonesia saya biasa saja, jadi masih harus pakai kamus daring, untuk menemukan bahwa entri retoris isinya adalah retorik. bisa jadi perbedaan terjadi karena indonesia bukanlah jerman.
Membiarkan pornografi tetap hidup di Indonesia merupakan salah satu cara menghargai kebutuhan hidup manusia yang berbeda-beda. bangsa ini bisa menjadi besar jika menghargai keragaman dan toleransi. kita tak bisa memaksakan satu kamus yang sama di setiap kepala manusia.
“Caranya gampang. Pokoknya kalau ada situs yang mensyaratkan pengaksesnya berusia 17 atau 18 tahun, maka sudah pasti itu (situs) porno,” tandas Nuh yakin.
paling tidak ini memudahkan web programmer yang nantinya akan membuat aplikasi filter itu
ah tidak, tidak, tidak….. tidak perlu programmer atau semacamnya, cukup anak SD saja yang melakukan filtering…. anak kelas satu SD sajah udah banyak yg bisa baca ….
rektor dan menteri juga manusia…hahahaha…
pengennya sih terlihat pinter dan bener tapi hasilnya….
Selama masih ada orang yg berfikiran “ngeres”, maka dengan media apapun akan tetap ada yg namanya ponograpi.
Gue lebih setuju di tutup aja semua warnet yg ada di indonesia, dan di bikin undang2 pelarangan akses internet secara umum, biar Indonesia kembali ke tahun 70an, (jadi bukan style aja yg retro, pemikiran orang2nya juga ikutan retro).
Yah…siapa tahu dgn adanya UU pelarangan pengaksesan internet, Indonesia bisa lebih terpuruk lagi dari keterpurukan yg kita alami sekarang…….dan memudahkan bangsa2 asing untuk menjajah dari berbagai aspek.
hidup RETRO….!!!
pak menkominfo keburu menyalahkan pornografi seolah-olah masalah utama membangun moral bangsa. korupsi & kekerasan dikemanain???
membangun bangsa dengan membangun mentalnya.
jika porno laris manis nah berarti seperti itulah mental bangsa kita
parah banget kan? Ya jawabannya.
Jadi yang amanya pornografi, korupsi, kekerasan dah hal2 lain yang merusak masa depan bangsa sudah sepantasna dikikis abis.
mulailah dari erbaikan diri kita.
@ryosaeba
err, kita lagi ngomongin pertanyaan retoris, kan? bukannya definisi ‘pertanyaan retoris’ itu ada di sini?
http://en.wiktionary.org/wiki/rhetorical_question
kesian juga daus udah cape2 njawab (padahal nggak diminta).
“Caranya gampang. Pokoknya kalau ada situs yang mensyaratkan pengaksesnya berusia 17 atau 18 tahun, maka sudah pasti itu (situs) porno,” tandas Nuh yakin.
ini jawaban absurd banget ya… Ya site rokok yg emang targetnya para dewasa, ya site edukasi AIDS yg emang targetnya para dewasa, ya site alat2 kesehatan yg emang targetnya para dewasa, hihi.. semua ndak boleh.. padahal bukan porn..:)
(secara saya skrg jg megang 1 site spt itu).. siap2 deh..:))
no comment 😀
Bangunlah jiwanya = maksudnya bangunlah moralitas para pejabat agar tidak bermental korup atau mental2 negatif <<< arti ini masih banyak penafsirannya. Bangunlah raganya = maksudnya bangunlah rakyat kita, sejahterakan kehidupan mereka jangan dikebiri hak2nya <<< arti ini masih banyak penafsirannya. Untuk Indonesia Raya = Semoga bangsa dan negara kita tercipta Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan, gemah rimpah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo. <<< Aq cuplik dari lagu Indonesia Raya
Salam kenal.
MERDEKA !!!
Cara membangun bangsa yang baik dan benar bisa di artikan sebagai berikut: Sediakan bahan-bahan utama untuk membuat sebuah fondasi, lalu cari tukang-tukang yang ahli dalam membangun suatu bangunan, lalu cari pula arsitek yang benar-benar loyal dan teliti dalam pekerjaannya membangun suatu bangunan. Dan kita juga tahu bahwa membuat suatu bangunan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tapi dibutuhkan waktu, kesabaran sampai bangunan itu benar-benar jadi. Lalu yang terakhir adalah bagaimana caranya agar bangunan itu benar-benar terpelihara nantinya.Nahhhh…..jadi kesimpulannya adalah: Kalau ingin membangun bangsa yang benar-benar maju ikutilah langkah-langkah di atas…
Puas, puas, puas ???
Kembali ke …………kang
Semua kembali ke moral dan pemahaman agama masing-masing 🙂
Artikel ini sama Artikelnya Herman Saksono kayaknya perlu gw save buat kuliah hukum tahun depan 😀
YA LIHAT DULU IMPLEMENTASI PEMERINTAH,
KALO PENDAPAT SAYA SUATU UU/ATURAN ATAU OMONGAN KEBIJAKAN PEJABAT PUBLIK HARUS PERHATIKAN 3 HAL : EFEKTIF, PRAKTIKAL DAN ADIL..(http://blogpolitikaris.wordpress.com/2008/03/28/cekal-pornografi-di-internet-analisa-sebuah-kebijakan/)
TANPA ITU SEMUA MAH TAI KUCING (EHH NGOMONG KERAS YA? DICEKAL YA?)
#16, Kamus besar tidak selamanya benar :-). Mungkin retorik vs retoris adalah salah satunya. Saya cenderung mengambil arti asli dari kedua kata tersebut. Justru itu arti di Wiki cenderung mengikuti arti yg disesuaikan dlm bahasa Inggris yang sudah merupakan arti turunan dari retorik (latin)
Bhs Inggris aja bisa beda, karena sempat terjadi diskusi antara orang UK dan USA apa itu stakeholder 🙂
#24
Pertanyaan retoris tidak selalu bertujuan utk “melebih-lebihkan”, dalam konteks bahasa Indonesia (seingat saya dalam pelajaran sastra), gaya bahasa retoris sering digunakan utk mengajak orang yang diajak bicara mulai memikirkan sesuatu yg dilemparkan pada pertanyaan tersebut (seringkali pelempar pertanyaan juga tidak tahu jawabnya he eh eh e).
Kembali ke pernyataan pak Menteri yang bersifat pertanyaan retoris, saya lebih memposisikan dalam konteks yang saya pahami dalam pelajaran bhs Indonesia, (maaf ndak usah nyontek definisi dari Wikipedia bhs bule). Yaitu untuk mulai mengajak berfikir dari pertanyaan tersebut. Contoh
Walah jadi kangen ama guru pelajaran bhs Indonesia saya.
OK, sepertinya diskusi kita tidak bisa berlanjut. saya tidak mendalami ilmu bahasa, jadi saya berpedoman pada kamus. ketika anda menganggap kamus tidak bisa dijadikan pedoman, tampaknya anda butuh teman diskusi yang lebih ahli dalam bidang bahasa.
lalu, sepertinya kata “Contoh” harus ada lanjutannya? bagaimanapun, anda lebih butuh guru bahasa indonesia anda untuk diskusi lebih lanjut, ketimbang saya yang sudah jelas tidak menggeluti bidang bahasa. walaupun seingat saya, guru bahasa indonesia saya sewaktu SMP juga mengajarkan hal yang sama, pertanyaan retoris tidak mengharapkan jawaban.
Bagaimana kalau semua komentator di sini dijadikan MENKOMINFO aja????? (termasuk saya :D)
http://simplychi.wordpress.com/2008/03/28/syarat-situs-yang-dilarang/
mirip nich :D:D
btw.. disini kok malah jadi ngeributin retoris seh
Iseng:
“Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan menyuburkan rokok,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa rokok tersebut dilarang karena tujuan kita ingin membangun bangsa” ujarnya.
@ #33
dari yang anda baca di komentar saya tersebut kira-kira untuk siapa komentar itu saya tujukan? mengapa saya memberikan definisi yang saya kutip dari wiktionary (bukan wikipedia bhs bule)?
jika anda butuh dijelaskan: saya menujukan komentar tersebut kepada ryo yang mengambil definisi retoris dari wiktionary. saya menunjukkan definisi yang lebih spesifik yaitu definisi ‘pertanyaan retoris’, sesuai dengan apa yang diatributkan kepada pernyataan pak mentri. apa urusannya dengan contek-mencontek?
sekedar tambahan buat anda:
diambil dari: http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Indonesia/0503%20Ind%207a.htm
secara pokoknya gitu loch
berarti taon depan gag boleh ada pemilu.
itu kan untuk 17tahun ke atas dan dilakukan terang2an di depan umum
selamat sore mas ryo… 🙂
saya koq tertarik dg cara anda menganalogikan kalimat
“Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan menyuburkan pornografi,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa situs (pornografi) tersebut dilarang karena tujuan kita ingin membangun bangsa” ujarnya.”
dengan
“Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan membiarkan painem, paijo, ponirah dan pyap hidup terus,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa halal darahnya karena tujuan kita ingin membangun bangsa” ujarnya.”
kalo gitu…
boleh dong saya juga ikutan menganalogikan kalimat tsb. menjadi :
“Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan membiarkan ryosaeba hidup terus,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa halal darahnya karena tujuan kita ingin membangun bangsa” ujarnya.”
atau juga dg analogi ini :
“Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan membiarkan KRMT Roy Suryo hidup terus,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa halal darahnya karena tujuan kita ingin membangun bangsa” ujarnya.”
terus kalo boleh saya meminjam logika mas ryo,
boleh dong kalo saya mengambil kesimpulan seperti ini :
1. (kualitas) mas ryosaeba masa sih “sama” (analogi) dg (kualitas) pornografi ?
2. (kualitas) mas ryosaeba masa sih “sama” (analogi) dg (kualitas) KRMT Roy Suryo ?
tolong jangan curiga dulu ya mas… 🙂
saya…. (mungkin) seperti teman2 di sini semua….
juga tidak mendukung UU-ITE tsb….
bukan anti-pornografi nya yg saya masalahkan…
tapi ketika penguasa mulai masuk ke area privasi kita…
seolah2 kita semua dianggap tidak punya akal sehat
Pak Ryo,
Maaf saya telah mengkopi paste tanpa ijin terlebih dahulu, isi artikel ini ke milis-milis yang saya ikutin. Saya pikir sangat bagus artikel ini, sehingga saya lupa meminta ijin dulu, langsung saya copy paste. Termasuk juga artikel dari Herman Saksono yang terkait dengan tulisan Bapak ini.
Kedua artikel ini, setelah saya baca, tidak membahas mengenai apakah situs porno itu baik atau tidak baik, melainkan pada logical fallacy, teknik2 pembodohan dalam diskusi.
Karenanya saya copy paste ke milis2 yang saya ikutin untuk menjadi topik yang menarik dalam membahas teknik berdiskusi dan metode pembodohan yang sering dilakukan.
@ ryosaeba
maaf kalo saya lancang mendahului anda menjawab komentar2 #41 & #42.
@ #41 & #42
saya rasa apa yang disampaikan ryo adalah bahwa kita (termasuk public figure seperti pak mentri) sering kurang hati-hati dalam memberikan jawaban, sehingga terkesan mengelak dari menjawab pertanyaan yang sesungguhnya.
kita semua pasti setuju bahwa situs pornografi jelas membawa dampak buruk. jika di tanya satu persatu saya yakin setiap orang bisa memberikan alasan berbeda-beda, yang semuanya valid.
yang dibahas di sini menurut saya hanyalah kritik bagi kita semua agar lebih berhati-hati sehingga tidak terpeleset mengeluarkan kalimat yang terkesan ‘menghindar dari pertanyaan sesungguhnya’ atau kalimat yang terkesan ‘menyepelekan/menggampangkan masalah’.
Sedih engak sih kalo menteri2nya incompetent semua. Ada Ical, seh sekarang Menkominfo yang didukung oleh JK.
Apa bisa pak membendung pornografi dengan dalih memperbaiki moral bangsa? Yang menghancurkan bangsa ini adalah KORUPSI pak, bukan pornografi!!!
Lagian mo difilter di ISP? hahahahaa… dablek kali tuh menteri (beserta para staff ahlinya). Itu mah cuman bisa mempersulit, tapi tidak bisa ngeblok.
Ah… daripada capek download, mampir ajah ke lapak VCD… 🙂
Ikutan ah =))
“Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan membiarkan Menkominfo tetap jadi menteri,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa kita turunkan menkominfo karena tujuan kita ingin membangun bangsa” ujarnya.”
terlepas dari retorika, saya pikir pokok masalahnya ada di klaim ini:
“…itulah mengapa situs (pornografi) tersebut dilarang karena tujuan kita ingin membangun bangsa”
yang menunjukkan bahwa pak nuh yakin akan hubungan kausalitas antara pemblokiran situs porno dengan pembangunan bangsa.
sudah terlalu banyak klaim kausalitas tidak berdasar di negara kita. mungkin bung roy, di pertemuan antara para blogger dengan pak nuh mendatang, bisa meminta beliau mempertanggungjawabkan klaim tersebut secara empiris.
“Tolong berikan saya jawaban, bagaimana cara membangun bangsa ini dengan membiarkan Roy Suryo hidup terus,” tegasnya. “Kalau tidak ada jawabannya, maka itulah mengapa halal darahnya karena tujuan kita ingin membangun bangsa”
sebagai alumni ITS, saya pun malu dengan pertanyaan bapak Nuh ini… sebenarnya siapa sih orang ini sblum jadi menteri? benerkah karena dia pernah jadi rektor ITS maka dipilih SBY jadi menteri? dan karena pernah berkuliah S3 informasi maka dipilihlah pos menkoimfo?
Hahaha..
Jadi bapak ini rela bangsa Indonesia bermoral bejat dan tidak bermartabakkk?
Tidak perlu dijawab, cukup dengan anggukan kepala ahaha.. dasar bejakk.
Ha ha…
situs porno dilarang kok lu yg kebakaran jenggot sih???
takut ya pak…gk bisa lagi ….elu jg punya situs ataw blog porno ya?
mungkin bagi elu situs porno itu bermanfaat ya??..
gk nyambung retorika jawaban lu itu…(jangan dipaksain deh)
ya jelas lah …kok disamakan painem cs n blogger dengan pornografi , emangnya mereka salah apa?…..tapi kalo painem cs n bloggernya yg membuat dan mengedarkan pornografi…baru tu ditindak dgn cara yg sama….
hidup pak mentri…
kalo masalah rakyat banyak belum makan (alasan klise), itu bukan tugas menkominfo lagi mas…salah satu tugas memkominfo itu ..ya..membungkam mulut orang2 yg punya pikiran ngeres dan tidak bertanggung jawab spt orang yg tulisan spt ini.
buat #50 (adi), anda tuh bahas tulisan siapa sih? kalau tulisan saya, kenapa kok menyinggung soal rakyat banyak belum makan? tapi kalau memang benar anda membahas tulisan saya, anda pernah bicara langsung dengan menkominfo?
eh masih ada lho content porn yang belum di block, example ini :
http://www.homevideohub.com/
http://army-movies.com/
hehehe pasti pada nge-klik,,,??
Dasar Blogger Negatif. hehehe
Tolong berikan saya jawaban, mengapa kata “retoris” selalu terbaca “erotis” oleh saya?
funny…
sip sip sip!
from http://blog.aprillins.com yes this is aprillins aprillins aprillins!